Part 26 | Save Soo

2.3K 181 30
                                    

Surogacy Mom
Chanyeol × Baekhyun

Semua akan baik-baik saja, jangan teteskan airmata

Happy Reading Love !

Baekhyun Point Of View

" Arghhhhhhhhhhhhh " pekik kyungsoo.

Aku tau apa yang dirasakan Kyungsoo saat ini. Walau sebenarnya aku sedang sangat marah padanya.
Segera di gendong chanyeol tubuh soo dan sigap menuju rumah sakit.

Sesampainya disana, dokter kai sudah menunggu di depan rumah sakit. Chanyeol merebahkan tubuh kyungsoo diatas matras dan didorong oleh beberapa suster.
Darah tidak sekalipun berhenti mengalir di sela sela kaki soo, untuk kali ini aku berdoa pada Tuhan untuk menyelamatkan soo.
Sungguh, ini semua salahku.

' sekarang sudah waktunya '  bantinku.

Chanyeol sebenarnya panik, sangat sangat panik tapi ia tetap terlihat lebih tenang dari aku.

" Baekhyun sayang, tenanglah. Mereka pasti bisa bertahan. Percayalah padaku. " kata chanyeol seraya memeluk tubuhku sambil mengecup dahiku.

" A-aku tidak tau harus bagaimana lagi chann, aku lelah. Setelah ini aku akan benar benar melepask-- "

Chup

Chanyeol mencium bibirku, berusaha menghentikan setiap kata kata yang terlontar dari mulutku.
Kata kata yang tidak ada semangatnya sama sekali.

" Aku tidak bisa hidup tanpa mu sayang, jangan pernah berfikir untuk meninggalkan ku. Ku mohonn. " chanyeol menangis, seakan telah lelah memperingati ku. Aku lemah, aku lemah jika sudah berurusan dengan air mata, aku tidak mau.

" maaf kan aku chann karena aku soo dan anak kita jadi begini. " kataku disela sela tangisanku.

Setangah jam kemudian, dokter kai keluar " tensi ny soo sangat rendah, sementara bayi kalian sedang terlilit tali pusarnya sendiri. Ini tidak akan berakhir baik, terpaksa tim harus melakukan operasi caesar pada nya. Maafkan aku jika nanti hasilnya tidak seperti yang kalian inginkan. " kata dokter kai.

Aku tidak bodoh, sungguh tidak bodoh.
Aku tau dengan jelas makna dari perkataan dokter kai, karena akupun pernah merasakan hal yang saat ini soo rasakan.

Soo berhak untuk hidup, soo memiliki jalan hidup sendiri. Aku tidak boleh melepaskan soo.

" baiklah, selamatkan saja soo. Dia lebih berhak hidup, aku tak mau menghancurkan hidupnya untuk kedua kalinya. " kata ku kemudian masuk kedalam ruang bersalin dan menghampiri soo yang sedang berteriak teriak kesakitan.

" soo "

" arghhhhhhhhhhhh "

" Soo dengar lah aku "

" sakit eonniiii , sakitttttttttttt "

" soo,, aku tau.. Aku paham bagaimana sakitmu,
Aku pernah, aku pernah seperti ini. Tuhan tidak mengizinkan ku memiliki keturunan, jadi bertahanlah demi aku. Ini akan segera berakhir, kau harus kuat. " kemudian aku meninggalkan soo didalam.

Disana aku bisa melihat dokter kai membawa soo keruang operasi begitu juga dengan chanyeol yang menunggu didepan pintu ruang operasi.

Aku berjalan menuju toilet, membasuh wajahku yang sudah sangat lengket karena air mata. Pandangan ku beralih pada perut ku yang besar karena diisi bantalan. Segera ku lepas bantalan itu dan membuangnya di tempat sampah.

Menangis, dan menangis. Kembali aku bertemu dengan air mata yang tak kunjung berhenti. Dunia ini tidak adil untukku, dunia ini keras untukku.
Saat aku keluar dari toilet, mommy menelpon ku, aku segera berlari dan menemui chanyeol.

" Chan, mommy menghubungi "

" Bir aku yang angkat "

' dimana kalian semua?! Mengapa tidak ada satupun orang di rumah? Apa baekhyun baik baik saja? ' kata mommy tanpa mengucapkan salam. Ya, mommy mungkin sangat khawatir..

" tenanglah mom. Baekhyun dan soo merasakan perutnya sanga sakit.. Jadi aku membawa mereka kerumah sakit. Mommy tunggulah dirumah, nanti aku akan menjemput mommy dan daddy. "

' apa semua baik baik saja? Aku disini juga bersama ny dan tuan park'

" Eomma dan appa ? " kali ini aku benar benar sudah tidak bisa berfikir dengan jernih.
Mereka semua berada disini sementara keadaan begitu kacau dan tidak terkendali.

" semua baik baik saja eomma. " jawab

chanyeol sambil tersenyum..
Aku tau senyumannya itu adalah
Senyum palsu. Kebahagiaan palsu. Semua palsu.

Aku hanya membiarkan dia tenang beberapa saat karena aku tau, chanyeol juga membutuhkan ketenangan walau sesaat. Aku yang menginginkan ini, andai saja aku mau mendengarkan perkataan suamiku untuk bersabar dan pasrah pada takdir Tuhan ini semua tidak akan terjadi.

" baek, duduklah disini .. " kata chanyeol lalu mendudukkan ku tepat disampingnya.

" aku takut chan. " kataku.
Chanyeol hanya diam, dan memilih bungkam. Ku lingkarkan tanganku di pinggangnya lalu ku peluk sangat erat.

Tiga  jam berlalu, lampu hijau menyala pertanda operasi selesai.
Aku sudah sangat siap dan kuat mendengarkan kalau lagi dan lagi aku kehilangan anakku.

Dokter kai dan para suster keluar mengikuti dia dibelakangnya.

" Tn dan ny park " sapa kai.

" dokter kai. Bagaimana keadaan soo? "tanya ku.

" Dia masih kritis, ini wajar setelah seseorang selesai di operasi, apalagi dengan keadaan tensi yang sangat rendah. " jujur aku sedikit lega dengan jawaban dokter kai, bagaimanapun keselamatan soo itu adalah hal yang utama.
Soo berhak untuk hidup, sangat berhak.

" bagaimana bayi nya " tanya chanyeol.

' nya '

Aku tersenyum simpuh, mengapa menanyakan hal yang tak perlu dipertanyakan lagi.
Yang penting, dia bahagia bersama Tuhan.

Mungkin aku dan chanyeol adalah orang jahat sehingga Tuhan tidak mengizinkan bayi polos tak berdosa dititipkan pada kami.

To be Continue

Fix gue emg lg seneng" nya update hehe,,
Gue mau up cerita baruuuww ❤️
Mau up seq mommy baek , kusudah diteror teror oleh readers mommy baek. 🤪

𝒮𝓊𝓇ℴℊ𝒶𝓈𝒾 ℳℴ𝓂  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang