14. Semangat

1.1K 252 10
                                    

"Hei, kuda nil."

Karma memanggil [Name] ketika gadis itu langsung meninggalkannya. Namun diabaikan panggilan tersebut karena ia tak terima dikatai kuda nil. Emang dasar setan.

"Kalau kau dapat nilai bagus di ujian kali ini, akan kubawa kau ke taman bermain seharian penuh."

"Apa?"

[Name] lantas menghentikkan langkah dan berbalik ketika mendengar ucapan Karma. Tumben sekali lelaki ini memberi hadiah, beneran lagi kesambet setan ya? Tunggu, dia memang setan.

"Tidak ada pengulangan," ucapnya lalu berjalan berlawanan dengan [Name]. "Ganbarimasu."

Kali ini [Name] terkejut dua sampai tiga kali bahkan beribu kali lipat. Demi apa seorang setan selevel Akabane Karma menyemangatinya? Biasanya juga dikata-katain tuh kalau mau ujian.

[Name] menggeleng sekaligus merinding melihat sikap Karma yang tiba-tiba baik, berasa dia mau mati. Malah jangan-jangam sekarang yang diikutinya arwah Akabane Karma?

Au ah.

"Eh, kau belum mau mati 'kan?" [Name] bertanya pada Karma yang mulai menjauh darinya. Karma menghentikkan langkah, lalu menoleh pada gadis itu.

"Ini otak kebo ngelindur apa sih?" 

"Anying." Gadis itu mengumpat.

"Salah kalau aku memberimu semangat?"

"Ya gak salah sih...." [Name] menggaruk pipi. "Aneh aja."

"Aku tetap tutor-mu. Kau masih tanggung jawabku sampai otakmu melebihi Einstein."

[Name] membulatkan kedua mata. "Serius?" Ia lalu mengacak rambut. " AH SAMPAI MATI DONG AKU TERUS BERSAMAMU?! OGAH!"

"Aku juga tak mau bersamamu terus, sialan." Karma berucap diiringi dengan decihan. "Woi, kita udah kelamaan di luar, goblok."

"Eh iya, anjirrr aku mau ujian!"

Private Tutor [✓] » Ansatsu KyoushitsuWhere stories live. Discover now