Part 1

5 3 2
                                    


Jung Jaehyun. Pria tampan yang saat ini sedang terlelap di bahuku. Rambutnya yang berwarna keunguan,pipinya begitu halus saat kulihat. Aku benar-benar tersihir menatap wajah itu,wajah tampan yang sebelumnya dielu-elukan oleh para gadis dari sekolah lain.

"Jangan melihat seperti itu" Jaehyun membuka matanya. Membuatku terkejut apalagi ketika sadar jarak antara kedua wajah kami tak begitu jauh. Mataku membelalak lalu mengalihkan pandangan dari mahakarya tuhan di sampingku ini.

" Kenapa? Kau baru sadar aku setampan ini?" Jaehyun mulai menggodaku. Pipiku terasa panas,ku perhatikan dengan sudut mataku,Jaehyun tersenyum simpul. "Ya kau tampan,kau tidak bisa cantik" aku menoleh pada Jaehyun. Dia tersenyum tapi seperti ada rasa kesal di dalam senyumannya.

Tak lama handphoneku berbunyi,ah alarm tanda sebentar lagi kelas akan dimulai. Aku bilang pada Jaehyun agar tidak pergi meninggalkan kelas kali ini. Ah iya,aku dan Jaehyun tidak satu kelas. Ruang kelas kami hanya bersebelahan dan tepatnya aku duduk di belakang begitupun dia. Jadi,kami sering mendengar suara kami satu sama lain atau suara anak lain yang membicarakan kami.

"Kelas" sahutku. Jaehyun mendengus kesal. "Aku lelah,bisakah manajerku yang menggantikanku di kelas?" keluh Jaehyun. Aku berdiri ,menatap Jaehyun yang terus mengeluh lalu ku tinggalkan selangkah demi selangkah hingga aku dan Jaehyun terpisahkan oleh pintu atap sekolah.

Satu persatu anak tangga aku lalui hingga akhirnya..

BRAK! 

Kakiku tersandung sesuatu. Buku dan botol minumku jatuh. Ku palingkan wajah ,mencari apa yang menghalangi langkahku.

"sama Jaehyun lagi?" sahut gadis itu. Park Bora. Wanita seangkatan denganku dan Jaehyun. Dia ini sangat menyukai Jaehyun dan sangat tidak menyukaiku.

"Bisa tidak kau pergi saja?"

"Jaehyun tidak butuh gadis sepertimu"

"Kau kan tidak ada gunanya,bahkan teman pun tidak punya"

Gadis itu terus mencaci. Tanganku meraih buku dan botol minumku lalu berusaha bangkit. Namun. Gagal. Gadis itu menginjak tulang keringku. "Ah! Sakit Bora" ucapku sembari menatap kakiku yang sedang diinjak olehnya. Seharusnya aku tak mengucapkan apapun karena,dia hanya akan memperkuat injakannya padaku.

Ku dengar sayup – sayup suara langkah kaki. Ya. Itu Jaehyun. Wajahnya memerah. Matanya sangat merah. Langkahnya seperti menyatu dengan amarah. Ia menghampiriku,bukan,Bora yang ia hampiri.

"Heh apa yang kau lakukan! Narae tak boleh kau perlakukan seperti ini!" Teriak Jaehyun.

Park Bora tersenyum bahagia, "Ah,Oppa! Aku menunggu dari tadi. Kau mencariku kan?" Bora menginjak kakiku lagi demi mendekati Jaehyun.

Jaehyun mengepalkan tangannya,dia benar-benar mendorong Bora dan menghampiriku. "Narae-ah,sakit?" ucap Jaehyun,aku hanya mengangguk. Dia menggendongku. Ya. Menggendongku di hadapan Bora yang sebelumnya ia dorong.

Aku senang,temanku satu-satunya menolongku,namun sekaligus membahayakanku juga.

Bạn đã đọc hết các phần đã được đăng tải.

⏰ Cập nhật Lần cuối: Jul 01, 2019 ⏰

Thêm truyện này vào Thư viện của bạn để nhận thông báo chương mới!

No OneNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ