cerita2🍁

2K 166 12
                                    

Disclaimar:
Naruto©Masashi kishimoto.
31oktober2018.

Anak buah Naruto pun mengikuti langkah Boruto yang tampak terburu-buru untuk menuju rumahnya tapi sayangnya Boruto tidak bodoh dan sangat peka akan keadaan sekitarnya hingga akhirnya ia menyadari bahwa ia sedang diikuti dan dengan sedikit berlari kencang lalu bersembunyi dibalik pohon besar yang sanggup menutupi tubuhnya.

Setelah bersembunyi ia melihat orang yang mengikutinya tampak mengatur nafasnya dengan mata yang menelusuri sekitarnya guna mencari keberadaannya.

karna tidak dapat menemukan dirinya orang itu tampak membalik arahnya yang berlawanan dengan Boruto dan Boruto pikir orang itu telah kembali ke tempat orang yang menyuruh untuk mengikuti dirinya.

Boruto pun kembali melanjutkan langkahnya dengan santai untuk sampai kerumahnya dan tak lama ia pun sampai disebuah rumah mungil tapi terlihat sangat hangat dan damai dari luar.

Dengan cepat ia membuka pintu rumahnya dengan sangat pelan takut ibunya terbangun dan saat pintu rumahnya sudah terbuka ia menemukan adik kembarnya tampak menunggunya dengan wajah yang cukup menyeramkannya.

"Kakak dari mana jangan suka keluyuran dimalam hari lalu membuat Kaa chan panik."ucap seorang gadis cantik berambut indigo dengan mata sebiru lautaannya itu tampak begitu marah,kesal namun juga khawatir suatu rasa yang bercampur aduk.

"Maaf Hima chan,kakak dari dojo.latihan jangan marah karna jika kau marah kau menakutkan."jawab Boruto santai dan mengacak-ngacak rambut adiknya itu dengan gemas,namanya Himawari adik kembarnya dan juga kesayangannya,seseorang yang akan sangat ingin Boruto hindari jika adiknya itu meletupkan amarahnya.

"Latihan tapi ingat waktu Kak.!"ucap Himawari menasehati dengan nada kesalnya.

"Sudah-sudah jangan marah lagi lebih baik kau makan takoyaki ini saja."Dengan menyerahkan sekantong takoyaki guna mengalihkan pembicaraan dan pikiran adiknya dari dirinya yang lupa akan waktu karna latihan.

Himawari pun tampak berbinar dan melupakan kekesalannya dan kakaknya itu sangat pintar mengalihkan dirinya dengan makanannya.

Karna jika ada makanan Himawari akan lupa segalanya yang membuat dirinya kesal ataupun marah."Terimakasih Nii chan."

"Baiklah kau nikmati takoyaki itu,Nii chan kekamar dulu ngantuk nih."ucap Boruto dan melenggang pergi meninggalkan adiknya yang sudah tampak menikmati takoyakinya dan tidak mempedulikannya lagi.

Setelah sampai kamar ia segera membersihkan badannya dengan cepat lalu segera merebahkan dirinya kedalam tempat tidur nyaman yang selalu ia rindukan.

Boruto tidak berbohong tapi tidak sepenuhnya juga ia jujur,ia memang ke dojo tadi sore untuk berlatih dan sedikit memberikan pembelajaran untuk juniornya seperti menjadi guru untuk mereka.

Tapi saat dimalam hari ia akan bekerja sebagai pelayan cafe tapi terkadang juga ia akan merubah dirinya sebagai rubah jalanan penakluk neraka jalanan curam Boruto suka sekali dengan hal yang berbau ekstrem.Yap....dimalam harinya Boruto akan mengikuti balapan liar yang diadakan secara ilegal memang usianya masih muda dan seharusnya tidak melakukan hal yang seperti itu.

Tapi bagaimana lagi perasaan senang akan dunia gelap,kejam dan juga ilegal selalu menggodanya untuk mencicipinya.

Ia merasa sangat senang akan dunia seperti itu dan seolah sudah mendarah daging dalam tubuhnya meski begitu ia sangat mengingat betul nasihat ibu dan juga wanita tua itu untuk menjauhi obat-obatan terlarang dan juga alkohol yang bisa membuatnya hancur.

Yang pertama ia jalankan dan tidak pernah ia menyentuh barang haram itu tapi yang kedua ia tidak bisa janji dan menepati karna pada kenyataannya satu bulan yang lalu ia merasakan rasa dari dua botol bir yang sanggup memabukkan orang yang pertama kali mencicipinya tapi Boruto justru tidak merasakan mabuk,tubuhnya seperti sudah kebal akan cairan seperti itu.

He Is Mafia(Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang