05.

6.3K 464 18
                                    

Uchiha Sasuke kembali keruangannya dengan wajah lega, setelah berhasil menyelesaikan operasi darurat pada korban kecelakaan.
Meski terlihat lelah, hal itu tidak mengurangi efek ketampanan pada wajahnya.

Dengan peluh menetes didahinya, itu adalah pemandangan paling sensual yang bisa dinikmati oleh beberapa perawat yang memang mengagumi dokter tampan itu.

Tatapan berbinar dengan simbol hati yang seolah keluar dari mata perempuan itu, membuat Sasuke melemparkan seringai tampan yang membuat mereka berteriak histeris.
Itulah keuntungan memiliki wajah tampan, kau tidak perlu khawatir dalam situasi apapun.
Siapa yang tau jika kau tidak mandi sejak 3 hari yang lalu ?
Yang penting adalah, wajahmu tetap tampan dimata semua orang.

Sasuke dikejutkan dengan kemunculan seorang perempuan yang sudah duduk disofa, menunggunya sambil memainkan ponsel ditangannya.
Perempuan cantik yang akan selalu menjadi yang pertama dalam hal apapun.
Tidak peduli bagaimana cerewet dan rewelnya perempuan itu, Sasuke tetap akan mencintainya seumur hidup.

"Ibu."

Uchiha Mikoto atau kalian bisa memanggilnya dengan Wang Hei Xi, tersenyum begitu manis sambil berdiri dari tempatnya, merentangkan tangan untuk menyambut kedatangan anaknya yang nakal.
Yang tidak pulang-pulang, padahal namanya Sasuke, bukan bang toyib.

Pelukan itu terasa begitu melegakan untuk keduanya, sama-sama merindu dalam jangka waktu yang cukup lama.
Sasuke hampir tidak pernah pulang kerumah, dan Mikoto akan mengunjungi anaknya dengan rutin, beberapa bulan sekali, saat ia sedang senggang.

"David, kenapa kau jarang menghubungi ibu sekarang ?"

David, adalah nama lain dari Uchiha Sasuke.
Beberapa orang yang sudah mengenalnya sejak lama, memang sering memanggilnya David.
Sebagian besar orang jepang yang tinggal di London, mereka mempunyai dua nama atau bahkan lebih.

Bahkan Hinata dan teman-teman jepangnya juga memiliki nama inggris mereka masing-masing.
Seperti Hinata, nama inggrisnya adalah Andjella.
Terdengar sangat manis dan cocok dengan sosoknya yang memang terlihat seperti angel.
Baik. Lupakan sejenak tentang Hinata, kembali pada urusan ibu anak itu.

"Sorry mom. Ibu tau sendiri bagaimana sibuknya aku."

Sasuke yang terdengar begitu manis, memberi pengertian pada ibunya yang sering merajuk pada ulahnya.

"Apa kau berkencan dengan stetoskop itu ?"

Pertanyaan sarkasme yang menimbulkan senyum diwajah Sasuke.
Ibunya dan kecemburuannya pada stetoskop, Sasuke sering tidak bisa berpikir, jika ibunya mulai membahas hal paling absurd itu.

"Apa ibu akan menerimanya sebagai menantu ?"

Kekonyolan yang dibalas pukulan bahu dari ibunya.
Sasuke tertawa, jarang sekali ia menunjukkan tawanya yang cerah seperti ini, dan tentu saja hanya untuk beberapa orang yang dianggap spesial.
Dan ibunya lebih dari spesial.

"Apa kau sedang berkencan dengan seseorang ?"

Dan dimulailah sesi interogasi yang akan dilakukan Mikoto, tanpa pernah bosan.
Bahkan Sasuke yang menerima pertanyaan itu saja merasa mual, bosan dengan segala pertanyaan yang membahas tentang dunia romansanya.
Sejak kematian istrinya, Sasuke memang beberapa kali dirumorkan dekat dengan beberapa perempuan.
Meski kenyataan, itu hanya zonk saja.
Sasuke memang bukan seorang selebriti, tapi lelaki itu terlalu tampan untuk bisa dilewatkan oleh para pemburu berita, pewarta akun gosip yang merajalela.

*

Hinata menatap bosan pada dosennya yang sedang menjelaskan sesuatu didepan sana.
Matanya terasa begitu berat, hampir tidak bisa berkompromi dengan keadaan.
Meskipun Hinata sudah menyangga dagunya dengan kedua tangan, matanya tak kunjung bisa terbuka.
Dan berakhir dengan kepalanya yang teratuk meja, tidak terlalu keras, tapi cukup untuk membuatnya menjadi pusat perhatian.

NUDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang