"Kenapa sih lo?" tanya Mark ke Yeonjun yang abis ngambil susu pisang di kulkas Mark.
"Susu di rumah lo banyak banget sih!"
"Oh itu-" jawab Mark terhenti ketika irisnya menatap sosok disebelahnya yang amat sempurna, bagi dia.
"Ck, dasar bucin!"
"Yaudah sih, tau diri. Lo di rumah gue. Lagian kenapa sensitif amat sih? Kayak ibu hamil."
Yeonjun langsung stop nyedot susu pisang terus ngasih tatapan paling tajem yang dia punya ke Mark.
Terus disapa sama ketawanya Haechan yang super nyaring.
"Lagian kakak kenapa sih? Tumben banget kabur ke rumah Mark, biasa kan kemana-mana sama si lantai," tutur Haechan
"Lantai, lantai, embel-embel kaknya mana?" kata Yeonjun sewot.
"Sini deh lo, duduk jangan berdiri kayak gitu," kata Mark yang ngebuat Yeonjun melangkahlah kakinya malas.
"Udah, cerita kak," kata Haechan sambil lanjut minum susu coklatnya.
"Ya itu. Si lantai. Nggak ngerti deh gue. Kemaren bilang ngerelain Beomgyu buat gue. Sekarang malah jalan dia sama tersangka."
Haechan ketawa lagi, "kesel banget ya kak?" tanya Haechan.
"Menurut lo?" balas Yeonjun judes, "raut muka gue kurang jelas?"
"Iya kak kurang, mesti diraut pake rautan faber-castel, tajem."
"Setajem silet gak?"
"Setajem panah Mark yang nusuk hati aku kak," kata Haechan sambil sok-sokan pegang jantungnya yang jelas masih berdetak.
"Serah lo njing."
"Udah nggak usah kesel. Nggak bakal berguna. Mending lo have fun, besok di sekolah tanya Soobin motifnya dia ngajak jalan doi lo apa," kata Mark ngasih solusi yang dijawab jentikan tangan oleh Haechan.
"Pinter kamu hyung, tumben," kata Haechan sambil ngusap-ngusap rambut Mark yang langsung ditahan oleh empunya.
"Ngomong apa kamu?" tanya Mark tegas.
"Hehe, nggak ada," jawab Haechan sambil minum susunya lagi.
Haechan minum susu berapa liter sih busetdah.
"Salah rumah nih gue," kata Yeonjun sambil mijit pelipisnya.
—R A D I U S—
Abis dari toko buku, yang beli kadonya cuma satu tapi plastiknya bisa 3. Mereka turun ke bawah buat liat-liat kue di toko kue, masa di toko bunga.
Tapi, bener juga ya. Bunga.
"Kak," sahut Beomgyu sambil narik tangan Soobin ke tempat orang-orang yang jual bunga.
"Lo mau ngasih bunga juga?"
"Kasih nggak ya?" tanya Beomgyu lagi.
"Lo kan ukenya! Masa uke ngasih seme bunga, nggak kebalik apa?"
"Gapapa- eh tapi emang tahan 4 hari?"
"Belinya pas sama kue aja apa?" tanya Soobin lagi.
"Iya, pesen dulu," kata Beomgyu nyamperin salah satu staff disana.
Setelah dari toko bunga, mereka ke toko kue, liat-liat kue disana.
"Kak, landak!" kata Beomgyu sambil nunjuk-nunjuk landak warna-warni dengan coklat batangan disekujur bulu runcingnya.
"Mau yang kayak gitu?" tanya Soobin, Beomgyu ngangguk-ngangguk.
"Hahaha, yang ultah Yeonjun, bukan lo."
"Kak Yeonjun identik sama binatang apa ya?" tanya Beomgyu.
"Hmmm, rubah?" kata Soobin memberi solusi.
"Kita request aja, minta bikinin rubah!"
"Boleh, boleh!" kata Soobin terus narik tangan Beomgyu buat request kue mereka.
Mereka keluar masih dengan tangan yang bertautan, kayaknya nggak nyadar. Terus mereka naik lagi ke atas. Katanya Beomgyu mau beli hoodie.
Beomgyu ngeliat-liat hoodie, nyari yang cocok buat dia sama Yeonjun. Pas udah sampe ujung mereka balik lagi ke depan.
Beomgyu ngambil salah satu hoodie animal, terus ngepasin itu ke Soobin.
"Bagus nggak kak?" tanya dia yang dijawab anggukan sama Soobin.
"Yang beneerr!"
"Iya, bagus."
Terus Beomgyu ngambil satu lagi buat dia.
"Kok dua?" tanya Soobin.
"Biar couple."
"Emang- bentar deh. Kalo Yeonjun nggak beneran suka sama lo gimana?"
"Hah?" tanya Beomgyu bingung sambil kedip-kedip.
"Kalo Yeonjun nanti nggak nembak lo gimana?"
Mata Beomgyu ngelirik kiri-kanannya, mikirin pertanyaan Soobin.
"Nggak apa-apa kok, biar ini jadi kenangan aja," kata Beomgyu sambil senyum, ngebuat Soobin ikutan senyum.
Tapi di satu sisi dia juga sedih. Karena dia tau, Yeonjun bakalan kuliah di luar negeri.
Kalo dulu Beomgyu suka sama Soobin, dia jelas bakal bertahan disini buat Beomgyu. Tapi Yeonjun kayaknya nggak bisa ngelawan permintaan ayahnya yang gila bisnis itu.
Dan hati ini udah terlanjur diambil sama orang lain.
TBC
Aku double up ga yahhh
VOUS LISEZ
[1.0] Ulna Radius; yeonbeom/yeongyu
Fanfiction❝ Karena air mata yang jatuh dulu, adalah tabungan kebahagiaan di masa depan. Dan tawa yang tergelak sekarang merupakan tanggungjawab yang harus diterima suatu hari nanti. ❞ illaco, 20 September 2019 Hasta (Ulna) dan Pengumpil (Radius) Start - 20 M...