Teman Baru

14 0 0
                                    

"Yesss...akhirnya dapet pinjaman dari koperasi kantor! uuyeeahhh!!..."  Aneh ga sih? Orang banyak menghindari berhutang, ini dapet utangan malah senang.  "Hmmm...buat apa ya uangnya?", tanyaku dalam hati.  See...aneh kan? Ga butuh-butuh banget tapi malah sengaja berhutang.  Itulah Kimmy Caroline.  Gadis berusia 26 tahun, seorang karyawan swasta dan jomblo.

Kimmy masih bingung mau buat apa uang hasil pinjaman dari koperasi ini.  Akhirnya, ia mengambil kunci motor dan pergi keluar kamar kostnya.  Sambil mengendarai motor, pikirannya melayang dan terus berpikir.  Tak lama, ia sudah berada di depan pusat perbelanjaan kemudian ia memarkirkan motornya dan masuk ke dalam mall .  Ia mendaratkan badannya di kursi sofa di resto langganannya.  Ia disapa oleh Store Manager  yang sudah sangat hafal dengannya.  "Mau pesan seperti biasa Mba Kimmy?", sapa Pak Supri sang Store Manager sambil menyodorkan buku menu.  "Boleh deh, Pak!", sahutnya dengan riang.  "Ada pesanan tambahan lagi, Mba?", tanyanya dengan ramah.  "Ga, Pak.  Makasih, nanti kalau saya masih lapar akan tambah order makanan lainnya.", sahutnya.  "Baik, Mba.  Ditunggu 15 menit untuk makannya, buku menunya saya ambil ya?", tanyanya sambil mengambil buku menu yang ada di hadapanku.

Sambil memandang ke luar jendela, ku kembali memikirkan alokasi uang pinjaman ini.  Oh... iya...lama sekali aku ingin membeli alat musik.  "Yapsss...beli piano elektrik cukup nih.", gumamku dalam hati.  Makanan pesananku sudah datang dan segera ku lahap.  Sambil makan, ku buka aplikasi jual beli online, mencari yang ingin ku beli.  Got it!  Langsung ku telepon dan penjual pun langsung mengirimkan lokasi rumahnya.  Kimmy bergegas menuju ke parkiran dan memacu motornya ke lokasi yang dikirim si penjual.  Di tengah perjalanan, Kimmy melewati gedung Perguruan Tinggi Swasta.  Tiba-tiba ia ingin mampir ke tempat itu dan sekedar ingin tahu program perkuliahan untuk karyawan.  Ia memarkirkan motornya dan menuju ke bagian informasi. 

Setelah diberikan brosur dan dijelaskan oleh bagian Humas Perguruan Tinggi tersebut, Kimmy mengisi formulir pendaftaran dan memilih program pendidikan yang ia pilih.  Tak pernah terbersit di benak Kimmy untuk berkuliah lagi.  Sebelumnya ia sudah menamatkan pendidikannya di jenjang D3 jurusan Sekretaris.  Keluar dari gedung Perguruan Tinggi itu Kimmy tersenyum dan bergumam dalam hatinya.,"Rencana Tuhan, kita tidak akan pernah tahu.  Niat hati buat beli alat musik ehhh tapi malah dibelokin ke sini dan here I am.  Status baru...MAHASISWA."

1 bulan berlalu dan hari ini, Sabtu pagi, Kimmy begitu bersemangat karena hari ini adalah hari pertama ia menginjakkan kakinya di kampus dengan status mahasiswa.  "Wahhh...begini ya rasanya jadi mahasiswa lagi."  Ia melangkahkan kakinya melewati gedung rektorat menuju Room Hall.  Ia menuliskan nama, alamat e-mail dan nomor hp di bagian registrasi mahasiswa baru di depan room hall.  Room Hall masih sepi hanya berisikan sekitar 10 orang mahasiswa saja.  Kimmy mengambil tempat baris ke-7 dari depan.  Ia duduk sambil membuka media sosial di hpnya.  Tak lama kemudian muncul seorang pria yang usianya lebih dewasa dari Kimmy, menyapanya.  Mereka saling berkenalan dan menyebutkan asal fakultas.  Ternyata mereka sama-sama mendaftar di Fakultas Hukum.  Sambil menunggu acara Welcome Students dimulai, mereka mengobrol mulai dari alasan kenapa kuliah lagi dan latar belakang pekerjaan.  Latar belakang pekerjaan yang sama membuat mereka nyambung ngobrol.  Nama pria itu, Edo.

Sejak saat itu Edo dan Kimmy semakin akrab.  Di kelas, teman Kimmy bertambah dan tanpa sadar Kimmy sudah memiliki kelompok belajar dan diskusi di semester 1 ini.  Ada Edo, Ronny, Teguh dan Patrick. Karena Kimmy memilih kelas karyawan, rata-rata teman Kimmy juga telah bekerja.  Hari-hari Kimmy pun semakin sibuk. Senin-Jumat ia bekerja dan weekend ia harus kuliah dari pagi sampai malam.  Kegiatan barunya itu membuat ia semangat bahkan ia tidak merasakan lelah.  Teman baru dan suasana barulah yang membuat ia antusias. Kimmy juga semakin dekat dengan keempat kawannya itu, tak jarang ia menjadi tempat curhat, meminta pendapat kalau lagi PDKT dengan teman sekantor atau sekedar curhat tentang pimpinan kantor dan bahas tentang aturan baru yang dikeluarkan pemerintah. 

Love is youWhere stories live. Discover now