Pertama kali melihat saja Soobin sudah tertarik pada Beomgyu lelaki manis namun dingin di waktu yang bersamaan.
Hingga antara persahabatan atau cinta. Soobin bingung memilih antara Kai atau Beomgyu?
***
Side story: Taehyun sudah lama menyukai Yeonj...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
'𝚂𝚆𝙴𝙴𝚃 𝙱𝙾𝚈'
Awalnya baik Beomgyu dan Taehyun menolak ajakan Yeonjun untuk pergi bermain-main namun dengan dalih sebagai membalas budi akhirnya dengan terpaksa Beomgyu pun mengangguk menyetujui.
Setelah bel pulang sekolah, soobin lalu menghampiri Beomgyu membantu lelaki manis itu untuk membereskan peralatan sekolahnya. Sebenarnya Beomgyu ingin menolak bantuan Soobin hanya saja ia tak bisa berkata-kata untuk saat ini mungkin tak bisa untuk selamanya.
Jarak antara tempat itu dengan Sekolah tak memakan waktu yang banyak sehingga hanya butuh waktu 20 menit saja mereka sudah sampai di tempat tujuan dengan berjalan kaki.
Banyak sekali wahana yang menarik di depan mereka belum lagi banyaknya stan makanan yang tersedia.
“Hei ayo kita masuk rumah hantu,” ucap Kai dengan semangat.
Soobin menggeleng yang seketika membuat Yeonjun dan Kai tertawa cukup keras sepertinya Kai hampir lupa dengan fakta bahwa Soobin adalah lelaki yang penakut, Soobin bisa saja berteriak dan memukul orang yang berada di sekitarnya ketika ketakutan sama hal nya dengan kejadian yang pernah mereka alami saat masa Sekolah menengah pertama.
“Baiklah jangan wahana itu, emmm ... Apa ya?” Kai berpikir-pikir cukup panjang.
“Sudah kita masuk rumah hantu saja. Sungguh aku tidak penakut seperti yang kalian pikirkan, aku ini pemberani asal kalian tahu saja kejadian dulu itu karena aku kaget bukan karena takut.” Soobin berbicara cukup yakin padahal dalam hatinya ia mencoba memberanikan diri agar tak mempermalukan dirinya di hadapan Beomgyu dan Taehyun.
“Yakin kau mau masuk? Aku hanya takut nanti kau akan ketakutan di sana Ha ha ha.” Kai pun ikut tertawa bersama Yeonjun sungguh nista memang Kai dan Yeonjun hari ini umpat Soobin dalam hati.
“Yakin. Aku berani.”
“Baiklah kau yang di depan kalau begitu.”
Beomgyu hanya diam saja, sebenarnya ia takut. Jujur saja Beomgyu takut gelap, Beomgyu takut darah dan Beomgyu takut akan hal yang mengerikan. Terlebih lagi Beomgyu khawatir jika nanti ia masuk ke dalam sana ia tak bisa kembali lagi. Beomgyu takut jika masuk wahana tersebut dapat membuatnya mengingat trauma yang saat ini bahkan belum sembuh sepenuhnya.
Hingga saat memasuki wahana rumah hantu tanpa sadar Beomgyu memegang dengan erat lengan soobin membuat Soobin tercengang di buatnya, ia tahu Beomgyu pun tidak sadar terlihat dari matanya yang terus memejam ketika banyaknya hantu yang berdatangan menghampiri mereka untuk menakut-nakuti.
Jujur. Soobin yang awalnya merasa takut seketika membuang rasa takutnya untuk melindungi Beomgyu yang memeluknya erat menenggelamkan wajahnya pada dada bidang milik Soobin, sungguh Soobin tak menyangka ternyata Beomgyu teramat imut saat ketakutan seperti ini. Jika tahu Beomgyu penakut padahal tadi ia biarkan saja kai memutuskan permainan yang lain.
Selama di wahana itupun meskipun Beomgyu terlihat ketakutan tapi Soobin sama sekali tak mendengar Beomgyu berteriak seperti pengunjung lainnya.
Soobin dan Beomgyu keluar terlebih dahulu sepertinya mereka berdua terpisah dengan Kai, Yeonjun dan Taehyun yang masih di dalam wahana.
“Hei kita sudah keluar dari wahana rumah berhantu, kau tak perlu takut lagi.” Soobin mencoba menyadarkan Beomgyu yang masih memeluknya erat serta menenggelamkan wajahnya ke dadanya.
Beomgyu kemudian terkesiap lalu melepas diri dari Soobin. Menghapus jejak air mata yang mengalir menuruni pipinya.
“Kau menangis?” Beomgyu hanya diam kemudian kembali mengatur ekspresinya.
Seketika Soobin kecewa karena Beomgyu sama sekali belum berbicara kepadanya. Apa Beomgyu masih terlalu malu padanya? Pikir Soobin dalam hati.
“Wah ... Serunya!” Kai berteriak usai keluar dari wahana di ikuti Yeonjun dan Taehyun di belakang.
“Ku pikir kau masih penakut,” ledek Yeonjun pada Soobin yang langsung dijawab senyum percaya diri oleh orang yang bersangkutan.
Taehyun memperhatikan Beomgyu yang terlihat tak seperti biasanya, ”kau tidak apa-apa Beomgyu?” tanya nya dengan penuh ke khawatiran.
Beomgyu menggeleng dengan cepat lalu menunduk kemudian.
“Sekarang kita coba wahana apa?” tanya Kai lalu melirik-lirik sekitar.
“Kincir angin,” usul Soobin.
“Bagaimana jika kora-kora?” kali ini Taehyun yang berbicara.
“Bagaimana jika kita berpencar saja. Ayo tentu kan kelompok dengan batu gunting kertas.” Yeonjun memberi usul karena sepertinya mereka tidak lama berada di tempat ini dan juga mereka tak akan bisa mencoba semua wahana sehingga akan lebih baik berpencar saja dan menaiki wahana sesuai keinginan masing-masing.
“Sebenarnya aku tak setuju akan lebih baik menikmati nya dengan bersama-sama tetapi jika kalian inginnya begitu ya aku setuju saja.” Kai sebenarnya ingin sekali menikmati bersama-sama terlebih sudah lama ia tak bersenang-senang seperti ini dengan soobin dan Yeonjun.
Mereka kemudian melakukan batu kertas gunting yang akhirnya. Soobin bersama Beomgyu sedang Yeonjun bersama Taehyun dan Kai.
Soobin dan Beomgyu kemudian melangkah ke arah kanan sedangkan yang lainnya pergi ke arah kiri.
“Kau ingin naik apa?” tanya Soobin pada Beomgyu yang kemudian Beomgyu menunjuk Kincir angin tentu saja Soobin tersenyum bahagia di buatnya karena ternyata pilihan Beomgyu sama seperti dirinya.
Mereka berdua kemudian menaiki Kincir angin. Di dalam Kincir angin tersebut mereka dapat melihat pemandangan yang cukup indah, Beomgyu seketika tersenyum kecil tanpa sadar membuat Soobin terpesona di buatnya.
Soobin tak bisa mengalihkan tatapannya pada Beomgyu yang tersenyum cerah melihap pemandangan dari jendela sebelah kanan apalagi dengan adanya banyak kembang api yang indah menghiasi langit malam.
“Kenapa ia imut sekali, dan terlihat indah,” kata Soobin dalam hatinya masih memandang Beomgyu dengan intens.
Sementara di lain tempat Yeonjun, Taehyun dan Kai masih berjalan-jalan yang kemudian membeli manisan apel serta memancing ikan hias.
“Aku ke toilet sebentar ya,” ijin Kai kemudian berlari pergi mencari toilet meninggalkan Yeonjun dan juga Taehyun.
“Kau suka permen kapas?” Yeonjun menoleh kemudian bertanya pada Taehyun.
“Ya aku suka denganmu,” tanpa sadar Taehyun mengatakannya kemudian tersadar setelah Yeonjun tertawa di buatnya.
“Hei ada apa denganmu? Apa kau membayangkan sedang berkencan dengan pacarmu?” Taehyun menggaruk tengkuknya karena malu, ia merasa tak punya wajah saat ini. Namun ia masih beruntung karena Yeonjun berpikir bahwa hal yang di ucapkan nya tadi bukanlah sesuatu hal yang serius.
Ya. Taehyun menyukai Yeonjun, sudah lama sekali ia menyukai Yeonjun namun Taehyun tak pernah berani untuk mengatakannya karena ia pun juga sama sekali tak mempunyai keberanian untuk sekedar mendekati ataupun berbicara dengan Yeonjun baru kali ini ia berbicara dan bahkan berjalan bersama dengan Yeonjun.
Taehyun terlalu takut mengatakan bahwa ia menyukai Yeonjun karena Taehyun sadar lelaki tampan dan idola banyak orang tak pantas bersamanya yang sama sekali tak imut dan tak menarik sama sekali. Taehyun kelewat datar bahkan ia di juluki papan hidup oleh teman sekelasnya saat kelas sepuluh.