08. Home Alone

109 13 0
                                    


Disarankan membaca part ini sambil dengerin lagu ini karena author membut part ini sambil dengerin lagu ini.
💜💜💜💜💜

Sarang POV.

Hari memang masih belum begitu larut malam saat aku sampai dirumah. Aku sudah berjanji pada oppa bahwa aku tidak akan pulang telat dari jam malam.

Saat aku memasuki rumah ternyata mobil siwon oppa sudah terparkir di depan rumah. Pasti dia sudah pulang tumben sekali dia sudah pulang. Sampai di dalam rumah aku melihat aku melihat banyak makanan di meja makan yang sudah tersaji rapi ini semua makanan kesukaanku.

Lama terdiam mengagumi makanan aku dikejutkan dengan kehadiran siwon oppa yang sudah berpakaian santai.

"cepatlah mandi dan segera turun opoa tunggu di sini okey." perintah siwon oppa padaku.

"oppa apakah ada perayaan hingga membeli makanan sebanyak ini?" tanya ku pada oppa karena memang setelah kedua orang tua ku meninggal dan perusahaan bangkrut, kami hanya bisa makan dengan satu lauk sederhana. Tapi aku bersyukur pada saat itu karena siwon oppa tidak pernah meninggalkan aku dan selalu menjagaku apa pun keadaan nya.

"tidak ada acara apa pun aku hanya ingin memanjakan adik tersayang ku ini" ucap siwon oppa sambil menoel pipi ku.

"baiklah aku akan mandi tunggu aku oppa jangan menghabiskannya sendiri"

Aku segera berlari tergesa-gesa menuju kamarku hingga siwon oppa memperingkat ku.

"hya hati-hati dengan langkahmu nanti kau bisa jatuh"

Aku berhenti sejenak ketika siwon oppa berkata begitu sambil menunjukkan senyum ku.

"tenang saja oppa aku tidak akan mati sebelum memakan itu"

"dasar kau" gumam oppa yang masih sampai di telingaku.

Tanpa mempedulikan dengusan oppa aku langsung berlari menuju kamar untuk membersihkan diri. Aku melakukan semua nya dengan secepat kilat. Karena memang perutku sedang lapar sekali memang waktu keluar dengan jimin aku tidak makan sama sekali. Bukan karena jimin pelit tapi aku tidak mau jimin mengeluarkan uang hanya untukku karena seperti nya dia baru merintih usaha caffe miliknya.

Selesai aku keluar kamar dengan piayama lucu bermotif kartun doraemon dari siwon oppa. Sampainya di ruang makan aku langsung duduk berhadapan dengan siwon oppa dan langsung mengisi piring ku sendiri dengan setiap jenis makan yang ada di meja makan. Siwon oppa pun melakukan hal sama seperti ku.

Aku mulai melahap semua makanan itu dengan perlahan karena aku sangat menikmati makanan ini. Memang sangat jarang aku dan oppa makan enak kalau bukan waktu gajian saja tapi kali ini aku bingung ini bukan waktunga opoa gajian dari mana dia mendapatkan uang? Nanti saja aku tanyakan padanya.

Selesai makan aku dan oppa mencuci piring bersama setelahnya kami duduk santai di sofa sambil menonton tv. Hening  kami hanya fokus pada acara tv hingga siwon oppa memulai bicara padaku.

"sarang apa kau tidak apa bila dirumah sendiri beberapa hari?"

"memangnya kenapa oppa?"

"tadi oppa mendapat tawaran untuk melanjutkan proyek yang hampir gagal hanya beberapa hari."

"oh jadi ini yang membuat oppa membeli semua makanan kesukaanku dan memanjakanku, baiklah pergilah oppa aku tidak apa-apa dirumah sendiri" ucapku yakin.

"kau berani?" ternyata oppa masih mergukan ku.

" aku ini sudah besar oppa bukan lagi anak kecil yang akan menangis ketika keinginannya tidak dituruti okey jadi tenanglah" ucapku untuk meyakinkan oppa aku tidak mau menghalangi karier oppa yang masih dia dirintih dari bawah.

"baiklah oppa akan pergi besok pagi ke busan kau hati-hati dirumah ya ingat jangan pulang larut"

"siap boos"

"sekarang tidurlah sudah malam oppa akan mengantarmu kekamar"

Kami berjalan dengan posisi oppa yang memelukku. Sesampainya dikamar ku siwon oppa mencium keningku dan pergi ke kamarnya. Kenapa dua lelaki yang aku sayangi sama-sama suka mencium kening ku? Biarlah karena aku sangat bahagia.

Baru saja aku merebahkan tubuh ku dikamar handphone ku berbunyi ternyata panggilan dari park jimin. Tanpa sadar senyum sudah terukir di wajahku. Aku mengangkat telpon jimin dengan perasaan bahagia dan menceritakan semua nya pada jimin bahwa oppa ku besok akan pergi keluar kota dan berharap karier nya kembali seperti dulu. Jimin pun menanggapi setiap ocehan sarang dengan sukacita. Dan cerita sepanjang malam pun tak terelakkan mereka bercerita semua hal dan mengakhirinya dengan kata cinta.

------------------

Jimin POV.

Setelah menutup panggilan dengan sarang aku melanjutkan kerja ku ya aku ada di kantor saat ini karena aku meninggalkan pekerjaan dan malah berkecan dengan sarang. Tapi aku tidak menyesali nya karena itu adalah moment yang sangat indah dalam hidup ku.

Suara ketuka membuyarkan lamunanku

"ya masuklah"

"jimin" itu suara taehyung sekertaris sekaligus teman ku dari kecil.
"apa kau sudah mencari tau apa yang kuingin tahu?"

"sudah ternyata masalah ini berawal dari almarhum choi hyunsuk berhutang pada ayahmu karena penyakit istrinya yang parah dan perusahaannya tidak ada perkembangan. Sampai titik dimana choi hyunsuk tidak bisa membayar semua hutangnya yang sudah menggunung ayah anda menyita semua aset dan perusahaannya. Tak lama setelah itu istri dari choi hyunsuk meninggal  dan beberapa minggu kemudian disusul meninggalnya choi hyunsuk karena penyakit yang ia sembunyikan dari keluarganya. Ini semua berkasnya apa masih ada yang kurang?"

Aku tertunduk lesu setelah mendengar semua cerita dari taehyung.

"tidak terima kasih taehyung"

"apa kau akan tetap berjuang jimin? Jika dia tau semua ini pasti dia akan sangat membencimu"

"aku akan mempertahankan nya dengan segala cara agar dia bisa selalu ada di sisiku" ujarku optimis.

"jangan keluarkan sifatmu yang dulu dia akan takut padamu" saran taehyung.


"aku tidak akan melakukan apa pun pada sarang kecuali jika dia ingin pergi dari ku akan kulakukan apa pun untuk membuatnya selalu bersamaku"

"baiklah semoga cinta mu menang" kata terakhir taehyung dan pergi meninggalkan jimin diruangannya sendirian. Karena taehyung tahu jimin butuh berpikir.

Aku melihat setiap berkas dan terpaku dengan wajah dari oppa sarang dia yang akan mengurus proyek kerjasama antara perusahaannya dan perusahaan tempat oppa sarang bekerja. Dan sarang baru menceritakan semuanya tadi ditelpon.

"sungguh dunia memang sangat sempit, semoga semua rencana ku berjalan dengan lancar"

Aku menyelesaikan semua pekerjaanku hingga larut malam dan  langsung kembali ke rumah ku untuk beristirahat karena besok aku sudah berjanji untuk menjemput sarang pergi bekerja aku tidak ingin mengecewakannya lagi.

---------------------

Masa lalu ku memang buruk
Tapi bukankah cinta yang tulus adalah cinta yang menerima masa lalu dan bersedia membangun masa depan bersama.
.
.
.
.
.
.
.
.
Park Jimin

Koment kalian buat part ini gimana? Langsung jawab dikolom komentar ya gaes.

Jangan lupa tekan bintangnya.😊

Terima kasih banyak💜💜💜💜💜💜

My Liar  PsychopathDonde viven las historias. Descúbrelo ahora