. OO2 ' galau

109 13 0
                                    


"ELO NYABEIN ANAK ORANG?!"

"ENGGAK LIS!"

Rosi mendengus sebal, mengerucutkan bibirnya. Emang kalau udah ngomong sama Alisa Manda Novalita tuh bawaannya jadi pengen marah marah terus. Bodohnya lagi Rosi tetep aja curhat ke dia.

"Kemarin tuh ya, gue ngeliat anak baru sekolahan kita tapi dia buta. Lu tau gak dia siapa?" Tanya Rosi penasaran, berharap Lisa tahu nama si cinta pandangan pertamanya.

Lisa diam sebentar, berpikir. Namun di detik selanjutnya matanya membelalak kaget.

"HE MAU LO APAIN DIA?!" Seru nya heboh membuat kedua nya kini menjadi perhatian di kelasnya. Tapi anak murid kelas tidak terlalu peduli, mereka memilih kembali ke kegiatannya masing masing.

"DIA YANG BIKIN GUA DEG-DEGAN DULUAN!" Bela Rosi pada dirinya sendiri, mengingat kalau cowok itu memang sudah berhasil membuat Rosi 'baper'.

Lisa jadi mendelik, "ya kali murid seganteng plus sepintar dia mau sama lu yang kayak dugong." Ejek Lisa, Rosi jadi mengumpat kasar.

"Hah? Pinter?"

Gadis berponi rata itu menepuk keningnya sendiri. Tidak menyangka kalau temennya bener-bener ketinggalan zaman, sampai murid transfer yang sudah dikenali seantero sekolah saja tidak tahu....

"Aduh Rosiii, dia itu si murid transfer yang bikin heboh sesekolahan," Sahut Lisa gemas ingin mencubit Rosi.

Rosi melebarkan matanya kaget, "murid transfer?! Pinter dong?!"

Lisa yang sudah gemas dengan pertanyaan Rosi langsung ambil ancang-ancang ingin mencakar Rosi, "NAMANYA AJA MURID TRANSFER, YA PINTER LAH! LO MINTA BANGET YA GUA TELEN HIDUP HIDUP?!" Amuk Lisa sambil menoyor kepala Rosi pelan.

Rosi hanya terkekeh bodoh membenarkan perkataan temannya.

"Ya maaf, Lis. Kan cuman nanya. Oh iya namanya siapa?

Lisa kini melengos, "Kalo lu emang suka sama dia, coba cari tau sendiri."

"Lah kok lu gitu----"

"ROJE!"

Baru saja Rosi ingin komplain, tapi kedatangan seorang gadis membuatnya menghentikan niatnya. Sepertinya setelah ini Lisa harus berterima kasih pada gadis itu.

Kedua sahabat itu menoleh pada sumber suara,

"CHELSEA!" Panggil Lisa kepada gadis yang bernama Chelsea itu.

"YO LALISA!" Balas gadis bernama Chelsea itu ramah. Chelsea adalah teman mereka berdua yang berasal dari kelas 11 IPA 5. Anaknya easy going dan humble parah, makanya tak heran jika julukan social butterfly kerap menempel pada gadis itu.

"Kenapa, Chel?" Tanya Rosi penasaran.

"Lo dipanggil Pak Jordan di ruang guru. Kayaknya sih minta daftar-daftar anak yang ekskul karate." Kata gadis itu menyampaikan amanat.

Chelsea lalu menoleh, "JEK, AYO BALIK!" Teriak Chelsea mengajak teman sekelasnya; Jackson.

"ENGGAK AH GUA LAGI MAIN SAMA BAIM!"

Chelsea mendecak pelan, "dah Ros, lu duluan aja, gua bareng Jackson."

Rosi mengangguk pelan.

Gadis bersurai blonde itu kemudian keluar dari kelas nya, berlari kecil di sepanjang koridor. Saat sampai di taman sekolah, gadis itu mendongak. Memandangi langit yang lagi-lagi mendung.

KALO MENDUNG GINI KAN JADI INGET KAKAK TRANSFER.

Jika kalian ingin ke kelas 11 IPA 5 yang letaknya di gedung sebelah, maka mau tak mau kalian harus melewati taman sekolah yang sangat rindang ini. Makanya Rosi bisa melihat langit yang sudah berwarna kelabu sekarang.

❒ perfection | koo junhoeWhere stories live. Discover now