⚜──tell something

1.3K 194 27
                                    

Rara tetap berkeliling sekolah demi menemui Haidar, brengsek memang, kalau sedang butuh susah dicari, kalau tidak butuh datang sendiri.

Omong-omong, Rara sudah tidak peduli dengan kejadian dirinya dan Haniya. Masa bodoh, yang dia butuhkan sekarang adalah Haidar.

Setelah sekitar satu jam berkeliling, Rara berinisiatif ke suatu tempat. Ruang olahraga, karena biasanya geng berandal berkumpul di sana.

Sampainya di sana, benar saja ada Haidar sedang duduk sambil memainkan bola basket. Rara segera menghampiri Haidar dengan berlari kecil.

"Heh, gue cariin lo kemana-mana, brengsek!" protes Rara saat dia duduk di samping Haidar.

Haidar menoleh terkejut, tentu saja terkejut. Buat apa Rara si ketua OSIS yang katanya galak mencari dirinya, sampai bela-belain mengelilingi sekolah.

"Sumpah lo nyariin gue?!" seru Haidar kaget yang didramatisir.

Rara berdecak malas. "Diem lo ah! Gue mau ngomong nih."

Haidar mengernyit, kira-kira mau ngomong apa ya? Apa sepenting itu sampai nyariin gue segitunya? Batin Haidar.

"Ngomong apa emangnya?" tanya Haidar. Namun Rara malah terlihat gugup dan ling-lung.

"Woi, jangan gugup gitu dong! Gue jadi deg-degan kan nih!" Haidar menyolek-nyolek bahu Rara. Rara menepis tangan Haidar risih.

"Ng..., gimana ya.. aduh,"

"Biasa aja dong ngomongnya, langsung aja."

"Ah, ga usah deh, Dar"

"Lah? Gimana sih!" seru Haidar kesal, bibirnya dia pout-kan. Ewh, menjijikan.

"Ya udah, gue aja deh yang bilang," ucap Haidar tiba-tiba yang membuat jantung Rara berdetak tidak karuan. Padahal harusnya biasa saja, kan Rara belum tau Haidar mau bilang apa.

"Gue jatuh cinta, Ra," ungkap Haidar akhirnya. Rara mengerjap pelan.

Jatuh cinta sama siapa?

"Dih, kayak anak SD aja" ledek Rara sembari terkekeh. Haidar mendelik sinis.

"Serius, Ra! Gue jatuh cinta sama lo!"

Refleks Rara berhenti terkekeh, wajahnya berubah kaget. Seketika ruangan itu hening. Haidar menunduk, malu.

"Dar, bercanda lo ga lucu ah! Garing!" kata Rara mencoba mengelak. Haidar menghembuskan napasnya kasar.

"Beneran, gue jatuh cinta sama bu ketos galak namanya Rara Alyssa."

Haidar memandang Rara dengan senyum manis yang dia pasang. Rara meleleh jadinya.

"A-apa sih, Dar?!" Rara memalingkan wajahnya, kemana saja asal tidak ke wajah Haidar.

Haidar cekikikan, "Jadi, mau ga pacaran sama berandal ini?" ucap Haidar, lebih seperti menawarkan.

Rara bimbang mana yang dia harus pilih, citranya sebagai ketua OSIS atau hatinya?

"Jangan dengerin kata orang, dengerin apa kata Haidar ganteng aja," ujar Haidar dengan pedenya.

"Idih, pede banget, najis!"

"Najis-najis gini lo juga suka kan?"

"Siapa bilang?!"

"Lo lah,"

"Emang gue udah bilang kalau gue suka sama lo juga?" celetuk Rara. Haidar menoleh cepat.

"TUH KAN LO SUKA SAMA GUE!" teriak Haidar kegirangan. Rara menepuk mulutnya sendiri.

"bisa-bisanya gue keceplosan, goblok" lirih Rara menyesal.

Haidar melompat-melompat kegirangan sambil berseru 'Yey Yey!' seperti anak kecil. Rara memijit pelipisnya.

"Mulai hari ini Rara Alyssa pacar gue, titik!!"

"Ih, apaan?! Ga gitu ya!!"

"Bodo, wlee"

Akhirnya mereka kejar-kejaran di dalam ruang olahraga. Untung saja tidak ada guru.






 Untung saja tidak ada guru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

The End.













HEHEHEHEHEHEHEHEHEHE.

maap kalo gaje, ngebosenin, dll. Aku mau bilang makasih ke kalian yang udah mau baca dan vote, tysm guys!

disnomia and athena.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang