Takdir

16 1 1
                                    


wina

Hmmmm,

Aku suka suasananya,basah tapi tak hujan, sejuk tapi tak dingin, kamu tahu? Suasana saat malamnya hujan dan paginya terasa dingin, ahh...begitu lah kira-kira. Nyaman bukan? Pagi ini hanya tinggal jejak hujan yang ku rasakan. Sejuk dan nyaman, inginrasanya kembali kerumah dan menarik selimut kemudian kembali tertidur. Huuhhh aku ingin tapi kewajiban seorang Ibu menunngu ku. ya sudah jalani saja

Nama ku Alwina Nimas kim. Panggil saja nimas, Ni, wina juga boleh. Aku seorang ibu dengan dua orang anak yang manis-manis, sungguh jika kalian melihat anakku pasti kalian juga sependapat denganku. Aku istri dari seorang laki-laki luar biasa ku panggil dia Bibi (plesetan dari Abi), eehhh tapi sebelum itu dulu ku panggil dia mas Arya. Nama lengkapnya Muhammad Aqil Aryadi. bagus bukan namanya? Bagus sebagus orangnya. Jika kamu melihat suami ku pasti kita sependapat, tunggu saja sampai kamu bertemu dengannya.

Eitttsss.. cerita ini bukan tentang betapa bahagianya diriku sebagai istri dan seorang ibu, bukan juga tentang bagusnya nama suami ku, bukan juga tentang manisnya kehidupan rumah tanggaku. Tapi,,, ini cerita tentang bagaimana aku sadar bahwa memilih orang yang mencintai kita itu jauh lebih indah dari pada memilih orang yang kita cintai. Ini cerita tentang bagaimana aku terus-terusan menyusun rencana yang indah untuk menjalani kehidupanku, tapi ku lupa, rencana Allah lah yang paling luar biasa. Ini juga cerita tentang bagaimana kesabaran seorang mas Arya menghadapi ku, kemarahan ku, keegoisanku, kemanjaanku dan keluh kesahku. Ini cerita tentang bagaimana baiknya takdir itu berjalan untuk ku. ini cerita tentang betapa indahnya takdir Allah itu jika bersyukur.

Akan ku mulai ceritanya, Agar tidak terlalu panjang anggap saja ku ceritakan saat aku dan Ibu mas Arya sudah saling mengenal.

Pagi itu,,

(Tingteng) suara notive Wa berbunyi tiga kali dan membuat ku terganggu, ku coba arahka pandangan ku ke Hp dan benar pesan dari ummi (sebelum jadi mertua, aku sudah memanggilnya ummi, karna kami sering bertemu). Hmmmm ada apa lagi ini? Pikirku dalam hati, segera mungkin ku balas pesan darinya, ku jawab salamnya dan bertanya ada apa? "Kamu sibuk Ni? " tanya ummi, tentu saja ku jawab tidak, karna saat itu memang sedang tidak ada kerjaan selain membuat bungga ngak jelas. "kalau gitu ke rumah ya, kita makan rujak" kata ummi lagi. Yah,, sudah ku duga pasti rujak, tapi tetap ku iyakan.

Singkat cerita, tibalah aku dirumah ummi, (sebagai catatan aku dan mas Arya belum menggenal pada tahap ini, karna dia kuliah di kota seberang dan kami tidak pernah ketemu karna dia hanya pulang sekali seminggu di hari sabtu, dan sabtu hampir tidak pernah aku ke rumah ummi). Pada saat itu hari rabu seperti biasa, kami bercerita dan membuat rujak sebagai cemilan bersama ummi dan dua temannya, aku memang yang paling muda single lagi hhaa.

Lama bercerita, tiba-tiba ummmi bertanya "Ni, kamu jadi menikah tahun ini dan lanjut kuliah ke LN?" tanyanya. Aku terdiam sebentar dan menjawab "iya mi, doain ya semoga lancar pernikahannya hehe" jawab ku asal. Sebelumnya kupertegas saat itu aku berstatus calon istri kak Ayid, nama panjangnya Shahid Abdullah, tapi ku panggil kak Ayid.

"yahh.. padahal ummi maunya kamu jadi mantu ummi haha" jawab ummi makin ngasal lagi. " Kebetulan Yadi mau ummi kenalin ke kamu, mungkin kalian cocok, tapi kamu udah mau nikah saja". Heheh ummi namanya juga jodoh ngak ada yang tau, semoga Yadi dapat pendamping yang baik nanti, jawabku sembari mendoakan, karena kikuuk menghadapi ummi.

Saat itu pukull sebelas siang, aku berniat pulang hendak izin ke ummi, tiba-tiba ada bunyi klakson yang begitu nyaring di arah gerbang. Ku tengok kiri-kanan ngak ada orang, akhirnya inisiatif entah datang dari mana mau buka gerbang sendiri, padahal rumah aja bukan. Saat itu mungkin menjadi jalan takdirku dan mas Arya, tindakan yang sangat ku sesali sebelumnya tapi sangat ku syukuri sekarang. Saat ku buka gerbang mobil hitam itu pun langsung nyelonong aja masuk. Sekilas kami saling melihat karna aku bingung itu siapa, tapi sesegera ku hindari kontak mata dengannya. saat itu langsung ku tutup kembali gerbang rumah besar ini, aku juga ngak mau berlama-lama karna sudah siang juga. Tapi tiba-tiba kila berlari dari belakang sambil memanggil namaku "kak Nimas disini ya, ayo kita main bareng" ajaknya. Aku yang semula berniat pulang seketika langsung malas pulang melihat tingkah kila yang begitu menggemaskan.

Akila syafira putri ummi paling kecil yang selalu menyedot semua perhatianku, dia juga yang menjadi alasan kenapa aku dan ummi bisa saling mengenal. Tapi tidak akan ku ceritakan disini, mungkin di kesempatan akan ku ulas siapa si kila in, dan apa perannya dalam pertemuan ku dan ummi.

Singkatnya kami bermain bersama sampe jam tiga sore, tanpa ku sadari ada seseorang yang terkadang memperhatikan ku dari dalam. Tak ku hiraukan karna aku terlalu fokus dengan kila. Saat jam menunjukkan jam tiga lebih tiga puluh menit, dan ashar sudah berkumandang aku menunaikan shalat di mushallah kecil di belakang rumah ummi, tak lupa ku ajak kila juga. Pulang dari sana langsung pamit pulang ke ummi.

Akupun pulang ke rumah dan berstirahat. Ku rebahkan badan dan taruh tas sembarangan, sudah terlalu capek dan akupun tertidur tak ku hiraukan handphone yang bordering terus-terusan menandakan notice yang berdatangan.

Ku abaikan saja karna memang ngak ada niat main hp jam segini, nunggu waktu maghrib isha terus tidur. Tapi hp ku berbunyi teru-terusan. Ku putuskan liat aja dan taddaaa, banyak sekali pesan-pesan dari mas Arya ini. Tentunya saja aku bingung, karna saat itu dia bukan mas arya ku yang sekarang sangat ku cintai dan hormati. Dia adalah si Yadi anaknya ummi yang tidak ku kenal sama sekali.

Aku membalas "kamu siapa?, ada perlu apa? Kenapa nyepam?" tanya ku bertubi. Dia memperkenakan diri sebagai Arya, yah begitulah asal muasal ku panggil dia Arya yang kemudian menjadi mas Arya dan akhirnya Bibi hihihihi huihi.

Saat itulah aku mulai memanggilnya Arya, saat itu juga ceritaku dan dengannya sedang dirajut oleh benang merah yang bernama TAKDIR.

 Destiny Is U  (Tentang Asa, Rasa Dan Cinta)Where stories live. Discover now