Partner

714 81 8
                                    

.
.

Rutinitas masih sama ditiap paginya. Aroma masakan khas rempah racikan Lee Minho sudah tercium sampai kedalam kamar.

Felix membuka matanya. Jam menunjukan pukul 6 pagi. Ah, Felix sedikit terlambat sepertinya. Bergegas menuju kamar Lino dan membangunkannya karna dia harus berangkat ke sekolah.

"Sayang, ayo bangun. Papa udah masak enak didapur. Bangun, mandi lalu sarapan." belai lembut tangan Felix menjulur ke kening anaknya.

Eunghh~

Terdengar lenguhan dari anak itu dan tak lama kemudian membuka matanya. Mengusapnya sejenak lalu mencium pipi Felix. Memang seperti itu setiap pagi.

Felix memandikan Lino dan menyiapkan segala peralatan sekolahnya. Setelah itu, membawa Lino ke ruang makan untuk sarapan yang sudah ditunggu papanya.

"Temani Lino sarapan ya, aku mau mandi dulu." Titah Felix.

"Oke." Minho mengacungkan jempolnya tanda setuju lalu menyiapkan sarapan Lino.

Minho juga tak kalah perhatian ke Lino. Dia menyayanginya. Menyiapkan segala keperluan materi guna mencukupi kebutuhan Lino.

Gimana? Daddyable ya? Gausah pengen. Cuma punya Felix tuh. Nanti dilabrak.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Ho, lo nggak bosen hidup gitu terus?" Kata seorang yang saat ini duduk berhadapan dengan Minho di Cafe.

"Gitu terus gimana maksud lo?" Minho menampakkan muka bingungnya.

"Ya dateng pagi ke cafe, kerja, pulang. Udah gitu padahal secepet apapun lo pulang, Felix nggak pernah nyambut lo duluan. Kan yang harusnya nyiapin segala kebutuhan lo si Felix." Seseorang ini masih terus berbicara.

"Apaan sih. Kan dari awal gue sama Felix emang udah bagi tugas. Apalagi dari gue punya Lino. Gue serasa beneran jadi seorang papa."

"Tapikan Lino anak angkat Minho.. Lo nggak mau punya anak kandung gitu?"

"Felix lebih istimewa dari seorang yang bisa kasih gue keturunan langsung."

.

Obrolan itu masih tetap berlanjut. Seseorang itu terus memojokkan Minho agar mengikuti sarannya untuk mencari seorang wanita. Ya intinya disuruh selingkuh gitu sama temennya. Kan bgst.

Eits.

Minho masih tetep kekeh kok sama pendiriannya. Masih setia sama Felixeu yang sibuknya nggak kenal waktu.

Tapi,

"Hai Ho. Udah lama nih. Gimana kabarnya?" Ada seorang wanita dateng tiba-tiba merangkul pundak Minho.

Yang dirangkul shock dong. Reflek buat ngelempar tangan wanita itu.

"Lo ngapain kesini?" Minho menanyakan dengan sangat malas.

"Mau ketemu sama lo."

Minho bangun dari tempat duduknya dan berjalan menuju dapur. Setelah itu tidak ada tanda-tanda Minho lagi. Entah apa yang dilakukan didalam sana.

Sementara dua orang tadi masih terdengar cekikikan. Seakan mereka telah merencanakan kejadian ini.















.



















Siapakah merekaaaaaa?
biarin juga langsung aku kasih konflik 😂

I AM WHO? ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang