Pesta Perayaan

5.7K 755 78
                                    

"Benar kamu mau ikut?" Pertanyaan lembut bernada khawatir Minho layangkan pada si manis.

Si manis yang sibuk berdandan di depan cermin masih berkutat dengan jasnya yang seperti terlalu mengikat pinggang rampingnya.

"Gimana penampilanku, kak?" Abai dengan pertanyaan sang suami sebelumnya, Jisung malah balik bertanya pada Minho.

"Kamu nampak selalu indah di mataku."

Errr, cheesy dan itu selalu keluar dari mulut Minho teruntuk Lee Jisung seorang.

"Tapi tak ada ya yang lebih kedodoran daripada jasmu yang ini? Aku tak suka tubuh rampingmu dilihat orang lain," gerutu Minho.

Jisung menggeleng. Minho akhirnya memilih mengizikan Jisung memakai itu.

Tak apa, pinggang Jisung kan selama acara mau aku peluk. Misi Minho sembari menyeringai.

"Apa maksud senyumanmu itu, Lee Minho?"

"Tak apa, hehe, yuk yuk yuk berangkat Lee Jisung," Minho senyum manis pada Jisung.

Minho memeluk pinggang Jisung dari belakang dan mulai berjalan dengan posisi tetap, tak jarang pula Minho menciumi leher bagian belakang Jisung yang terlihat menggoda.

"Geli kak~~" Jisung berucap menggoda makin membuat Minho makin ingin berbuat lebih. Jika tidak ingat mereka akan pergi ke pesta perayaan dan Minho wajib menyampaikan sambutan, mungkin mereka sekarang sudah berbalik dan berada di atas ranjang kemudian bercinta.

Mereka berhasil keluar dari rumah dengan selamat. Kali ini Minho duduk di belakang bersama Jisung karena yang menyetir adalah sopir pribadi mereka.

"Ayo berangkat pak Kim," Minho berkata lalu kepalanya bersandar di bahu Jisung. Matanya terpejam, mendaftar segala sesuatu yang akan dia sampaikan saat sambutan nanti.

"Kok aku gugup sih sayang," Minho mengadu. Jisung yang paham suaminya sedang gugup pun berinisiatif mengelus puncak kepala bayi besar yang sedang bersandar di bahunya itu dengan tangan kanan sedang tangan kirinya dia gunakan untuk mengelus tangan Minho yang tadi sedang bermain dengan dasi kupu-kupu miliknya.

"CEO Lee tidak boleh gugup karena nanti ada Lee Jisung yang akan menyemangati."

"Terima kasih sayang," Minho berhenti dari aktivitas bermain dengan dasi kupu-kupu yang menutupi leher indah Jisung dan berganti mendekat ke arah pipi yang dampak lezat jika dipandang.

"Aku sudah tidak gugup jika bisa mencium bibir manismu itu, sayang," mulut Minho berujar pelan hampir berbisik.

"Maka lakukanlah, pakai minta izin," Jisung memajukan bibirnya siap untuk disantap Minho.

Tanpa lama-lama Minho langsung melakukan apa yang dia mau, tangannya otomatis mengukung Jisung sebagai penyangga.

Mobil hitam mengkilat itu membawa pasangan yang sedang bercumbu melesat menerobos jalan Seoul yang cukup ramai malam ini.

***

Bisikan-bisikan mulai terdengar kala pimpinan perusahaan menginjakkan kaki ke dalam gedung dengan menggandeng lelaki manis. Minho menampilkan senyum gagahnya seraya memegang tangan Jisung lebih erat karena dia tahu lelaki tersayangnya sedang risih ditatap beratus pasang mata.

Terlalu lama disembunyikan dan sepertinya baru kali ini Jisung dikenalkan di depan publik membuat dirinya tentu merasa kagok. Dari tadi Jisung memang hanya menunduk, memandangi kakinya sendiri melangkah. Canggung dia rasakan.

"Kakak ipar kangeeeen!!!!" Pekikan Felix membuat Jisung mendongak. Mendapati di depannya sedang berlari seorang lelaki yang berperan sebagai adik suaminya.

Entitas Candu | minsung✓Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin