Dua

3.5K 541 76
                                    

hello baby!








Byounggon dan Hyunsuk saling tatapan begitu Jeongwoo asik makan dan duduk manis di kursi bayinya. Mereka juga heran pas ke gudang nemu kursi bayi, padahal seingat mereka itu kursi ga ada sama sekali.









"Mommy mau lagi!" pinta Jeongwoo sambil mengayunkan mangkuknya.











Jjangbap buatan Hyunsuk memang terbaik. Byounggon juga akui kenikmatannya. Tapi, ini anak makannya banyak juga ya.










"Jeongwoo," panggil Byounggon










Jeongwoo menoleh dengan semangat, "ya, dad?"











"Jeongwoo kok bisa di sini?" tanya Byounggon, serius dia kepo. Dari pada mikirin yang ga pasti, mending langsung tanya.












Jeongwoo mengerjabkan matanya dengan lucu, lalu menggeleng.











"Ga tau ehehehehe," jawabnya dengan polos.













Hyunsuk yang lagi ngaduk jjangbap kedua Jeongwoo cuma bisa menghela napas dengan pasrah.










"Oh iya!" Hyunsuk inget sesuatu.












Kan Jeongwoo datang sama satu tas kecil khas anak-anak sama beberapa mainan di tangannya tadi. Barang kali ada petunjuk.












"Jeongwoo, tasnya tadi di mana?" Tanya Hyunsuk.













"Depan tv mom!"












Dengan cepat Hyunsuk menuju ruang tv dan mencari tas Jeongwoo, sementara Byounggon mengawasi dari arah dapur.












Hyunsuk buka tas kecil Jeongwoo, menemukan sebuah amplop dan beberapa jajanan kecil untuk Jeongwoo.












Hyunsuk menelan ludah kasar, membawa tas Jeongwoo beserta isinya ke dapur untuk dibaca bersama Byounggon.












"Jeongwoo tau ini siapa yang nulis?" tanya Byounggon.










Jeongwoo kembali menggeleng lucu dan tanpa sadar makanannya sudah habis lagi.










Tapi kali ini dia ga minta tambah. Turun dari kursi bayinya dengan susah payah, dia menaruh mangkuk kosongnya ke dalam wastafel.













Wow. Orang tuanya membesarkannya dengan baik.









Hyunsuk membuka amplop, di dalamnya berisikan beberapa lembar uang dan sepucuk surat.















Hyunsuk menatap Byounggon, gugup dengan surat yang akan mereka baca. Byounggon menghela napas dan mengambil alih surat dari tangan Hyunsuk.














untuk: hyunsuk dan byounggon

Jeongwoo adalah anak yang baik, lucu, dan lincah.
Suatu hari dia datang ke kamar, lalu berteriak memanggil mommy dan daddy..
Anak kecil itu pintar, dia dengan senyum bahagianya menatap kami.

"Jeongwoo mau ketemu mommy dan daddy waktu masih muda!"

Entahlah dia menuruti rasa penasaran siapa, yang jelas, dia ingin bertemu kalian atau bisa kami katakan kami sewaktu muda.

Kebetulan, kami ingin memberikan adik kepada Jeongwoo, bagaimana jika kami titip Jeongwoo hingga waktunya kami menjemput?

Hehehehehehehehe...

Gunakan uang ini sebaik mungkin, utamakan keperluan Jeongwoo, kami tau kalian tidak banyak uang. Ingat, kalian adalah kami di masa lalu.

Tertanda,

Lee Byounggon.

ps. byounggon, tolong perlakukan hyunsuk sebaik mungkin atau kamu akan menyesal :) -hyunsuk










Usai membaca surat dengan seksama, Byounggon dan Hyunsuk saling menoleh, lalu menengok Jeongwoo yang asik menonton kartun, entah sejak kapan dia berhasil menghidupkan tv.











Lalu merek kembali saling bertatapan.











Mengedip












Mengedip














Mengedip













"Ha!? Tunggu dulu! Sebentar sebentar!" Hyunsuk panik begitu ia ingat akan suatu hal dan menarik surat dari tangan Byounggon.










Ia membacanya kembali, kali ini dengan sangat serius sampai matanya melotot.









Byounggon mengangguk-angguk memperhatikan Hyunsuk yang masih membaca. Senyum menyebalkan terpatri di wajah tampannya, ia meraih gelas jus dan meminumnya dengan masih mengangguk-angguk.













Hyunsuk menoleh Byounggon dengan pelan. Byounggon menyamankan posisinya dengan kepala berpangku pada tangan kirinya, menatap Hyunsuk yang nampaknya menatap dia dengan horor dan tidak percaya.












"kubilang juga apa, kita akan menikah," ujar Byounggon sambil menjawil ujung hidung Hyunsuk dengan gerakan menggoda.















"mesum!" teriak Hyunsuk dan melempar bungkus roti ke arah Byounggon.












"Hei, sayang! Jangan ngomong kasar di depan anak kecil!" teriak Byounggon sambil tertawa begitu Hyunsuk meninggalkannya di dapur sendirian.












"Kamu cuci piring Hyung!" teriak Hyunsuk yang Byounggon yakini wajahnya memerah dengan lucu.












Oh, iya. Mereka mungkin memang tidak punya hubungan apa-apa selain teman satu apartemen..











Apa kemarin aku tidak bilang kalau mereka diam-diam saling menyukai?












Oh.... Belum ya.....












Sekarang sudah bilang kan, hehe..












hello baby!

tbc

[✔️] hello baby! ; gonsukOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz