SAFE HAVEN

1.5K 172 42
                                    

Pairing: Kris X Chanyeol

Disclaimer: all characters belong to their own.

Warning: TWO-SHOOT. Slow-paced!!!

Boys love. AU. Bottom!Chanyeol. Liquor abuse. Smut.
.
.
.

mtch_n proudly presents...
.
.
.
"SAFE HAVEN"

Note: karena beberapa kali dapet keluhan paragraf atau teksnya error dan kebetulan pasti yg pas ngetiknya pake laptop. Ini aku lagi bandingin ya. Fanfic Tough Pill kemaren aku ketik pake hp langsung dari wp (nggak ada keluhan), dan yang ini full aku ketik dari laptop. Tolong ditandain ya kalo ada yg error.

Di antara banyaknya pekerjaan di dunia ini, salah satu pekerjaan yang paling membuat kesepian adalah menjadi seorang artis atau selebriti. Apapun yang mereka lakukan, di mana pun dan kapan pun, akan ada banyak pasang mata dan kamera yang mengawasi. Hal itu tentu saja membuat para artis tersebut tidak bisa bergerak dengan bebas dan bersosialisasi seperti orang-orang biasa kebanyakan. Pergaulan mereka terbatas, hingga benar-benar terisolasi.

Namun hal itu rupanya tidak berlaku untuk seorang Park Chanyeol. Penyanyi solo sekaligus penulis lagu itu cukup beruntung karena memiliki seorang kekasih di sampingnya. Hubungannya dengan seorang model telah diketahui publik, sehingga ia tidak perlu sembunyi-sembunyi atau menutupinya lagi.

Pemuda berusia 28 tahun itu baru saja menyelesaikan photoshoot untuk cover sebuah majalah. Seharusnya ia langsung pulang setelah jadwal itu selesai, namun Chanyeol merasa ingin pergi ke sebuah club favoritnya untuk meneguk satu atau dua gelas minuman beralkohol.

"Hyung bisa langsung pulang setelah ini. Aku akan menyetir sendiri nanti." Kata Chanyeol pada manajernya malam itu.

Lay--laki-laki berusia 30 tahun dari China itu mengernyit.

"Mau ke mana? Kekasihmu masih di Macau kan?" Tanya Lay dengan khawatir. Ia percaya artisnya itu tidak akan membuat masalah, tapi selalu ada yang tidak terduga dari seorang Chanyeol.

Pemuda itu mengangguk sambil meregangkan dasi yang terasa mencekik lehernya.

"Justru karena ia masih ada di Macau. Aku ingin menikmati waktuku sendiri. Hyung tidak usah khawatir. Aku hanya akan pergi ke tempat Henry, minum segelas cocktail dan segera pulang." Kata Chanyeol.

"Kenapa tidak minum di rumah saja? Kau punya satu rak penuh berisi wine itu kan?" Lay masih bersikukuh. Jarak menuju tempat yang Chanyeol maksudkan semakin dekat, dan sepertinya ia tahu bagaimana hal ini akan berakhir.

"Aku ingin cocktail, hyung. Bukan wine, okay. Berhenti di depan sana. Aku akan mengambil alih dan ini uang untuk naik taksi." Chanyeol menyerahkan beberapa lembar uang pada Lay sebelum mereka bertukar tempat duduk--atau Chanyeol duduk di balik kemudi dan Lay keluar dari mobil.

"Annyeong." Chanyeol melambaikan tangannya dari dalam mobil dengan ceria sebelum melaju menuju tempat bernama Prince Club itu.

.
.
.
.
.

Sebagai pelanggan tetap, Chanyeol sudah hafal betul dengan bangunan yang terdiri dari dua lantai itu. Lantai pertama untuk pengunjung biasa, dan lantai dua untuk pengunjung VIP atau dari kalangan selebriti.

Dengan ditemani seorang bodyguard dari klub itu, Chanyeol menaiki tangga darurat menuju lantai dua. Ada dua alasan pemuda itu melakukannya. Pertama untuk privasi dan keamanan dari penggemarnya yang sewaktu-waktu bisa melihatnya dari lantai satu, lalu yang kedua karena Chanyeol memang tidak bisa naik lift. Ia memiliki fobia pada ruangan-ruangan sempit.

SAFE HAVENWhere stories live. Discover now