17. Kejadian Di Bali

12K 395 16
                                    

Selena dan Devan berangkat ke Bali, Selena terperangah melihat private jetnya Devan. Dia tidak pernah naik pesawat selama dia hidup malah sekarang naik private jet, sungguh hal tidak pernah dia bayangkan sebelumnya.

Devan tersenyum bangga melihat Selena yang terperangah dengan private jet miliknya.

"Udah dong jangan norak gitu dong, kayak ga pernah naik pesawat aja," tegur Devan yang mengagetkan Selena.

Selena salah tingkah, apakah dia terlihat norak? Entahlah selama ini dia hanya bisa berhalu ria saat melihat instagram para artis yang selalu berfoto di dalam private jet.

Tak butuh waktu lama mereka tiba di Bali, Selena sangat bahagia dia bisa ke Bali. Dia memang tidak pernah ke Bali, hidupnya hanya sebatas kota pahlawan dan Jakarta.

Selena membayangkan dirinya berlari-lari di pantai memakai kacamata sambil menikmati butiran ombak yang menerpa kakinya. Saat dia sedang asyik dalam lamunannya, tiba-tiba di melihat wajah Devan muncul di hadapannya sambil melambai-lambaikan tangannya di depan wajahnya.

"Selena... Selena... kamu baik-baik saja?" tanya Devan yang menyadarkan Selena dari lamunannya.

"Eeh.. I--iya tuan saya baik-baik saja," ujar Selena salah tingkah. Lagi-lagi Devan merusak ke haluannya yang sedang menikmati suasana pantai.

Dih nih orang merusak semuanya, benar-benar menjengkelkan. Selena berteriak di dalam hatinya.

"Baguslah kalau kamu masih waras. Ooh iya kamu sudah bawa berkas-berkas dari Andi?"

"Sudah tuan. Semuanya lengkap di dalam tas saya." Selena mengangkat tas nya besar di depan Devan.

Devan menyunggingkan bibirnya, Selena memang bisa di andalkan.

Selena dan Devan sudah berada hotel di Nusa Dua, Bali. Selena tak percaya melihat betapa mewahnya hotel milik Devan.

 Selena tak percaya melihat betapa mewahnya hotel milik Devan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tuan ini hotel milik anda?" tanya Selena tak percaya.

"Tentu dong. Bagaimana bagus ga?"

"Sa--sangat bagus tuan."

"Devan gitu loh pasti akan selalu memilih yang terbaik," ujar Devan dengan sangat senang di puji Selena.

Mereka di sambut direktur hotel dan para staf hotel. Devan dan Selena berjalan berdampingan. Semua karyawan melihat Devan dengan hormat.

"Kita langsung rapat sekarang juga, besok sudah pembukaan," ujar Devan dengan tegas.

Selena terkejut mendengar suara Devan yang berbeda.

Rapat segera di mulai, Devan berpresentasi di depan semua karyawan sambil memberikan motivasi. Devan tampak berbeda, baru kali ini dia melihat Devan tidak seperti biasanya. Tidak seperti Devan yang biasanya tengil dan suka menganggu dia.

Akhirnya setelah 3 jam rapat, Selena akan beristirahat di kamarnya. Kamar Selena bersebelahan dengan kamar Devan, Selena yakin tak mungkin dia dan Devan satu kamar.

Desire In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang