moonrise , markren

00 : awal

renjun kira semua sudah berakhir.

tidak ada lagi namanya disetiap notif yang masuk. tidak ada lagi kontaknya di daftar panggilan terakhir. tidak ada lagi dirinya di kamera kesayangan renjun.

semua tentangnya hilang tanpa bekas.

renjun menenggelamkan dirinya pada kesibukan. apapun yang bisa dia lakukan, dikerjakannya. kerjakan tugas ini; ambil gambar ini; syuting sana sini.

satu setengah tahun. renjun berhasil lupa pada sosok yang punya peran penting pada hatinya (dulu).

senja itu renjun sibuk di ruang sekretariat. matanya berpendar ke penjuru ruangan demi menemukan kumpulan shotlist yang dirancang jauh-jauh hari. jeno bilang ada di ruangan ini tanpa memberitahu detailnya dimana.

renjun misuh-misuh dan bilang akan keluar dari tim, yang artinya tidak ikut lomba film dokumentasi tahun ini, kalau shotlist nya hilang. bodo amat jeno bakal marah atau mendiaminya.

ternyata kumpulan shotlist itu berdiam dibalik tumpukan selebaran lomba-lomba film atau fotografi. renjun menyambarnya tanpa repot harus membenahi selebaran barusan.

dia melirik pada jendela besar yang berhadapan langsung pada meja disebelahnya. warna oranye bercampur kuning dan merah itu meneduhkan mata renjun. namun, senja kadang membuat renjun sakit.

suara pintu dorong yang sudah macet itu terdengar. disusul seseorang yang memanggil namanya.

renjun berharap dia tuli saat itu juga.

"renjun?" []

awal dari utang work yg baru.