[2] Pertemuan Orde

1K 109 7
                                    


Albus Dumbledore dikenal sebagai salah satu penyihir terbaik sepanjang masa. Namanya sangat dihormati. Sosoknya begitu dihargai. Hampir tidak ada penyihir di Britania Raya yang tidak mengenal sosok yang telah mencapai usia renta ini. Pengalamannya dalam dunia sihir--baik pengalaman baik ataupun buruk--tidak lagi diragukan. Di masa mudanya ia berhasil mengalahkan salah satu penyihir hitam yang merupakan sahabatnya sendiri. Penyihir tersebut tidak lain adalah Gellert Grindelwald, seorang penyihir hitam paling berbahaya di masanya.

Untuk masa sekarang ini, Dumbledore masih memiliki nama. Ia merupakan seseorang yang paling ditakuti oleh Pangeran Kegelapan karena kemampuan sihirnya yang sangat hebat meski usianya sudah tidak lagi muda. Semua penyihir beraliran putih selalu mempercayainya. Mereka selalu mengandalkannya. Segala sesuatu yang berasal dari Dumbledore sudah sepatutnya diikuti. Mereka tidak pernah meragukan sosok ini. Tidak pernah.

Hingga kemudian di malam itu, malam pertemuan Orde Phoenix, Dumbledore memberitahu mereka tentang keberadaan sebuah Dataran Tersembunyi yang dikenal sebagai Elemental Nations. Ia juga memberitahu mereka bahwa tempat itu dihuni oleh orang-orang yang sebagian besar berprofesi sebagai ninja yang memiliki kekuatan supernatural. Ketika ditanya apakah kekuatan itu sama dengan sihir, Dumbledore mengiakan meski ia juga mengatakan banyaknya perbedaan antara sihir di dunia ninja dengan sihir yang biasa mereka gunakan.

Penjelasannya masih kurang dimengerti oleh para anggota Orde. Namun, hal itu tampak dikesampingkan oleh mereka. Mereka lebih ingin tahu tujuan dari pembicaraan aneh ini. Orde Phoenix didirikan untuk melawan Voldemort yang telah kembali. Segala masalah yang didiskusikan di sini selalu menyangkut tujuan pembentukan Orde.

Alastor Moody mentap Dumbledore dengan seksama menggunakan mata elektriknya. Ia menunggu dengan sabar ketika sosok yang dianggap sebagai pemimpin itu menjelaskan tentang barrier pembatas dunia ninja yang melemah karena suatu insiden sehingga menyebabkannya mampu mendeteksi keberadaan dunia itu ketika berkeliling kota--entah apa yang dimaksud berkeliling kota, anggap saja ia sedang mengecek siapa saja orang yang telah masuk perangkap Voldemort dan menjadi Pelahap Maut.

Moody mendengarkan dengan baik. Ia sesekali melayangkan mata elektriknya ke tiap sudut ruang rapat mereka, melihat ekspresi muram Sirius, ekspresi ingin tahu Arthur Weasley, ataupun ekspresi datar Severus Snape.

Tidak cukup banyak anggota Orde yang hadir sekarang ini. Mereka semua hampir berjumlah dua puluh, namun yang hadir hanya sekitar delapan orang. Mereka adalah Dumbledore, Moody, Black, Snape, Tonks, Mr. dan Mrs. Weasley, serta Kingsley Shacklebolt. Sisa anggota Orde yang lain sedang berjaga di Little Whinging ataupun sibuk mencari informasi perihal perekrutan tersembunyi para Pelahap Maut.

Kembalinya Voldemort beberapa bulan lalu memang tidak terelakan. Dunia Sihir sedang panas karenanya. Pidato Dumbledore mengenai kembalinya Pangeran Kegelapan telah menuai banyak kontroversi. Kementerian Sihir menentang pernyataan Dumbledore habis-habisan, mengatainya sebagai orang tua yang seharusnya sudah pensiun. Mereka mencopot jabatan Dumbledore di Mahkamah Tinggi Penyihir dan mengancam akan mengambil Order of Merlin--penghargaan tertinggi yang bisa didapatkan seorang penyihir--yang dimilikinya.

Singkat kata, dunia sihir sedang kacau. Moody paham mengapa Dumbledore mencari jalan keluar lain perihal masalah mereka. Tapi, membicarakan mengenai keberadaan dunia ninja masih sedikit terdengar janggal di telinganya. Ketika Dumbledore mengatakan ia yang akan menggunakan jasa para ninja untuk melindungi Hogwarts, mata elektrik Alastor Moody langsung berputar di lekuk matanya sebelum menyentak lurus ke arah sang pria tua.

Double Mission [discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang