Chapter 5

1K 147 18
                                    


Umumnya, sebelum seseorang menikah, mereka sudah saling mengenal dalam waktu yang cukup lama. Sudah tahu bagaimana sifat baik dan buruknya pasangan masing-masing, tahu kelebihan dan kekurangan pasangan agar sebuah pernikahan mejadi suatu momen yang tidak terlupakan bagi keduanya.

Kim Taehyung, mahasiswa Universitas Seoul yang saat ini berada pada semester 3 dan Yoo Jeongyeon, yang juga merupakan mahasiswa Universitas Seoul semester 1 sudah mengenal dalam waktu yang dapat dibilang cukup lama, tepatnya 1 tahun. Keduanya juga sama-sama berada di jurusan Manajemen Bisnis. Sudah cukup membuktikan dunia itu sempit bukan ?

Seakan belum cukup akan kesibukan dua hari yang lalu yaitu mengurusi serta melengkapi berkas-berkas untuk pendaftaran ulang di universitas, kini Jeongyeon juga tengah sibuk melamun memandangi dirinya di depan cermin besar yang ada dihadapannya. Suara ketukan pintu dan seseorang yang memanggil namanya, membuat dia sadar bahwa saat ini dia sedang fitting gaun pengantin di salah satu butik ternama di Seoul. Gaun putih yang membalut tubuh gadis 19 tahun itu menampakkan bahu cantiknya serta beberapa hiasan permata yang terdapat dibagian pinggang rampingnya yang membuat penampilannya semakin cantik dan elegan. 'Cantik, tapi ini terlalu terbuka.' gumam Jeongyeon dalam hati.

"Eonnie, kenapa lama sekali? Kau baik-baik saja bukan?" tanya Yeri yang sedari tadi menunggu Jeongyeon untuk keluar dari ruangan tersebut. Saat ini, ia bersama Taeri sedang menemani Jeongyeon dan Taehyung untuk melakukan photo Pre-wedding mereka.

"Iya,aku sudah selesai."

Setelah melihat kembali ke arah cermin dan menarik napas panjang sebelum ke luar ruangan tersebut, Jeongyeon masih sempat mengutuk Kim Taehyung karena mendengar suara lelaki itu yang sibuk bermain game di ponselnya sedari tadi.

"Bagaimana?" tanya Jeongyeon yang menatap Yeri yang terpaku melihatnya.

"Kau sangat cantik Eonnie. Gaun ini cocok untukmu dibandingkan yang sebelumnya." kata Yeri sambil sibuk memotret Jeongyeon.

"Tapi gaun ini terlalu terbuka. Aku malu memakainya."

"Tidak masalah, Eonnie tetap cantik memakainya. Kita pilih gaun yang ini saja bagaimana? Oppa bagaimana menurutmu?"

Orang yang ditanya Yeri tidak menyahut dan tetap fokus pada ponsel yang ada ditangannya. Sekali lagi, Yeri bertanya pada Taehyung namun dengan kalimat sarkastiknya "Hei bodoh, bagaimana menurutmu?"

Taehyung mendengus, lalu membuka mulut untuk mengatakan sesuatu, tetapi mengurungkannya mencoba untuk tidak terpancing omongan Yeri. Yeri tersenyum puas karena merasa berhasil membuat Oppa-nya kesal.

Kemudian, tatapan Taehyung beralih ke arah Jeongyeon mulai dari ujung kepala hingga kaki. Merasa ditatap terlalu intens, apalagi di bagian leher dan bahunya yang terekspos bebas, Jeongyeon mempelototi Taehyung. Sebuah senyuman licik tersungging di bibir Taehyung. 'Dasar laki-laki', Jeongyeon lagi-lagi bergumam dalam hatinya. Sebenarnya Ia ingin mengeluarkan sumpah serapahnya untuk Taehyung, tetapi ditahannya karena saat ini ada Yeri dan juga Taeri serta beberapa staff butik tersebut yang berada disekitar mereka.

Yeri menatap Taehyung, "Jadi Oppa, bagaimana?"

"Tidak ada yang bagus."

Mungkin, jika tidak ada Taeri dan Yeri disana, Jeongyeon akan segera meninggalkan tempat tersebut dan lebih memilih untuk tidur karena tubuhnya sangat lelah. Ini sudah yang kelima kalinya Jeongyeon berganti gaun dan ujung-ujungnya pemuda 20 tahun itu menjawab 'tidak ada yang bagus' dengan datar. Tentu saja, bukan hanya Jeongyeon dan Yeri yang kesal. Staff yang sedari tadi menunggu mereka juga berusaha menahan kekesalannya dan kembali membawa gaun yang sebelumnya Jeongyeon coba karena Taeri menyarankan untuk memakai gaun sebelumnya.

Our SecretsWhere stories live. Discover now