Ini hari pertamaku tanpamu. Semua terasa berbeda. Asing. Aku tidak lagi mengenal hariku. Semua semu. Tak ada lagi sapaan 'Selamat pagi' darimu. Tak ada lagi dorongan semangat untukku. Tak ada lagi senyuman Indah yang terpancar dari Wajahmu.
Aku bersiap untuk menjalani hari yang Sendu. Menggunakan seragam yang tidak pernah ku bayangkan sebelumnya. Menyiapkan buku yang berbeda dari biasanya.
Tanpa berfikir untuk sarapan, aku memulai menjalani hari pertamaku tanpa sosokmu. Aku berangkat menuju pengalaman baru. Sepi, Sunyi. Hanya sekelebat Bayangmu yang hadir. Bukan wujud Nyata Sosokmu.
Setibanya di kelas. Tak kutemukan sosokmu yang sedang menungguku. Tak ada lagi sarapan hangat yang biasa kamu sediakan untukku.
Aku duduk. Memandang sekeliling. Semua terlihat Bahagia. Duduk bercanda Bersama teman baru mereka. Namun aku? Aku hanya diam tertunduk Lesu. Mencoba menerima kenyataan bahwa inilah Hidup Baruku.
Tiba-tiba aku meneteskan Airmata. Kenangan lama terputar kembali. Aku benar-benar Menangis. Karena aku tau, Kenangan Indah itu Takkan pernah Kembali.
Aku Merindukan dirimu
Dimanakah Kamu sekarang? Apakah kamu juga Menangis karena Merindukanku? Atau justru Bahagia tlah Jauh Dariku?
YOU ARE READING
SETELAH HATI MENJAUH
PoetrySetelah 'Hari Itu', aku mulai berusaha merangkai kisah baru. Namun entah mengapa, bayangmu selalu saja mengikutiku. Seberharga itukah dirimu?
