3. Membantu

15 7 0
                                    


Menjadi anak yang baik adalah anak yang mampu berbakti pada orang tuanya. Ayah dan ibunya tidak ada, maka sekarang adalah neneknya.

An Qinlao bangun dini hari. Dia langsung membereskan tempat tidur dan rumah. Selesai membereskan rumah, dia pergi memasak. Seperti biasa pada pagi hari dia hanya membuat bubur, merebus telur, dan oseng sayuran. Dia sebenarnya tidak terlalu bisa memasak. Dia hanya merebus dan menggoreng bahan makanan. Dulu, dia mengandalkan mie rebus atau makanan cepat saji. Sepertinya di harus belajar memasak.

Setelah memasak, dia pergi membangunkan neneknya.

"Lao'er. Kau sudah bangun? Jam berapa sekarang?"

"Sekarang pukul enam."

"Oh. Kalau begitu nenek akan memasak."

"Tidak perlu nenek. Aku sudah membuat bubur untuk kita."

"Jam berapa kau bangun? Biarkan nenek yang memasak untuk mu."

"Tak apa nek. Sekarang aku yang tinggal dengan nenek. Biarkan aku sedikit membantu nenek."

"Oh. Kau cucu yang baik."

"Nek, aku akan pergi untuk lari pagi sebentar."

"Lari pagi? Kau tidak akan tersesat?"

"Kalau pun nanti aku tersesat, aku akan bertanya pada yang orang lain."

"Baiklah. Kau hati-hati."

"Aku akan berhati-hati."

Di desa ini, penduduk masih jarang. Jarak antar rumah cukup jauh. Yang paling dekat saja 20 meter. An Qinlai berlari santai berkeliling desa. An Qinlao dapat melihat bahwa para penduduk sudah ada yang pegi ke sawah.

"Hey nak! Bukankah kau cucu Nenek An?"

"Selamat pagi paman. Aku An Qinlao. Tatangga baru mu."

"Oh. Kau mau kemana?"

"Aku ingin olahraga. Berlari pagi."

"Itu kebiasaan orang kota?"

"Tidak juga."

"Kalau begitu lanjutkan saja."

"Baik paman. Selamat bekerja."

"Hm."

An Qinlao melanjutkan pergi ke arah lain. Dia mendengar teriakan di rumah depan.

"Kau ini sudah besar! Sampai kapan kau akan mengompol?" ucap seorang ibu sambil menjemur kasur.

"......"

"Kan sudah ibu bilang. Pergi ke kamar mandi dulu sebelum tidur. Kau juga malah minum jus pada malam hari."

"Maaf bu."

"Lain kali ikuti kata ibu."

"Ya..."

An Qinlao tak sengaja bertatapan dengan anak yang baru dimarahi. Wajah anak itu merah. Kemudian memelototi An Qinlao.

"Apa yang kau lihat!" teriak anak itu pada An Qinlao. Sepertinya anak itu sangat malu.

"Mengapa kau malah menggertak anak lain? Cepat masuk rumah!" bentk ibunya.

An Qinlao pun segera menjauh dari sana dan berlari kembali kerumahnya.

Di rumah dia melihat neneknya sedang membeli makan ayam.

"Nenek, biar Qinlao bantu."

"Tak apa. Ini hanya memberi makan ayam. Sepertinya kau lelah. Masuk dan minumlah air dingin. Setelah itu kita sarapan bersama."

"Baiklah nek."

An Qinlao menganti bajunya dan mandi. Setelah itu menyajikan bubur untuk nya dan neneknya.

"Nenek, aku sudah menyajikannya. Mari makan."

Mereka berdua sarapan dengan tenang. Seperti biasa setelah sarapan An Qinlao mencuci piring.

"Qinlao. Kapan kau akan masuk ke sekolah?"

"Minggu depan nek. Bibi sudah mengurus administrasinya."

"Begitu. Aku harap kau dapat memiliki teman baru disana."

"Ya, nek."

Setelah mencuci piring, An Qinlao pergi ke halaman belakang untuk menyiram tanaman dan mencabuti rumput liar. Setelah itu dia menyapu rumah dan mengepel teras depan.

Nenek melihat An Qinlao tak berhenti bekerja.

"Lao'er, pergilah bermain. Biarkan pekerjaan rumah di kerjakan oleh nenek."

"Setelah sekolah dimulai, aku akan banyak di luar. Mungkin ini kesempatan ku untuk membantu mu nek."

"Anak seusia mu banyak menghabiskan waktu di luar."

"Apakah nenek lupa. Aku belum berkenalan dengan siapapun di sini. Lagi pula di luar panas. Mungkin aku akan membaca buku saja nanti."

"Baiklah, terserah dirimu."

Setelah mengerjakan semuanya, An Qinlao pergi ke kamarnya. Dia menyadari bahwa hal-hal yang di bantu dirumah sangat sedikit. Mungkin akan banyak kebaikan yang perlu di lakukan saat sekolah nanti.

'Nenek bilang niat kurang penting, yang penting apa yang kita lakukan tidak merugikan orang lain.'

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 25, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

YOU GET POINTSWhere stories live. Discover now