🌑一.2

811 70 3
                                    

Tepat jam 8 malam Off terbangun, mencoba mengumpulkan nyawanya yang ntah berkeliaran dimana saat ia tertidur. Saat hendak bangun, Off  merasakan sakit dipunggungnya. Badannya masih lemas dan tidak berkurang bahkan semakin lelah dibanding pagi tadi.

“ Off, kau didalam ? ” Panggil seorang wanita paru baya, mengetuk dengan satu tangannya membawa nampan berisikan makan malam untuk Off.
“ Ratu , masuklah ” Ucap Off lembut pada wanita yang ia sebut Ratu itu.
“ Ibu membawakanmu makan malam, sudah sejak pagi kau berbaring , apa kau baik - baik saja ? ” Wanita paru baya bernama Alice itu menghampiri anaknya setelah menaruh nampan yang ia bawa diatas meja Off. Alice menjadi khawatir, ia melihat sebuah bulu disana dan warnanya hitam.
“ Aku baik - baik saja , Ratu. Jangan khawatir, apakah Ratu sudah makan malam ? ” Jawab Off tersenyum pada ibunya, ia tidak mau ibunya khawatir, karena itu bisa mengganggu kesehatan ibunya jika terlalu berfikir belebihan.
“ Off, ibu ingin bertanya ” Alice mengelus lembut kepala Off, memandang anak semata wayangnya itu dengan lekat.
“ Silahkan , Ratu ” Ucap Off, ia bangun untuk kemudian duduk dan memperhatikan ibunya yang hendak bertanya padanya.
“ Apa kamu tahu , bahwa sayapmu berubah menjadi hitam ? Apa sesuatu yg buruk terjadi ? Dan membuat kamu kecewa ? ” Tanya Alice , wajahnya semakin khawatir.
“ Tidak, aku baik - baik saja. Aku hanya lelah saat dipagi hari mungkin karena itu aku merasa kecewa dan membuat sayapku berubah warna ” Bohong Off pada ibunya. Alice tahu Off berbohong karena ia sudah mengikuti anaknya sejak pagi.

Flashback
Seorang wanita parubaya , dengan mahkota putih yabg terbuat dari emas putih serta hiasan bulu burung melati dikepalanya kini tengah berlari dengan terburu - buru, ia menghembuskan nafasnya dengan berat ketika ia telah sampai didepan pintu suatu ruangan. Ia ingin masuk, namun ia putuskan untuk berdiri diluar sesaat, ia mendengar putranya sedang berbicara dengan ayah mertuanya, ya wanita itu adalah Alice . Jika ayah mertuanya tahu ia sedang menguping mungkin ia akan kehilangan kupingnya.

“ Tetua , apa yang harus aku lakukan , ketika aku menemukan orang - orang didalam daftar ini ? ” Tanya Off pada kakeknya.
“ Beri mereka pelajaran ” Jawab kakeknya, berjalan mendekatkan dirinya dengan Off kemudian menanamkan mutiara kejil pada dahi cucunya, Off menjerit kesakitan , tubuhnya meronta - ronta, Alice yang melihat hal ini menjadi khawatir, karena ini pertama kalinya ia melepaskan Off untuk menjalankan tugasnya setelah ia beranjak dewasa, ia ingin memeluk anaknya namun ia menahan itu semua demi kebaikan Off.
“ Off, kuatkan dirimu nak. Ibu akan selalu melindungi kamu, dan tidak akan membiarkan siapapun melukaimu ” Ucap Alice lirih sambil menatap pintu ruangan yang ada didepannya. Kini gaun, mahkota serta tubuhnya berwarna merah seperti darah.
“ pergilah, jangan pulang terlalu malam. Aku tidak ingin Earth melihatmu, itu akan berbahaya bagi keselamatanmu ” Perintah tetua, mendapatkan anggukan mantap dari Off yang masih sedikit meringis kesakitan akibat mutiara yang ditanamkan kakeknya pada dahinya semenit yang lalu, semua ini adalah hal baru bagi Off, dan sulit baginya untuk bisa terbiasa. Off kemudian pergi, membuka pintu, kemudian terbang dengan sayap birunya. Alice sedikit tersenyum, namun hatinya tetap gusar melihat anak semata wayangnya kini sudah berani pergi sendiri tanpa berpamitan dengannya.
“ Ratu ? ” Panggil seseorang membuat Alice terkejut dan dengan reflek menoleh kearah suara tersebut, ia melihat ayah mertuanya sedang berdiri disampingnya, menatapnya dengan hangat.
“ Ya , ayahanda ? ” Alice pun tersenyum , memberi hormat pada ayah mertuanya.
“ Susul dia, jangan sampai cucuku terkena masalah. Kau adalah ibunya dan dia masih tanggung jawabmu, ini tugas pertamanya tidak menutup kemungkinan dia akan melakukan sebuah kesalahan ” Ucap Ayah mertuanya mengelus pundak Alice.
“ Ayah, tapi kau bilang saat itu jika Off berumur 23 tahun ia bukan lagi tanggung jawabku. Ia harus bisa mengusahakan hidupnya sendiri ” Alice senang namun ia takut jika ayah mertuanya hanya mengujinya.
“ Bagaimana bisa aku melakukan hal itu pada menantu serta cucuku satu - satunya . Aku ini mengenalmu Ratu, wajahmu begitu muram, aku tahu kamu mengkhawatirkan cucuku. Kau boleh pergi, tapi jika kau melihat badai hitam mendekat segeralah menjauh karena itu pertanda si licik Ssing datang ” Jelas ayah mertuanya membuat Alice memeluknya dengan babagia, dan mengingat semua yang ayahnya katakan. Tubuh sayap mahkotanya kini berubah.menjadi putih kembali. Ntah apa yang terjadi pada tubuh Alice dan Off serta keluarganya, selalu berubah - berubah.
Alice pergi setelah berpamitan dan berbekalkan tombak emas yang diberikan ayah mertuanya untuk berjaga - jaga jika bahaya mengincarnya dan Off.
Off sampai pada tugas ketiganya, ia berada didepan pintu rumah besar bak istana. Ia mengetuk pintu tersebut dan keluarlah seorang pria cantik, Alice yang sedari tadi mengawasi pergerakan serta keselamatan putranya itu hampir tertipu dengan paras Gun serta postur tubuhnya. 5 menit ia berdiri mengawasi, dirinya dikagetkan dengan perlakuan Gun pada puteranya Off. Alice sangat marah namun ia menahan emosinya sebisa mungkin. Alice cukup bisa bernafas lega ketika melihat Off berlalu dengan terbang, namun ia menyadari sayap Off yang biru berubah menjadi hitam. Saat ia mencari alasan dibalik itu semua, ia menyadari sesuatu, Gun mengetahui wujud asli Off. Tubuh Alice gemetaran, ia mengambil tombak emas dan hendak menusuk tombak itu tepat dijantung Gun, tetapi ia urungkan dan memilih untuk kembali ke areanya, bertemu dengan ayah mertuanya, sebelum Off. Ia pun tahu Off sempat menguping karena bulu sayapnya terlepas didepan pintu ayahnya.

Flashback End

“ Ratu ? Apa Ratu baik - baik saja ? ” Tanya Off membuyarkan lamunan Alice.
“ Makanlah, Ibu akan segera kembali ” Alice tidak menjawab, ia malah berlalu setelah meninggalkan Off dengan makan malamnya. Off terlihat bingung, namun ia tidak terlalu mempermasalahkan hal itu. Ia kemudian beranjak dari tempat tidurnya, mengambil mutiara yang ia letakkan diatas meja memasang pada dahinya “ AAAAA!!! ”  Off sedikit kesakitan ketika benda itu untuk kedua kalinya ditanamkan pada dahinya.
Off ingin kembali ke rumah Gun, ia melupakan rencana untuk bertanya pada kakeknya apa yang terjadi padanya.

----

Gun , belum pulang dari kampusnya. Ia masih ada tugas tambahan akibat sempat bolos untuk beberapa waktu yang lalu. Ia tidak bisa fokus, yang ia pikirkan adalah kejadian tadi pagi, ia tidak ingin orang lain mengetahui apa yang ia lihat tadi, karena ia percaya orang lain akan menganggapnya gila, maka dari itu ia akan memastikan terlebih dahulu untuk sekarang.
“ Gun , apa yang kau pikirkan ? ” Tanya Namtan , kekasih Gun.
“ Tidak ada , sejak kapan kau disini ? ” Gun tersenyum menghampiri kekasihnya, menyelipkan rambut ditelinganya.
“ Bebarapa menit yang lalu, kau tidak membalas lineku, jadi aku memutuskan untuk menelpon P'Arm dan bertanya tentang keberadaanmu ” Jelas Namtan, Gun mengangguk mengerti.
“ Mau makan malam bersa... ” buaggh , belum sempat Gun menyelesaikan ucapannya, ia mendengar pintu kelasnya seperti ditutup dengan kuat, Gun menoleh, Namtan yang ketakutan bersembunyi dan menggenggam tangan Gun dengan erat. “ Gun ” Lirih Namtan.
“ SIAPA DISANA ? ” teriak Gun namun tidak ada jawaban.
“ DENGAR AKU TIDAK TAKUT PADAMU, DISINI ADA CCTV JIKA KAU BERTINDAK BURUK , KAU AKAN MASUK PENJARA! ” Tetap saja tidak ada jawaban.
“ GUNNN!!!! ” Namtan terdorong hingga tubuhnya menghatam dinding kelas Gun, Gun hendak berlari untuk menghampiri kekasihnya namun sesaat kemudian bayangan hitam muncul dari sudut kelasnya yang gelap, Gun mundur perlahan untuk meraih kekasihnya.
“ Namtan, apa kau melihat sesuatu ? ” Tanya Gun berbisik dan Namtan masih bisa mendengarnya.
“ Tidak ada siapapun ” Jawab Namtan sembari matanya mencari keberadaan seseorang, namun ia sama sekali tidak melihat siapapun.
“ Gun ” Seseorang memanggilnya dengan suara serak. Gun menoleh kearah suara tersebut, dan betapa terkejutnya ia melihat kini didepannya muncul sesosok bayangan hitam dan ia menyadari bahwa sosok ini bukan lah sosok yang sama dengan tadi pagi, Gun ketakutan saat bayangan hitam itu maju dan ingin meraih tangannya , Gun memejamkan matanya dan samar - samar ia mendengar rintihan seseorang diiringi dengan suara barang yang jatuh dengan sangat kuat, saat ia membuka mata ia tidak menemukan bayangan itu lagi, dan saat ia menoleh ia juga kehilangan Namtan , Gun berlari menuju pintu kelasnya, saat ia membuka pintu itu disana sudah berdiri Off dengan pakaian seperti mahasiswa dikampusnya.
“ Jadi kau Gun, bukan Tay Tawan ? ” Tanya Off, Gun mengagguk. Gun sedang terburu - buru karena ia ingin mencari Namtan.
“ Gadis itu, tidak berada disini” Ucap Off, Gun melirik kearahnya dan kemudian memukul rahang Off hingga Off terjatuh.
“ Jika kau berani menyakiti kekasihku, aku akan memusnahkanmu ! ” Ucap Gun , kemudian berlari mencari Namtan, ia terus mencari Namtan, meninggalkan Off yang tersenyum licik.
“ Gun Atthaphan ? Banyak yang akan mengincarmu dan hanya aku yang akan mendaptkanmu ” Ucapnya kemudian.

----tbc 03/07/2019

Panjang bener astaga :) gak kerasa. Lagi encer ini otak :') Gun punya cewek , pengen gitu juga Gun pacaran , kasian baby aku masa gak pernah dekek cewek eheheh , sama pengen gitu langsung aku selesain :') tapi nanti gak seru eheheh. Hope u like it babiis. Saranghae 😳

🌑一. The Darkest Side Of The Cold NightМесто, где живут истории. Откройте их для себя