Payung Hitam --@Real_Tsftyrn

237 36 242
                                    

•••

•••

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

•••

-- Payung Hitam --
Cast; Hwang Yunseong - Payung
Karya; Real_Tsftyrn

•••

'Ini hanya tentang hujan yang jatuh kebumi. Tentang sebuah payung yang menjadi pelindung diri. Dan tentang seseorang yang datang lalu pergi.'

————

'Sampai rasanya sesak di dada tak kunjung pergi. Aku menangis, di bawah rintikan hujan tanpa payung di genggaman.'

~ oOo ~

"Eh upil anoa! Udahan nonton dramanya, ayo balik!" Yang di panggil mendelik kesal.

"Iya terus aja terus! Upil anoa, kemaren usus komodo, kemarennya lagi punuk unta. Terusin terus!!!" Sambil berdecak kesal, Kenken berbalik hendak meninggalkan Genta.

"Gitu doang marah. Hehehe. Ayo, gue traktir makan cendol." Segera saja Genta merangkul Kenken dan membawa gadis itu pergi ke tempat yang di janjikan.

"Lo seneng banget kayaknya, Gen." Kenken meneliti raut sahabatnya yang menurutnya tampak berseri.

"Oya jelas, harus seneng dong." Jawab Genta.

"Gue sih curiga." Kenken memincingkan matanya membuat Genta menjadi salah tingkah.

"Apaan sih, Ken? Curiga apaan coba?"

"Ya lo nggak cerita sih, kan gue jadi curiga." Kenken melemparkan pandangannya kearah lain.

"Dih ngambek." Genta merebut gelas yang berada di genggaman Kenken, sedangkan sang pemilik mendelik kesal.

"Liatin aja, lidah lo bentar lagi kebalik." Ucap Kenken ketus. Pasalnya, setelah merebut gelas berisikan cendol yang sudah setengahnya, Genta lalu meminumnya sampai tandas. Padahalkan, biasanya makanan atau minuman yang tinggal sedikit itu lagi enak-enaknya.

"Nggak bakal lah, mana ada, Ken?" Genta cekikikan sendiri.

"Tau ah, gue bete sama lo." Setelahnya diam, namun Genta nampaknya tidak ingin suasana menjadi seperti ini.

"Bentar lagi kelulusan kan ya? Gue udah dapet beasiswa ke luar kota, lumayan sih." Genta dibiarkan berbicara sendiri. Tapi ia merasa bahwa Kenken pasti mendengarnya.

"Ken," ucap Genta lembut. Awalnya Kenken tidak ingin menatap Genta, tapi saat tangannya di ambil alih, dan jari-jarinya kian bertaut, Kenken menoleh menatap penuh kearanya.

"Kita sahabatan udah berapa lama sih?" Tanya Genta tiba-tiba.

Kenken tampak berfikir keras, itu terlihat dari cara Kenken mengerutkan dahinya. Wajar bila Kenken lupa, masalahnya, persahabatan mereka sudah sangat lama, bukan persahabatan yang baru 1 atau 5 tahun.

Du hast das Ende der veröffentlichten Teile erreicht.

⏰ Letzte Aktualisierung: Jul 05, 2019 ⏰

Füge diese Geschichte zu deiner Bibliothek hinzu, um über neue Kapitel informiert zu werden!

3th Project (Oneshot --Produce X 101)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt