Prolog

3.1K 272 19
                                    

"Dek, berangkat sama siapa?" tanya mama Seulgi yang lagi motong sayur sambil nonton berita di tipi. Seulgi lagi pake sepatu di pintu.

"Sama Daniel, Bun." jawab Seulgi, bangkit dari duduknya. "Ini mau bangunin dulu."

Terus Seulgi jalan ke luar rumahnya menuju rumah Daniel di sebelah. Rumah mereka cat dan bentuknya sama, yang bedain cuma nomornya doang. Rumah mereka cuma dibatasin sama tembok, deket banget. Jadi Seulgi cuma butuh beberapa langkah aja untuk sampai ke rumah Daniel.

"Kangdan!" Seulgi teriak di depan pintu dengan irama kek mau jajan di warung. "Kangdan!"

"Kangdan, sekolah yuk."

"Kangdan, assalamualaikum."

"Nggak jawab dosa loh."

Kemudian Seulgi dengar seseorang lari dari dalam rumah, buru-buru buka pintu.

Ceklek

"Waalaikumsalam." Daniel nyengir dengan sikat gigi yang masih nyangkut di mulut dan handuk yang nutupin pinggang sampe lutut. Shirtless. Doi lagi mandi ternyata.

Seulgi ngakak. Jail banget emang.

"Gue nebeng lo ya hari ini." kata Seulgi, sibuk keluarin hapenya dari saku. Terus hidupin kamera belakang, motoin Daniel yang lagi gosok gigi.

Cekrek

"Lo ngapain?"

"Fotoin lo."

"Untuk?"

"Kenang-kenangan." jawab Seulgi seadanya sambil nyimpan hapenya lagi di saku. "Udah itu aja yang mau gue bilang. Gue tunggu lo di rumah ya."

"Emang lo bilang apa barusan?"

"Mau nebeng sama lo."

"Kan gue belum bilang iya."

"Oke, gue sebar nih foto lo ke intel sekolah."

Daniel langsung panik pas Seulgi ngeluarin hapenya lagi, alhasil Daniel keluar dari rumahnya dan ngerampas hape dari tangan Seulgi. Tapi hapenya udah dikunci.

"Gue kan emang selalu tebengin lo sih, Seul. Nggak perlu gini juga kali." Daniel cemberut. Seulgi ngakak.

"Yaudah buruan mandi, gue tunggu di rumah." Seulgi ngambil hapenya dari Daniel. "Lewat 10 menit gue sebar nih."

Daniel langsung ngacir ke dalam rumah sambil ngedumel.

Ini yang nebeng sebenarnya siapa sih?

Kok serasa kek Seulgi yang punya motor jadi bisa seenak jidatnya aja.

👑👑

Tepat 10 menit kemudian, Daniel muncul di depan rumah Seulgi dengan motornya.

"Kangseul!"

Seulgi keluar dari rumah sama mamanya.

"Halo, Bun." sapa Daniel. Mama Seulgi cuma senyum.

"Adek berangkat dulu ya, Bun." Seulgi salim mamanya. Daniel ikut.

"Iya, hati-hati ya kalian." kata mama Seulgi, lalu menepuk pundak Daniel. "Jangan ngebut ya, Niel. Nanti Ayah marah loh kalo Seulgi lecet dikit aja."

Daniel nyengir sambil hormat. "Siap Bun!"

Seulgi naik ke motor Daniel, terus Daniel mulai jalanin motornya ninggalin perkarangan rumah dengan mama Seulgi yang masih setia lambai-lambai tangan sampe anaknya ilang dari pandangan.

"Bokap lo belum balik?" Daniel membuka topik.

"Belum. Kan samaan bokap lo nugasnya."

"Bang Haneul juga belum balik?"

"Belum. Kayaknya bulan depan." jawab Seulgi. "Gue bakal nebeng lo terus nih, lo nggak keberatan kan?"

"Santuy lah. Kayak nggak tiap hari aja lo nebeng gue." kata Daniel. "Emang kemana om yang sering anterin lo itu?"

"Gue suruh dia jadi cadangan aja kalo lo nggak bisa ditebeng."

"Terus apa kata bokap lo?"

"Dia belum tahu sih, tapi gue yakin dia udah tahu."

Daniel rasanya pengen jedotin kepala ke dashboard. Maksud Seulgi apa cobak?

Tapi akhirnya Daniel ngerti dan cuma manggut-manggut aja.

"Lo nggak ada niat minta dijemput siapa gitu? Temen-temen cowok lo kan banyak." Daniel bertanya penasaran, sambil melirik Seulgi dari spion.

"Nggak gue minta pun, mereka udah nawarin." jawab Seulgi, tidak bermaksud sombong sebenarnya. "Tapi saking banyak yang nawarin gue jadi bingung."

"Alhasil gue pilih nebeng sama lo aja deh, supaya lo nggak keliatan jomblo."

Daniel hanya mencoba tabah.

.
.
.

It would be very nice if you dont mind to vote and comment😊

a/n: aku gatau ini ada yang baca atau engga soalnya belum ku promosiin di buku yang lain😂 dan karena Snow White juga belum ku tamatin, jadi aku nggak berharap banyak bakal ada yang baca ini. Tapi aku gemes bangett pengen publish, alhasil terpublish juga deh inii.

Oh ya, untuk Snow White bakalan update besok. Janji.

Dan untuk A L P H A B E T—nggak yakin masih ada yang nyimpan di perputakaan sih—tapi beruntung banget yang masih nyimpan karena aku nggak bilang bakalan ngasih bonus partnya cuma satu aja hehehe.

Adios!💜

QUEEN | Kang SeulgiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang