Tega 8

178 7 4
                                    

Setelah berdiam diri selama sepuluh menit tanpa ada sepatah katapun yang keluar dari mulut mereka, akhirnya Ferdi menatap ke arah Gracia.

"Kamu suka yah di puji Alex?" Tanya Ferdi pelan.

"Suka tapi suka biasa. Bukan apa-apa kok." Kata Gracia menjawab pertanyaan Ferdi jujur, selama mereka berpacaran mereka selalu menerapkan kejujuran dalam hal apapun walau itu menyakitkan salah satu dari mereka.

"Maafin aku yah, aku yang cuek dan gak romantis. Gak bisa buat kamu merona karena pujian ringan dari aku." Kata Ferdi sambil menundukkan kepalanya.

"Kak, kita pacaran udah berapa tahun. Selama ini kita baik-baik aja kan. Gak ada masalah yang serius yang perlu kita perdebatkan. Toh kakak muji aku atau gak, aku terima. Karena aku mencintai kakak apa adanya bukan karena banyak alasan lain."

"Aku terima kurang lebih kakak sama kaya kakak terima kurang lebihnya aku. Aku tau watak kakak gimana, kakak bukan orang yang banyak omong tapi lebih ke tindakan. Perhatian kakak dari dulu sampai sekarang gak pernah berubah."

"Aku tau dan sadar kalau cinta kakak ke aku begitu besar dan dalam. Aku gak perlu kok pujian romantis kakak yang buat aku merona. Cukup kakak ada dan perhatian buat aku, itu aja yang selalu buat jantung aku jungkir balik. Entah itu dulu, sekarang atau kedepan pastinya cuma kakak dan segala sikap kakak yang akan selalu bikin jantung aku jungkir balik, selalu."

Penjelasan Gracia yang panjang lebar ini sukses mengembalikan rasa percaya diri Ferdi dan mengembalikan moodnya yang sudah jelek tadi menjadi lebih baik. Ia menatap Gracia lalu tersenyum.

"Makasih yah my bee, makasih pengertian dan cinta kamu ke aku. Selamanya cuma kamu yang ada di hati aku." Kata Ferdi menggenggam tangan Gracia.

"Iya udah gak marah lagi kan?" Tanya Gracia lembut dan tersenyum kepada Ferdi. Senyum yang selalu membuat Ferdi jatuh cinta kepada Gracia lagi dan lagi.

"Boleh jujur?" Tanya Ferdi kali ini menatap Gracia dengan lebih serius.

"Ya donk. Kan hubungan kita dilandasi kejujuran. Apapun yang kakak rasakan harus kakak bilang ke aku."

"Jujur aku cemburu, ya aku baru tau begini rasanya cemburu. Rasa gak terima kalau kamu di deketin sama lelaki lain. Rasa takut kamu beralih ke lelaki lain. Aku mau kamu jangan buat aku punya perasaan itu lagi. Rasanya gak enak luar biasa."

"Kakak cemburu? Dari sekian tahun kita pacaran baru kali ini kakak cemburu sama aku? Hehehe." Gracia terkekek gak percaya dengan apa yang di dengarnya.

"Iya, makanya aku mau kamu jaga jarak dengan lelaki lain. Apakah itu dengan Alex atau lelaki lainnya. Please aku mohon sama kamu." Kata Ferdi sambil berexpresi puppy eyes kepada Gracia.

Expresi Ferdi yang baru kali ini dilihat Gracia lagi hari ini. Cemburu dan puppy eyes yang imut menurut Gracia. Selama ini Ferdi yang ia kenal adalah sosok yang dewasa dan cool. Dan fakta ini membuat Gracia makin mencintai Ferdi lebih dalam.

"Tuhan kali ini aku jatuh cinta lebih dalam lagi kepada kekasihku, jangan biarkan apapun memisahkan kami kecuali maut." Doa Gracia dalam hati.

Gracia tersenyum lalu mencubit sayang kedua pipi Ferdi lalu mengerak-gerakan ke kanan dan ke kiri. Lalu setelah puas, ia menangkup kan tangannya di kedua rahang Ferdi dan menatap ke dalam manik mata Ferdi.

"Aku janji akan menjaga jarak dari kak Alex atau lelaki mana pun. Selamanya aku milik kamu. Aku gak akan ingkar dengan  janji yang aku buat."

"Makasih my bee. Selamanya juga aku milik kamu. Selamanya hati ini cuma ada kamu dan gak akan tergantikan." Kata Ferdi lalu mengambil kedua tangan Gracia dari wajahnya lalu mencium jari-jari Gracia bergantian.

"Yuh pulang, udah sepi banget sekolahan. Untung sepi, kalau ada yang tau kita pacaran repot." Kata Ferdi yang lalu berjongkok memunggungi di depan Gracia.

Gracia melihat sekeliling memastikan perkataan Ferdi. "Hu uh" Gumamnya lalu menaiki punggung Ferdi.

Mereka terus menjaga status berpacaran mereka tetap menjadi rahasia. Hanya perlu kejujuran dan hati yang selalu menjaga.

Disepanjang taman ke tepat parkir mobil Ferdi. Mereka terus tersenyum bahagia.

***

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

***

Sejak pembahasan mereka sore itu, beberapa kali Alex mencoba mendekati Gracia disaat Ferdi gak ada di samping Gracia. Namun Gracia menolak segala perlakuan Alex dengan halus tanpa menyakiti lelaki itu.

Berkali-kali ditolak Gracia, Alex akhirnya lelah dan berhenti mendekati Gracia. Beberapa pria juga yang mendekati Gracia, di tolak secara halus.

Ferdi tau dan melihat apa yang di lakukan  Gracia saat Alex dan beberapa lelaki teman sekolahnya mendekatinya. Ia amat bersyukur karena Gracia benar-benar menepati janjinya untuk menjaga jarak dengan lelaki lain dan tidak membuatnya cemburu lagi.

"Makasih Cia, kamu benar-benar menjaga hati kamu cuma buat aku." Kata Ferdi suatu kali mengungkapkan rasa terima kasihnya atas tindakan Cia.

"Itu tugas kita bersama kak. Kita saling menjaga hati kita dan perasaan pasangan. Bukan cuma aku aja atau kamu aja tapi bersama."

"Aku berharap kita terus bersama sampai akhir. Semoga setelah ini gak akan ada masalah yang menganggu hubungan kita lagi." Kata Ferdi bertekad.

***

Hubungan ini tak pernah ada masalah lagi sampai berusia sepuluh tahun lebih bersama. Hubungan yang langgeng dengan riak-riak kecil yang mampu mereka hadapi bersama tanpa pertengkaran berarti.

Cinta monyet yang bertahan langgeng, dari cinta putih biru sampai mereka menjadi cinta dua manusia yang mampu mempertanggung jawabkan apa yang mereka perbuat.

Saat ini umur Ferdi sudah menginjak 24 tahun dan Gracia berusia 23 tahun. Ferdi sudah menjadi fotografer yang bekerja di sebuah perusahaan majalah terkenal dan juga mempunyai studio fotonya sendiri. Sedangkan Gracia sudah menjadi guru musik di sebuah sekolah Internasional.

Keluarga Ferdi telah melamar Gracia, tanggal baik untuk melakukan pernikahan pun sudah ditentukan. Mereka hanya tinggal melakukan persiapan pernikahan.

Rencananya bulan depan Ferdi dan Gracia akan mulai mempersiapkan pernikahan mereka dari gedung, undangan, gaun, cincin dan semua pernak pernik untuk pernikahan mereka.

Kita manusia boleh berencana, tapi Tuhan yang menentukan. Rencana itu kini tinggal sebuah rencana. Karena hal yang begitu tak terduga menguncang hubungan antara Ferdi dan Gracia.

Cerita manis saat SMP dan SMA habis sampai di bab ini yang nantinya bakal mendukung cerita ke depan yah. Sikap Ferdi dan janji-janji mereka.

Jangan lupa vote n komen yah guys. Maacciiwww 😘

Tangerang, 3 Agustus 2019

TEGAOù les histoires vivent. Découvrez maintenant