42- Maybe its Not Happy Ending

1.6K 89 16
                                    

Anya kembali ke Indonesia atas persetujuan Jin, sesuai dengan janjinya dengan Key, dia hanya akan berada di Seoul untuk beberapa hari.

Sesampainya di Soetta, Anya tak bisa berhenti untuk tersenyum. Key yang menjemputnya di Bandara pun terheran-heran dibuatnya.

"Anya kenapa?" Tanya Key.

"Lagi seneng aja" jawab Anya sambil menyeret kopernya.

"Sini biar aku bawain kopernya" Key mengambil alih koper ungu Anya.

"Makasih Key" ucap Anya saat Key membawakan kopernya dan memberikannya sebuah minuman.

Key hanya tersenyum sebagai respon atas ucapan Anya.

"Key, aku punya hadiah buat kamu" Anya merogoh tas selempang kecilnya dan ...
"Tadaaa"

Sebuah kalung menjuntai digenggaman Anya.
Key hanya melongo melihat barang yang Anya tunjukkan padanya.

"Diambil Key, bukan cuma diliat" Anya menyodorkan kalung itu pada Key.

Key mengambil kalung itu
"Makasih Nya"

"Terima kasih kembali, ayok pulang Key, aku capek" Anya menggenggam lengan Key, dan menuntunnya berjalan.

Anya merasakan hal yang sama seperti 3 tahun lalu, dinginnya tangan Key.
Bukan, Key bukan sakit lagi. Melainkan gugup saat berada di dekat Anya.

"Key sakit lagi?" Tanya Anya sambil menatap Key cemas.

"Eh? Enggak kok, kenapa?" Tanya Key kembali dengan nada gugup, seperti malu-malu.

Anya menatap Key aneh, lalu menggelengkan kepalanya, "gapapa deh, ayo antar aku pulang"

******
Mata Anya selalu menuju pada monitor dihadapannya.
Anya selalu menunggu kabar dari Jin, meskipun Anya tau itu tidak akan terjadi karna mereka memang lupa bertukar alamat email masing-masing.

Hanya berbekal nama akun twitter Anya, Anya berharap Jin mengiriminya pesan.

Ceklek, pintu kamar Anya terbuka dan masuklah mama Anya ke dalam kamar putrinya itu.

"Anya belum ngantuk?" Tanya Mama Anya, Anya hanya mengangguk sambil tersenyum.

"Lagi nungguin sesuatu? Dari tadi siang gak berhentinya mainin komputer" tanya Mama nya lagi.

"Iya, lagi nungguin kabar" jawab Anya sambil memandang langit malam dari jendelanya.

Mama Anya tertarik membahas percakapan ini lebih dalam.

"Kamu udah punya pacar? Kok gak pernah lagi cerita ke mama"

"Gak punya kok ma, tapi dia janji bakalan nikahin aku" jawab Anya jujur.

Anya memang jujur soal tidak memiliki pacar, karna memang Jin dan dirinya tidak meluruskan hubungan mereka, Jin hanya bilang akan menikahinya, tapi tidak bilang balikan padanya.

"Loh kok gitu. Siapa namanya?"

Anya ragu untuk menyebut, jika Anya menyebutnya sudah pasti mamanya tau, secara mamanya juga adalah pencinta BTS.

"Nanti deh, mama pasti tau"

"Iya deh iya. Omong-omong kamu masih kontakan kan sama temen-teman kamu?"

Jleb,
Pertanyaan itu menohok hati Anya seketika. Rasanya Anya ingin kembali ke masa lalu saat ini juga.

Diam Anya membuat mamanya bertanya lagi.
"Kalian pisah?"

Anya menatap mamanya sendu lalu menghambur memeluk mamanya.

"Anya kangen mereka ma" gumam Anya sambil meneteskan sedikit demi sedikit air dari matanya.

Seoul, I'm in Love ✔️ [COMPLETED]Where stories live. Discover now