Illusion

4.9K 360 38
                                    


Jimin bersembunyi dibalik sebuah pohon besar, jubah Hokage kebanggaannya sudah terkoyak di sana sini karena serangan tiba-tiba yang ia duga dari sebuah kelompok penjahat.

"sial!" Jimin meludah karena mulutnya telah dipenuhi darah. Ia sedang memenuhi panggilan dari Yoongi sang Kazekage, dan tiba-tiba diserang bahkan sebelum ia sempat menyentuh gurun yang terkenal berbahaya itu.

Pertarungan tak terelakkan, semua orang yang mengawal berusaha melindungi sang Hokage namun pada akhirnya mereka terpisah.

Jimin mengeluarkan jurus andalannya, membuat para musuh sibuk melawan bunshin miliknya sementara ia menyelamatkan diri. Sayangnya satu orang menyadari keberadaannya, mengejarnya hingga ke dalam hutan dan terus menghujaninya dengan lemparan senjata.

Hening di tempatnya bersembunyi, sepertinya ia bisa sedikit memulihkan tenaga karena sejak tadi ia terus terkena serangan. Ada yang aneh dengan musuhnya, Jimin dengan jelas telah menangkis semua shuriken yang datang kepadanya namun entah mengapa benda-benda tajam itu masih saja bisa melukainya, seolah-olah shuriken tersebut menembus tangkisannya.

"Hahh... hahh... berengsek!" geram Jimin marah, ia mengeluarkan tiga kunai yang diselipkan di jari-jarinya ketika mendengar langkah seseorang. Sambil menunggu momen yang tepat, Jimin terus memasang pendengarannya demi menghitung jarak musuh dibelakangnya itu.

Saat waktunya sudah tepat, Hokage itu keluar dari persembunyiannya dan melemparkan senjata tepat ke arah seorang lelaki yang sedang berjalan santai di sana.

Namun seketika sosok itu menghilang disaat kunai miliknya tinggal berjarak beberapa senti.

"Apa?!" geram Jimin otomatis langsung memasang kembali posisi siaga.

Sekali lagi jimin berlari mencari sebuah tempat untuk bersembunyi.

Padahal jelas sekali, ia melihat sosok itu berjalan menuju ke arahnya dan Kunai miliknya sudah hampir mengenainya. Kenapa secepat itu dia menghilang? Musuh tipe apa dia?! Astaga Jimin sedikit kewalahan.

Ia berhenti berlari ketika melihat sebuah pohon besar yang ternoda oleh darah segar dan juga sebuah shuriken menancap di sana.

Bukan, bukan untuk bersembunyi.

Karena ia baru saja bersembunyi di sini!

Apa ini? apakah ia hanya berputar-putar ditempat ini?!

Karena jelas sekali darah itu adalah darah yang berasal dari punggungnya yang terluka, ia yang bersandar membuat darah itu menempel di sana. Dan shuriken itu, itu adalah benda yang tadi melukai lengannya, Jimin menancapkan benda itu disana!

Layaknya dejavu, ia mendengar lagi suara langkah yang sama dengan kecepatan yang mirip. Kali ini Jimin tak akan lengah, batu besar ia jadikan tempat untuk bersembunyi dan menunggu kedatangan musuh. Kali ini sebuah rasen-shuriken ia buat untuk nanti ia lemparkan pada musuh, tinggal menunggu beberapa detik kemudian, dan

Lemparan shurikennya meleset lagi.

Namun kali ini Jimin menyadari kalau semua yang ia lihat tidaklah nyata. Setelah sosok yang sama itu menghilang, bola chakra yang ia buat melayang begitu saja tanpa terjadi apapun. Setidaknya, harusnya semak-semak di bawah sana akan ikut terkoyak saat terkena rasengan shuriken miliknya. Tapi ini, bahkan seperti diterpa angin pun tidak!

Jimin terperangkap dalam jutsu ilusi.

Tangan dikepal dengan jari telunjuk dan jari tengah yang dibiarkan tetap berdiri, sambil memejamkan mata Jimin berusaha memfokuskan dirinya sebelum mengucap mantra untuk melepaskannya dari ilusi musuh.

Sinfull [Kookmin rate M collection]Onde histórias criam vida. Descubra agora