crown prince - i i

87 2 6
                                    

Saat Reenee membuka mata, ia melihat ada Pangeran Hendery dan pelayannya, Lucas, berdiri di depannya.

Xiaodejun bosan diikat, jadi ia melepaskan dirinya dengan mudah. Dasar, dewa.

"Kamu beneran dewa ya?" tanya Hendery.

"Dewa? Mereka kan tidak ada, aku Juno."

"Kami akan memberimu suntikan mati, kalau kamu nggak mati," ucap Hendery. "Berarti kamu Dewa Fikiran, Xiaodejun."

"Hei, dia dewa." Reenee menyela.

"Reenee!" Xiaodejun menyentaknya.

"DIA ADALAH DEWA DAN AKU PENJELAJAH WAKTU, PUAS?"

"Kalian berpacaran?" Hendery menopang dagunya.

"Tidak, aku tidak boleh menikah dengan manusia," kata Xiaodejun.

Tiba-tiba pintu diketuk dan seorang gadis masuk bersama kakaknya. Disusul dengan dua orang laki-laki.

"Hendery, kamu ngapain?" tanya gadis itu.

"Yosella?" Hendery terkejut. "Bersama Pangeran Yangyang, Sicheng, dan Renjun? Jesus Christ."

Hendery langsung menarik mereka untuk masuk dan menutup pintu kamarnya.

"Time traveler, Dewa Xiaodejun, ini Yosella dan kakaknya, Pangeran Yangyang. Yang di sana itu Pangeran Sicheng dan Pangeran Renjun."

Xiaodejun memandang Yosella dengan dalam. "Beautiful."

"Sorry? What did you say?" tanya Hendery.

"I said, she is beautiful."

"Dewa yang di legenda itu? Dewa yang mana?" tanya Yangyang.

"Of course, stupid. Penggambaran dewa fikiran persis sekali dengan yang ada di hadapanmu, kau tidak pernah belajar legenda?" Renjun mencibir Yangyang.

"I'm sorry? Tentu aku belajar sejarah dan legenda, aku kan hanya memastikan."

"Oh, really? Aku tahu kalau kamu pemalas," kata Renjun.

"Bahkan kita tidak tinggal satu—"

"Sst! Jangan berantem, gak sopan banget sama dewa." Hendery memarahi Renjun dan Yangyang.

Reenee melihat ke arah Xiaodejun yang sedang mengendalikan pikiran Hendery, "Heh, dewa! Jangan kendalikan pikiran pangeran-pangeran di sini. Apalagi Putri Yosella!"

"Heh, anak kecil. Aku nggak bisa baca pikiran Yosella, aneh ya," ucap Xiaodejun.

"Dewa, bisakah kau berhenti melakukan itu?" tanya Hendery sambil memijat pelipisnya.

"Apa?"

"Mengendalikan pikiranku."

"Entahlah, itu kan pekerjaanku." Xiaodejun mencoba memegang telapak tangan Yosella untuk membaca pikirannya.

"Hei, jangan macam-macam!" seru Hendery memarahi Xiaodejun.

"Aku kira dia menolak pertunangannya kemarin," kata Renjun pada Yangyang dengan suara keras agar Pangeran Hendery dengar.

"Mother, aku tidak ingin dijodoh-jodohkan! Tidak, aku tidak mau menikah dengan pilihan Mother dan Father!" Yangyang menirukan Hendery.

"Yangyang, aku memang tidak mau."

"Oh, begitu? Kalau kau tidak ingin bersama Yosella. Kenapa kau cemburu? Aku tidak mengizinkan kau cemburu ya, lebih baik adikku bersama dengan dewa ini. Dia menunggangi seekor Ghidorah." Yangyang meledak.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 09, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

crown prince ♚ hendery [ ON HOLD ]Where stories live. Discover now