B

20.8K 2.4K 517
                                    

Baekhyun menjalani kehidupan perkuliahannya dengan penuh suka cita. Keinginan untuk bekerja di rumah sakit jiwa, sudah terkubur di alam bawah sadar. Rencana pekerjaan masa depannya selalu berubah-ubah. Dia ingin mencoba semua hal. Dia ingin masuk ke forensik, ingin fokus ke klinis, ingin di perkembangan, ingin mengambil neuropsikologi, semuanya dia ingin.

Chanyeol sudah mulai terbiasa pada keinginannya yang labil. Bahkan, rencana itu bisa berubah hanya dalam sepuluh detik dalam keheningan.

Hari-hari mereka lewati seperti biasa. Chanyeol menyerah untuk berharap otak Baekhyun sedikit normal. Dia menerima otak itu apa adanya dengan lapang dada.

Tingkah ajaib kekasihnya itu, membuat ia lumayan dikenal di kampus. Terutama di fakultasnya sendiri, dan di fakultas Chanyeol, berhubung si manis itu sering berkunjung ke sana. Orang-orang juga sudah tahu, bahwa mereka adalah sepasang kekasih. Bahkan, sejak semester pertama. 'Kehebohan' Baekhyun membuat mereka sering menjadi pusat perhatian. Kebucinan Chanyeol, sudah cukup membuat orang-orang tahu tentang hubungan mereka.

"Kemarikan tasmu, Baby," Chanyeol mengambil ransel yang Baekhyun panggul. Dia tahu, benda itu pasti diisi oleh buku-buku ratusan halaman yang terkadang membuat Chanyeol mual melihatnya. Bukannya Chanyeol tidak memiliki buku yang tebal juga, hanya saja,  mengingat semua buku materi Baekhyun berbahasa Inggris serta berisi hal-hal yang tak ia mengerti, terkadang membuat perut Chanyeol bergejolak.

"Terima kasih, Yeollie~"

Chanyeol tersenyum. Ia melebarkan langkahnya ketika sampai di parkiran, lalu membukakan pintu mobil untuk Baekhyun.

"Terima kasih," ujar Baekhyun lagi, dan masuk.

Chanyeol menutup pintu tersebut. Membuka pintu belakang dan meletakkan ransel Baekhyun serta miliknya di sana. Menutup pintunya, lalu berjalan memutar menuju kursi kemudi.

Rasanya menyenangkan sekali, sudah berhubungan sejak kecil seperti ini. Progresnya sangat terlihat. Dari kendaraan misalnya. Yang semula, mereka selalu pulang pergi sekolah menggunakan sepeda, lalu skuter, sekarang mobil.

Tidak seperti Baekhyun yang tidak berubah. Dulu memang bayi, lalu berwajah bayi, sekarang tetap seperti bayi. Bahkan, semakin bayi :(

Uculnya keterlaluan :(

Bikin Chanyeol makin cinta :(

Cinta ke aku nya kapan, Mas? :(

"Yeollie, aku ingin membuktikan sebuah eksperimen," Baekhyun membuka pembicaraan.

Chanyeol menghela napas, "Jika berbahaya, tidak boleh. Kenapa kau tidak fokus pada tugas akhirmu saja, Sayang?"

Baekhyun menggeleng, "Tidak bahaya kok! Tugas akhirku sudah mau selesai."

"Membuktikan apa?"

"Kau kenal Pavlov?"

Chanyeol melirik spion mobil. Lalu, memutar kemudi, "...tidak."

"Eksperimennya melibatkan anjing. Kita bisa menggunakan Tobe--"

"Tidak."

Baekhyun sontak mempoutkan bibirnya. Padahal kan tidak berbahaya. Dia hanya ingin melihat secara langsung urutan 'perkondisian' milik Pavlov yang hanya bisa ia baca secara teori di buku. Video yang menggunakan anjing asli tentang teori ini pun jarang ia dapatkan.

"Pelit sekali," bisik Baekhyun sebal.

"Aku hanya mencegah Toben kenapa-napa," balas Chanyeol. Oh, dia tidak lupa sama sekali bahwa Baekhyun sempat memiliki keinginan untuk meracuni anjing lincah tersebut.

WEIRD [ChanBaek] [SELESAI] ✔Where stories live. Discover now