J & J

1.9K 240 15
                                    

Jaemin masih bertahan di taman belakang sekolah walau keadaan sekolah mulai sepi karena sudah lewat dari jam pulang.

Tadi dia menghubungi Haechan agar menjemput Renjun ditaman belakang sekolah. Walaupun rasanya Jaemin masih ingin menghabiskan waktu lebih lama bersama Renjun.

Tidak ada yang dilakukan Jaemin sekarang. Hanya memandang lurus ke depan melihat matahari mulai menghilang dari balik dinding sekolahnya dan sekaleng cola yang dibawakan Haechan tadi.

"Tidak pulang?"

Sebuah suara terdengar dari arah belakang Jaemin disusul seseorang yang ikut duduk dibangku sebelahnya.

"Nanti" Jaemin membalas tanpa melihat siapa yang duduk disampingnya.

Dari suaranya pun Jaemin sudah tau siapa itu.

"Haahh... Bagaimana menurutmu tentang diriku setelah empat tahun ini?"

Ada jeda sejenak sebelum Jaemin membalas pertanyaan Jeno masih dengan pandangan ke depan.

"Kupikir tidak ada yang berubah, masih Lee Jeno yang dulu..." Jaemin menjeda sebentar ucapannya.

Menolehkan kepalanya kesamping dimana tempat Jeno duduk.
Pandangannya balas menatap tepat dimata Jeno dengan tajam.

"...Lee Jeno yang selalu ingin kulenyapkan dari dunia ini. Sayangnya aku masih memiliki memori tentang kita yang dulu pernah bersahabat"

Jeno hanya tersenyum kecil mendengar jawaban Jaemin.

"Ini tahun terkahir di SMA, untuk apa kau pindah ke sini? Kau tau, kehadiran mu membuatku ingin mengulang hal itu lagi... Nana" Jeno menekan kata 'Nana' di akhir ucapannya.

Tanpa Jeno sadari, Jaemin sedang menahan emosinya dengan meremas kaleng cola ditangannya.
Mencoba tenang dan menahan keinginan untuk menyerang Jeno.

Tiba-tiba bayangan wajah Renjun lewat dipikirannya. Bagaimana senyuman Renjun yang berhasil membuat Jaemin menjadi sedikit lebih tenang.

"Kau tau Lee Jeno, Jaemin yang sekarang bukan lagi Jaemin yang hanya menangis saat melihat orang yang dicintainya terluka. Jika kau melukai Renjun bukan aku yang akan menangis, tapi ibu mu yang akan menangis didepan makam anaknya"

Jaemin membanting asal kaleng cola ditangannya. Melangkahkan kakinya meninggalkan Jeno yang hanya menatap diam kepergian Jaemin.

Perlahan senyuman tipis terukir di bibirnya.

"Sudah kubilang Na Jaemin... jika Renjun tidak bisa menjadi milikku, maka orang lain juga tidak bisa memilikinya"
.
.
.
TBC

Love Story [JaemRen]Onde histórias criam vida. Descubra agora