J

1K 138 18
                                    

Pagi sekali Jungkook berkunjung ke kediaman keluarga Bae. Setelah kejadian kemarin, kekhawatiran pada temannya itu semakin meningkat. Tanpa permisi ia langsung masuk ke dalam rumah, dan menemukan penghuni rumah sedang  sarapan.

"Selamat pagi..." Jungkook mendudukan diri di samping Suzy. Menyodorkan piring kosong untuk diisi oleh perempuan itu. Jiyoung yang hendak memasukkan makanannya terhenti, heran dengan kedatangan Jungkook.

"Bibi Jeon tidak masak ya?" sindir Jiyoung. Sedangkan Tn. Bae tidak mempernasalahkan dan terus melanjutkan makannya.

"Anggap saja seperti itu" Jiyoung mendengus mendengar jawaban Jungkook.

"Tidak biasanya ada apa?" Suzy bertanya tanpa berpaling dari makanannya.

"Ish, aku khawatir padamu. Kau sudah baikkan? Sekarang aku antar kau ke kantor ya?" Jiyoung tersedak mendengar ucapan Jungkook. Ia baru ingat, bukankah kakaknya menyukai lelaki ini?. Ia melirik kakaknya sebentar, pintar sekali kakaknya. Bagaimana bisa tidak ada ekspresi seperti itu, ia yakin dalam hatinya pasti berbunga. Jiyoung tertawa kecil dengan pemikirannya.

"Bukankah kantormu berlawanan arah denganku? Itu sangat jauh, kau bisa kesiangan nanti"

"Sudah tak apalah Noona, terima saja ajakannya. Memang siapa yang berani memarahinya, iya kan Hyung?" sela Jiyoung.

"Betul! Memang siapa yang berani memarahiku. Eh, tumben kau memanggilku hyung, Jiyoung" Jungkook terlihat berpikir.

Jiyoung tetawa renyah, "tidak, tidak apa-apa. Hanya ingin belajar menghormatimu saja. Siapa tau kau jadi orang penting nanti." Suzy menatap adiknya tak percaya, ia tau apa maksud ucapan Jiyoung. Salah besar dia bercerita tentang Jungkook semalam.

"Aboeji, kau mau melihat kantorkan? Kau pergi denganku saja. Biarkan Noona dan Jungkook hyung berdua" Tn. Bae hanya mengangguk setuju. Sedangkan Jungkook berlaku seperti biasa, karena merasa tidak ada yang aneh dengan ucapan Jiyoung.




Suzy hendak masuk ke mobil mewah Jungkook, tapi terhenti ketika mobil yang dikenalinya memasuki kawasan rumahnya. Namjoon keluar. "Hai.. Zy" sapanya.

"Kim Namjoon?" Tn. Bae berseru ketika melihat Namjoon. Lelaki paru baya itu mendekatinya.

"Selamat pagi paman, aku ingin menjemput Suzy" Suzy menatap tak enak pada Jungkook ketika mendengar perkataan Namjoon. Ia memghampiri Jungkook yang sudah berada di pintu kemudi. Memegang lengan lelaki itu. "Tak apa kan?, lagipula agar kau tidak.."

"Hm.. tak apa" Jungkook memotong ucapan perempuan itu dan langsung masuk ke dalam mobilnya. Suzy menatap Jungkook penuh penyesalan. Jungkook menurunkan kaca mobilnya, "pastikan kau aman dengannya, aku berangkat" setelah Jungkook berpamitan, ia segera melajukan mobilnya.

$$$

"Kau tidak memberitahu akan menjemputku.." sebenarnya Suzy belum siap untuk bertemu dengan Namjoon. Ia belum siap menceritakan semuanya pada lelaki ini. Tidak seperti pada Jungkook.

"Aku? Aku hanya akan memberitahumu kalau aku tidak bisa menjemputmu. Selebihnya aku akan selalu menjemputmu" Namjoon berucap, tersenyum ke arah Suzy. Perempuan itu hanya tersenyum kecil menanggapi.

"Lelaki tadi siapa?"

"Jungkook.. Temanku" jawab Suzy.

"Benar hanya teman?" Namjoon meyakinkan.

"Aish, kau ini aneh. Sudah ku jawab hanya teman"

"Baiklah, aku hanya memastikan kalau kau benar-benar tidak memiliki kekasih" ucap Namjoon, tangan kanannya mengacak rambut Suzy.

DesireWhere stories live. Discover now