29

11.5K 403 177
                                    

"Gua mau nebak," Wade kembali berbicara, membuat kamu berhenti di jalan dan melihat ke arah Wade, "antara Leo atau Bokapnya ya?"

*
*
*

Kamu menatap Wade dengan tatapan terkejut. Oke, bagaimana bisa Wade tahu? Ini aneh karena kamu tidak pernah sekalipun menyebut nama 'Steve' di depan siapapun, semalam di Rumah Steve juga kosong dan kamu yakin Wade tidak mengikuti kamu, atau setidaknya Wade tidak mungkin mau mengikuti kamu.

"Semalam gua chat Leo," Wade kembali membuka mulutnya, "katanya dia lagi di rumah temennya." Wade menatap kamu dengan curiga, "Jujur aja sama gua, lu udah ngapain aja sama Bokapnya Leo?"

Kamu mencoba untuk tidak panik dan tidak menunjukkan ekspresi terkejut, shit, Wade telalu observan untuk kebaikannya sendiri.

Kamu sudah cukup dengan Peter mengetahui hubungan Kamu dan Steve, kamu tidak ingin menambah jumlah itu bertambah dengan Wade.

"Sok tahu." Kata kamu, mencoba untuk tidak menunjukkan ekspresi panik.

Wade masih menatap kamu dengan curiga, sebelum akhirnya dia menghela napas, "Gua tahu ini bukan urusan gua, tapi dia bisa jadi ayah lu, (F/N). Bayangin gimana rasanya orang tua lu—"

"Yap, bener, ini bukan urursan lu—"

"Gak, dengerin gua, (F/N)!" Wade meninggikan suaranya sedikit, yang membuat kamu diam, "gua cuman mau lu mikir pake logika aja ya, kalau Leo tahu gimana–"

"Wade—"

"—terus lu beneran yakin dia gak manfaatin lu doang? Mungkin dia udah manipulasi lu tapi lu gak sadar–"

"Wade—"

"—lu sadar kan hubungan kalian gak bakal bisa selamanya? Gimana kalau—"

"Wade Wilson!" Kamu meneriakinya, yang membuat Wade langsung menutup mulutnya.

Kamu mencoba untuk tidak marah kepada Wade, karena sama dengan Peter, tentu saja dia tidak akan mendukung hubungan Kamu dan Steve— dan kamu juga tidak berharap ada yang mendukung hubungan ini, kamu tahu ini salah.

Well, walaupun kamu tahu ini salah, itu tidak menghentikan kamu dari melakukan hubungan ini. Lagipula, memang bedanya apa ini sama pacaran biasa? Sama-sama berduaan, gandengan tangan, makan bareng, nonton bareng, melakukan hal menjijikan dan sangat-sangat tidak bermanfaat.

Oke, mungkin bedanya hanya pacar kamu adalah seseorang yang umurnya tiga kali lipat dari umur kamu, tapi ayolah, umur hanya angka.

Dan penjara hanya ruangan, sisi lain pikiranmu (yang bangsat) menambahkan itu.

Kamu memijat kepala kamu dengan kesal, "Dengar Wade, pertama, gua tahu ini salah—"

"Udah tahu salah, kenapa masih dilakuin—"

"Lu tahu suka sama cowok juga salah, kan? Terus kenapa lu tetep suka sama Peter?" Kamu melemparkan kembali pertanyaannya.

Wade terlihat kaget akan perkataanmu, yang membuat kamu merasa bersalah, "Wade, sorry. Gua gak bermaksud gitu."

Karena Wade tidak menjawab, kamu kembali berbicara, "Soal Leo, itu kenapa hubungan gua sama Steve harusnya gak ada yang tahu. Harusnya cuman gua sama Steve yang tahu." Kamu kembali menjelaskan dengan penekanan di setiap kata, "iya, gua juga sadar hubungan ini gak bakal selamanya dan gua udah siap kalau Steve tiba-tiba ninggalin gua." Kamu lalu menghela napas, "dan Wade, enggak, gua gak dimanipulasi, gua mau ini. Gua sadar dan gua mau ini."

Wade melihat kamu dengan tatapan yang tidak bisa diartikan untuk beberapa saat, sebelum bergerak maju dan memelukmu— membuat kamu terkejut.

"Sorry." Wade meminta maaf sambil melepas pelukannya, "gua gak maksud menghakimi."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 10, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Daddy Materials // S. RogersWhere stories live. Discover now