SEBAGIAN PART SUDAH DIHAPUS
Ketenangan Mika Nayara terusik ketika Zaferino berdiri di hadapannya sebagai atasannya. Mika tidak tahu harus bereaksi seperti apa, senang atau justru menyesali kehadiran Zaferino.
Yang ketinggalan po bang Riga, hayuk masih bisa order. Untuk judul yang lain, juga masih bisa kok. Langsung aja wa di 08123266173. Kirim dari Jakarta ya.
Untuk yang po pertama, buku tahap terakhir sudah dikirim sabtu kemarin. Semoga anak-anakku selamat sampai rumah ibu barunya 😁
Happy reading, Sist
🐊🐊🐊
Bibir penuh milik pria berbadan tegap itu terus tertarik tanpa henti. Ujung tangkai kacamata hitam dalam gigitan Rino, menampakkan deretan gigi rapinya. Tatapan lurus ke depan dengan binar ceria, ungkapan dari hatinya. Sedikit lagi, batin Rino bersorak.
Rino kemudian mengambil ponselnya, membuka galeri, mencari-cari foto yang ia dapat dari hasil jepretan Kanaya saat berangkat menyusul orangtuanya. Setelah menemukan gambar yang ia mau, Rino meng-upload ke Instagram miliknya.
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Adhyasta_zaferino pulang ke kotamu, menjemput impian.
Setelahnya ia keluar dari akun Instagramnya. Meraih mug hitam polos di meja, meneguk kopi susu buatan asisten rumah tangga budhenya. Kala lidahnya menyentuh cairan hangat dengan rasa pahit manis, sofa di samping Rino melesak.
Pria paruh baya dengan postur lebih tinggi beberapa senti darinya, mendaratkan bokongnya cukup kuat. "Denger-denger kamu sering pake Rajawali jalan-jalan sama cewek-cewekmu," cetus Galih sembari menyesap kopi hitam, lalu meletakkan cangkir di meja.
Rino tersedak kopi susu yang ia sesap. Hidungnya perih, dan tenggorokan Rino sakit. Ia terbatuk-batuk sebelum menjawab ucapan papanya. "Kata siapa?" tanya Rino penasaran. Dari mana papanya tahu kalau ia sering memakai Rajawali—jet pribadi keluarganya—untuk kepentingan pribadi?
"Adalah," jawab Galih.
Sialan! Si bocah ngadu ini kayaknya, maki Rino dalam hati. Pasalnya hanya dia yang tahu kelakuan nakalnya. "Ngaco itu, pake juga buat urusan kantor," kilah Rino tenang, padahal dalam hati sumpah serapah untuk sepupunya.
Mengambil ponsel dan mengirim pesan ke Ravika. Pasti ada apa-apanya sampai kenakalannya bocor.
Rino Woi! Kamu apain, Zio? Kenapa aku yang kena imbasnya? Bawa-bawa cewek di jet lagi. Ah! Nggak asik bener, sih!
Send.
Ravika Selamatkan diri masing-masing saja.
Mata Rino mendelik membaca jawaban Ravika. Gila.
'Mampus gue, ini Vika juga lepas tangan. Kalo sampai ketahuan bisa ambruk itu monas, karena Tuan Raja Galih ngamuk, gumam Rino dalam hati.'
"Pak Andri kemarin bilang kalo kamu tanya jadwal kosong. Memang mau ke mana?" tanya Galih kini mengambil keripik pisang dari stoples kaca bening di meja.
