Chapter (-1)

1.5K 15 0
                                    

Aku Suka Sekali Padamu (2)


Sudah dua bulan berlalu sejak terakhir kali Yumi menginjakan kaki di sekolah. Tak lama setelah kenaikan kelas, Yumi mengalami kecelakaan. Karena kecelakaan itu Yumi tidak bisa bersekolah.

Jelas-jelas ini adalah sekolah yang sama, gerbang dan temboknya tak berubah, seperti yang Yumi ingat sebelum mengalami kecelakaan. Namun semua terasa sangat asing baginya.

Padahal cuma dua bulan. Apakah itu waktu yang sangat lama?

Yumi yang merasa ragu-ragu, hanya bisa terdiam di depan ruang kelas.

" Mau masuk, nggak? Ada yang mau lewat, nie! " Minwoo, yang membawa dua tas beda warna di lengannya, mendorong punggung Yumi dengan sikunya.

Sebenarnya, hal yang paling melegakan bagi Yumi adalah bisa bersama "Shin Minwoo" Di lingkungan yang asing baginya saat ini.

" Eh?! " Yumi yang sempat bengong, tanpa sadar menginjakan kakinya di ruang kelas, karena di dorong oleh Minwoo.

Yumi segera menangkap tasnya dengan kedua lengan, lalu memandang dengan bingung.

" Kenapa tasmu berat sekali, sih? Lain kali taruh buku pelajaranmu di loker. " Entah karena cowok itu tak mau membawakan tasnya Yumi yang berat, atau ia tak mau membawa tas yang berat.

Mata Yumi membulat saat Minwoo mengangkat tangan untuk mengusap rambutnya, dan tersenyum smirk.

Tanpa benar-benar mengerti apa yang di lakukannya, Minwoo menghentikan gerakan tangannya di udara dan menurunkannya dengan kikuk.

Sikap Minwoo barusan membuat pointnya bertambah di mata Yumi. Yumi yang mulai berharap lagi menatap Minwoo dengan mata berbinar.

" Kenapa? Minwoo nggak suka kalo aku membawa tas yang berat? Iya, begitu? " Satu sisi bibir Yumi terangkat, seolah mengatakan ' iya, iya, aku tahu. Cup, cup, cup' kepada Minwoo. Jika Yumi tak sedang memegang tas, mungkin Yumi akan menepuk bokong cowok itu.

Namun, Minwoo yang merasa bokongnya sudah ditepuk-tepuk melalui tatapan Yumi, menaikan ekor matanya dan terlihat agak malu.

" Iya benar... Aku nggak suka!. " Dalam sekejap tatapan Minwoo berubah menjadi serius. Yumi yang melihat perubahan pada ekspresi cowok itu menjadi malu.

Minwoo membungkukan badannya, lalu mendekatkan bibirnya ke telinga Yumi. Aroma tubuh Minwoo terasa semakin dekat membuat jantung Yumi berdegup kencang.

" Buat apa membawa tas seberat itu, toh bukunya nggak di baca? Kalau keseringan, nanti kamu makin kuntet loh. "

" Kamu itu jelek. paling nggak tinggi badanmu harus di jaga, kan? " Seketika ucapan Minwoo itu membuat mata Yumi hampir keluar. Padahal dia sudah berharap mendengar kata-kata yang manis.

' Ih! Nggak jadi seneng deh!! ' Ucap Yumi pada dirinya sendiri sambil mengerucutkan bibirnya.

" Hah, banyak omong nih, padahal cuma bantu bawain tasku! " Minwoo seolah menatap kebawah, seolah Yumi itu kurcaci, karena pendek baginya.

" Badanmu harus lebih tinggi lagi. " Minwoo meletakan telapak tangannya di puncak kepala Yumi yang hanya setinggi dadanya, kemudian geleng-geleng kepala.

' Oh, jadi tipe cewekmu yang seperti itu? Kamu suka cewek tinggi, ya? Dasar ngeselin! ' Yumi menatap belakang tubuh Minwoo dengan tajam dan tertawa datar.

' mulai hari ini aku akan minum susu satu liter setiap hari! ' Yumi, yang tak mau mengakui keterbatasan gen biologisnya, telah memutuskan untuk melakukan hal tersebut dalam jangka waktu cukup lama.

****

Tsundere's Rule [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang