Kim seungmin, sedang berdiri didepan pintu rumahnya memandangi punggung sang suami yg mulai keluar dari area pagar rumah sederhananya.
Sang suami Hwang Hyunjin melambaikan tangannya lalu tersenyum dan melanjutkan perjalanannya kembali.
Tiba-tiba saja hyunjin membalik tubuhnya berlarian menuju sang istri lalu merengkuhnya menciumi keningnya berulang kali.
"Aku janji, aku akan pulang sebelum kau melahirkan"
Hyunjin mengelus perut Seungmin yg mulai membuncit. Usia kandungannya sudah memasuki usia 5 bulan.
"Bayi, ayah pergi mencari uang dulu. Jangan menyusahkan ibu mu ya"
Seungmin tersenyum bahagia melihat interaksi suami dan calon anak mereka itu. Lalu mengelus punggung sang suami.
"Kau harus segera pergi, nanti ketinggalan bis"
Hyunjin menatap sekali lagi istrinya lalu mencium bibir sang istri singkat.
"Aku akan kembali, tolong jaga hatiku dan juga calon anak kita"
"Pasti"
Lalu setelahnya punggung hyunjin lambat laun menghilang dari pandangan si manis.
Seungmin sedih, tapi ia juga harus memikirkan dirinya dan sang bayi.
🌻🌻🌻
Sudah 1 bulan berlalu, usia kandungan si manis sudah 6 bulan. Suaminya juga sudah mengiriminya uang untuk kebutuhan dirinya dan sang bayi.
Hyunjin juga menulis surat bahwa ia mendapat promosi naik jabatan yg baik.
Hyunjin dan Seungmin sama-sama anak panti asuhan. Mereka saling mencintai dan memutuskan untuk menikah. Hyunjin hanya mampu membeli rumah kecil untuk menaungi mereka.
Tapi setelah 2 bulan lebih berlalu, usia kandungannya sudah memasuki usia 8 bulan lebih. Seungmin tidak menerima kabar lagi dari hyunjin.
Suaminya itu hanya mengirimi uang yg sama, suaminya bilang ia mendapatkan promosi dan naik jabatan. Tapi Seungmin masih ingin percaya kepada sang suami.
Seungmin memutuskan untuk menyusul hyunjin ke kota.
Seungmin menaiki bus menuju kota sambil terus memperhatikan jalanan sembari mengelus lembut perut buncitnya.
Seungmin sesekali tersenyum membayangkan betapa bahagianya sang suami mendapati ia dan calon bayi mereka mengunjunginya.
Setelah menempuh berjam-jam perjalanan Seungmin telah sampai didepan gedung perusahaan sang suami bekerja.
Seungmin menganga melihat betapa indahnya bangunan yg ada didepannya ini.
"Bayi, ayo kita masuk dan bertemu ayahmu"
Seungmin tersenyum bahagia sambil membawa tas hitam yg berisi pakaiannya.
Seungmin mendekat kearah meja besar yg ada didalam sana dengan mata yg berbinar memuja melihat keindahan bangunan tersebut.
"P-permisi, apa su- maksud saya Hwang Hyunjin ada di kantor?"
Sang wanita cantik yg berdiri di meja resepsionis itu melihat tidak suka dari ujung kaki hingga kepala.
Lalu wanita tadi mengangkat telponnya. Tak lama berselang 2 orang satpam datang dan tiba-tiba saja menarik tangan si manis paksa.
