G

1K 147 20
                                    

Jungkook berdiri di depan rumah Suzy. Berniat menemui perempuan itu. Ada yang ingin dia bicarakan. Jungkook menekan bel rumah itu, tak lama Tn. Bae membukanya.

"Kukira siapa kook, masuklah. Suzy, dia juga tidak masuk kantor hari ini. Mungkin karena kelelahan." Jungkook, mengikuti langkah Tn. Bae memasuki rumah itu.

"Naiklah, dia pasti belum bangun. Semalam pulang larut sekali" lanjut Tn. Bae sebelum melanjutkan kegiatannya memberi makan ikan di kolam miliknya.

Jungkook memasuki kamar Suzy, ia tersenyum kecil mendapati perempuan itu masih terlelap. Padahal ini sudah siang, hampir pukul sebelas.

Dengan segera ia membuka gordeng yang masih tertutup itu, agar cahaya masuk. Tujuannya bukan itu, tapi membuat tidur perempuan itu terusik. Dan benar saja, perempuan itu menggeliat dan perlahan membuka mata.

"Tidak ada yang bisa mengusik tidurku kecuali kau, Jeon Jungkook!" Suzy bangun dan mendudukan diri di kasurnya. Sedangkan Jungkook tertawa, sudah lama rasanya tidak mengganggu perempuan ini. Pikirnya.

Jungkook menarik tubuh Suzy pelan, berniat menyeretnya ke kamar mandi. "Cepat mandi! Ini sudah siang, kau ini perempuan. Tidak pantas bangun siang! Ya ampun, kau lebih parah dari aku ternyata" Suzy mendengus mendengar omelan Jungkook. Dengan wajah jengkel melangkah ke kamar mandi.

Jungkook duduk di kursi balkon kamar Suzy. Tempat yang cukup luas dan menyajikan pemandangan yang bagus. Jungkook suka tempat ini. Tak lama Suzy ikut bergabung dengannya.

"Kau pulang jam berapa memang?"

"Hampir tengah malam," Jungkook menatap tak percaya perempuan itu.

"Kau lembur?" Suzy terkekeh. Merasa lucu dengan pertanyaan Jungkook. Ia menggeleng. "Aku dari Gwanju bersama Namjoon" Jungkook berdehem, Kim Namjoon lagi. Pikirnya.

"Kau mengenal Kim Namjoon?" Jungkook menggeleng sebagai jawaban. "Aku hanya tau namanya saja, aku pernah mendengar beberapa orang membicarakannya"

"Apa yang kau dengar tentangnya?" tanya Suzy antusias.

"Kau menyukainya?" perempuan itu menyembunyikan wajahnya di balik bantal kursi.

"Apa sebegitu terlihat?" Jungkook membenarkan duduknya yang hampir merosot setengahnya. Mencoba menetralkan hatinya yang mulai tak nyaman.

"Kemarin aku bertemu dengan Kim Jenni" Jungkook mengalihkan pembicaraan. Suzy menyatukan alisnya pertanda berpikir, mengingat nama perempuan itu.

"Gadis yang di jodohkan denganku" Suzy mengangguk.

"Bagaimana?"

"Dia gadis baik, juga cantik. Dia juga ramah dan kadang menggemaskan, eomma memang tidak salah pilih." senyum manis terpaksa Jungkook berikan.

Suzy merasa egois sekarang. Ia bisa menceritakan dengan gamblangnya orang yang dia sukai di depan Jungkook, tapi ia tidak mau mendengar Jungkook menceritakan gadis yang akan di jodohkan dengannya. Hati dan telinganya menolak.

"Kita harus bahagia, kau harus bahagia. Maka aku akan bahagia" Suzy mengangguk. Saling tersenyum, menyembunyikan luka masing-masing. Mulai sekarang Jungkook akan mencoba merelakan, merelakan Suzy. Dan perempuan itu juga akan mencoba melepas, melepas cinta pertamanya.

$$

Suzy menatap sekali lagi tampilannya di depan kaca. Ia tersenyum kecil, mencoba memperlihatkan senyum tercantiknya. Sesekali ia melihat ponselnya, berharap ada pesan dari Namjoon. Ketukan pintu terdengar. Ada Jiyoung disana. "Noona, Myungsoo hyung sudah datang.."

Suzy melirik lagi ponselnya, memastikan tidak ada pesan dari Namjoon. Padahal ia berharap lelaki itu menjemputnya. Tapi ia paham, mungkin ia sibuk mempersiapkan acara peresmian dirinya. Suzy segera bangkit dan menemui Myungsoo di bawah.

"Jiyoung.." Jiyoung berbalik.

"Apa Noona sudah cantik?" Jiyoung tertawa kecil.

"Kau selalu cantik Noona, aku yakin Myungsoo hyung akan terpesona oleh kecantikammu" Suzy mendengus, kenapa harus Myungsoo. Pikirnya.

$$

Suzy dan Myungsoo sampai di depan gedung tempat peresmian CEO muda perusahaan SS. Ia keluar dari mobil Myungsoo, di ikuti oleh lelaki itu.

"Kau hari ini cantik zy," ini kesekian kalinya Myungsoo memujinya. Suzy menanggapinya hanya dengan senyuman. Lagi. Myungsoo menggandeng tangan perempuan itu.

Mereka memasuki tempat acara tersebut, acaranya sangat mewah. Suzy melirik semua pengunjung, berharap ia segera menemui Namjoon. Ia ingin tahu bagaimana reaksi lelaki itu mengenai penampilannya. Membayangkannya saja sudah membut dia tersenyum.

"Sesuatu terjadi?" Myungsoo bertanya. Aneh melihat suzy yang senyum-senyum sejak tadi.

"Kenapa?"

"Sesuatu terjadi padamu?" Myungsoo bertanya lagi. Suzy menggeleng.

"Kau tau zy, dia anak ke-dua keluarga Kim. Kalau tidak salah namanya Kim Taehyung." Myungsoo menunjuk lelaki muda yang sedang berdiri di podium. Suzy mengangguk paham. Mungkin itu yang di maksud adik oleh Namjoon, pikirnya. Sekali lagi ia lebih tertarik untuk mencari Namjoon di banding mendengarkan sambutan Taehyung.

Namjoon sedang berkumpul bersama rekan-rekan pembisnisnya, mendengarkan sambutan Taehyung. Ia bangga pada adiknya itu, bagaimana pun dia lebih berpengalaman di banding dirinya. Ia bertepuk tangan paling keras ketika Taehyung mengakhiri pidatonya.

Namjoon memeluk Taehyung bangga, "aboeji memang tidak salah mengirimun ke luar negeri. Pulang-pulang kau pintar bicara didepan" Namjoon bergurau. "Tapi tetap saja pemilik perusahaan utama tetap dirimu hyung" Taehyung membalas. Diakhiri dengan tawa renyah keduanya.

"Jadi ini putri Tn. Bae yang kau dekati hyung?" Taehyung melirik perempuan di samping Namjoon.

Namjoon tersenyum kecil, "bukan. Ini rekan kerjaku. Nanti aku kenalkan, aku pun belum melihatnya"




Suzy terus memandang ke arah depan, di sana ada Kim Namjoon. Lelaki yang duli carinya sejak tadi, Suzy tersenyum kecil melihat Namjoon menyampaikan sepatah dua patah kata dalam sambutannya.





Di sisi lain, disana ada Kim Taehyung. Beda hal nya dengan Namjoon. Bila tadi Namjoon memperhatikan Taehyung, maka Taehyung tidak memperhatikan Namjoon di atas sana. Ia lebih tertarik memperhatikan perempuan cantik dengan rambut bergelombang sebatas punggung. Ia terus memperhatikan perempuan itu dari ujung kaki sampai ujung kepala. Senyuman terbit di bibirnya.

"Sial!!" Taehyung mengumpat, ketika melihat Kim Myungsoo di samping gadis itu. "Kenapa lelaki itu masih bersamanya?!" ucapnya pada diri sendiri.





Taehyung tersenyum lebar, ketika perempuan itu berjalan ke arahnya. Jangan lupakan Kim Myungsoo, lelaki itu masih mengikutinya. Membuat Taehyung tersenyum meremehkan. Taehyung tahu, cepat atau lambat perempuan itu akan mengenalinya. "Selamat.." perempuan itu mengulurkan tangannya.

Taehyung tersenyum manis, hendak ia membalas jabatan tangan itu. "Aku tau kau pasti datang.." Taehyung melirik ke sebelah kanan. Ada Namjoon disana.

Namjoon, ia menerima jabatan tangan Suzy. "Taehyung, kenalkan ini Suzy" Taehyung menatap perempuan itu lekat. Ia tarik senyuman ke sebelah kiri.

"Suzy?"

"Ya, yang aku ceritakan" Taehyung tertawa,  menyembunyikan keterkejutannya. Membuat Namjoon menegurnya. Taehyung menatap Suzy lekat, ia tersenyum penuh arti.

"Aku, Kim Taehyung" Taehyung mengalihkan pandangannya ke arah lelaki di belakang Suzy. Ia hanya tersenyum, tanpa berniat berjabat dengannya.

Taehyung sekali lagi menatap Suzy dari atas sampai bawah, siapapun yang melihatnya akan berprasangka buruk padanya. Apa perempuan itu tidak mengenalinya? Bagaimana bisa kebetulan seperti ini. Pikirnya.

Ia melihat ke arah hyung nya, yang terlihat bahagia. Taehyung berpikir kiranya rencana apa yang akan ia membuat untuk merebut Suzy dari hyung nya. Beberapa rencana kotor sudah ada di pikirannya. Membuat ia tersenyum penuh arti.




Tbc...

Maaf ya baru up lagi, sudah mulai praktek. Untuk dua minggu kedepan kayanya ga bisa update, sudah mulai ujian.

See you.. Semoga menikmati.😅

DesireWhere stories live. Discover now