Menjadi seorag istri dalam sehari

13 1 0
                                    

wina~~~

Aku terus berusaha meminta mas arya untuk mulai bersuara untuk menolak tuduhan warga ini. Aku kecewa Dia lama sekali membuka mulutnya, tapi sekali dia membuka mulut itu menjadi akhir bagiku. "aku menyukai dan mencintai gadis ini" katanya tanpa melihat ke arahku.

Mataku terbelalak mendengar jawaban itu, tentu saja itu jawaban ambigu yang membuat warga semakin salah mengira perbuatan kami tadi. Aku berusaha memohon kepada mas arya dan berkata ini bukan saatnya untuk mengungkapkan perasaan atau bercanda semacam itu dalam keadaan seperti ini.

Warga yang salah paham berusaha memisahkan aku dan mas arya. Aku berteriak meminta mas arya berkata juur tapi dia tetap menjawab dengan perkataan yang sama. Aku meronta dan tak tahu lagi harus berbuat apa. Aku frustasi. Aku terus memohon supaya mas arya mau menjernihkan kesalah pahaman ini.

"Kamu bisa bertahan sendiri Mas, tapi aku tidak sebentar lagi aku akan menikah aku sangat mencintai calon suamiku aku mohon katakan semuanya aku benci kamu yang diam seperti ini seolah membenarkan tuduhan mereka ku mohon katakan aku tak bisa membiarkan ini terjadi ayah ibu Dan Kak Adit menunggu ku di rumah. Kamu sangat ingin aku memanggilmu Mas kan? aku memangil mu Mas sekarang Dan mulai sekarang Dan seterusnya aku akan memanggilmu Mas arya, asal jelaskan kepada mereka ini tidak benar" teriakku sedikit memohon ke mas arya.

Entah kenapa kulihat wajah mas arya saat ku panggil dia mas arya menjadi terharu tapi tetap tak mau bersuara

"Aku benci kamu mas Arya Aku akan membuatnya menyesal melakukan ini".

~~~~~~

Malam semakin larut, aku sangat gelisah menanti kedatangan orang tuaku. Ku minta mereka segera datang dan membawa serta kak Adit bersama mereka.

Suara klakson motor itu menenangkan sedikit kegelisahanku, aku menoleh dan benar saja itu kedua orangtua ku yang datang tapi tanpa kak Adit, aku tanya mereka kemana perginya kak Adit tapi mereka berdua menggeleng dan aku Ambruk seketika.

Aku sudah tidak bisa berpikir lagi jalan keluarnya ditambah tatapan menyelidik dari warga desa "sialan" ini semakin membuatku gelisah.

Lima belas menit lamanya aku tak sadarkan diri, perlahan ku coba buka mataku dan mendapati kedua orangtuaku dengan raut wajah cemaa mereka menanyakan keadaanku, aku melihat sekeliking ternyata masih di rumah si 'brengsek' Arya itu.

Setidaknya Aku lega karna hanya ada aku, ayah, dan ibu. Ku tanya mereka kemana perginya orang-orang desa, apakah mereka akhirnya percaya tidak terjadi apa-apa antara aku dan Arya, dan apakah kita bisa pulang sekarang. Ayahku menatapku dengan pandangan Iba, dia menundukkan kepalanya sambil menggeleng lemah tanda meminta maaf dan menyesal atas apa yang terjadi padaku hari ini.

Aku kalap ku teriak sekencang-kencangnya "kenapa ayah menggeleng dan tak menatapku? Katakan ayah aku tak bisa begini, ku mohon katakan, kenapa" ayahku menunduk dan menanggis ibuku tak kuasa melihatku, Dan dia memelukku dengan erat, "maafkan kami sayang, kamu kini Sudah jadi Istri Dari laki-laki itu kami tidak bisa berbuat apa-apa"

hatiku terasa seperti Ada gemuruh dahsyat didalamnya. Apa-apaan ini kenapa bisa aku menjadi istrinya dalam limabelas menit terlebih aku sedang tak sadarkan diri. Aku menngeleng meminta penjelasan kepada mereka. Aku sebenarnya tau sahnya akad nikah Sudah cukup dengan kehadiran wali, mempelai pria, Dan dua orang saksi. Tapi ini tak benar ini tak Adil, ini tak bisa Ku terima.

"Aku ngak mau Ngakkkkkk" teriakku sekencang-kencangnya mengema di ruangan ini. Beberapa detik selanjutnya Mas arya datang ke kamar ini sambil berlari bersama Ummi Dan juga akila. Mereka tampak khawatir Dan hal itu membuat ku tertawa mengejek. "Kenapa kalian terlihat mengkhawatirkan ku? Pergiiiiiii. Aku tak ingin melihat kalian" teriak ku kepada merka.

Ummi yang mendengar teriakanku kaget Karna aku bisa bersikap seperti itu padanya, padahal dia tahu selaman ini aku begitu menghormatinya Sangat.

Mas Arya tak berani menatapku. Dia langsung menengok ku ragu Dan akhirnya keluar.

Ibuku merasa kasian padaku tapi dia mengingatkan itu Ibu mertua Dan suamiku aku tak boleh bersikap tidak hormat kepada meraka.

Aku menatap Ibu tak percaya, aku menangis Dan berkata "mertua? Suami? Apa Ibu bercanda? Aku dalam waktu semalam menjadi istri Dan menantu Dari seseorang, kenapa Ibu begitu santai menyikapinya. Bu aku akan menikah beberapa minggu lagi. Bu bagaimana kaka Adit Dan ibunya? Apa Ibu tak memikirkan mereka?" Tanyaku bertubi tubi pada ibuku.

Akhirnya Ibu menceritakan bahwa dia Sudah menelppn Kak Adit berkali-kali tapi nomernya tidak aktif, dia mencoba menelpon kedua orang tuanya juga tidak aktif. Aku akhirnya men fuel a nafas panjang, aku tau orang tua Kak Admit sedang berlibur dab selama liburan biasanya mereka mematikan HP mereka, sementara Kak Adit dia biasanya saat malam Hpnya kehabisan daya karena harus mengurus pekerjaan Dan merkomunikasi dengan orang-orang nya. Sungguh kebetulan yang sangat menganggu kenapa harus malam ini.. (pekikku dalam hati)

 Destiny Is U  (Tentang Asa, Rasa Dan Cinta)Where stories live. Discover now