06

4K 336 22
                                    

   


Satu sekolah heboh melihat pemandangan tak biasa itu. Para wanita dan submisif berteriak kegirangan.

"CIEEEE BERDUAAN" "WAAAH GILA HEBAT CHENLE"

Pasalnya sang manusia salju itu sedang bergandengan tangan dengan primadona sekolah.

"Sudah sampai di kelas sana masuk" Jisung dan Chenle akhirnya sampai di depan kelas milik Chenle.

"Cium dulu baru aku masuk" Rengek Chenle dengan manja.

"Tch iya"

Jisung menyibak poni Chenle ke samping dan mencium kening Chenle dengan lembut. Setelah itu Jisung langsung menjauhkan bibirnya dari kening Chenle.

Chenle langsung tersenyum dan berbalik badan ke arah kelas. Begitupula dengan Jisung yang langsung berjalan ke arah kelasnya.

Mereka tidak tahu sedari tadi ada seseorang yang menahan emosinya melihat Jisung dan Chenle bermesraan.

"Liat saja nanti Zhong Chenle" Wanita itu tersenyum sinis, ia berharap rencananya membunuh Chenle akan berjalan lancar.

.
.
Drippin
.
.

    "Lele-ya ada yang mencari mu" Ujar Jaemin kepada Chenle.

"Eh siapa?" Chenle langsung berjalan ke depan dan melihat ada seorang wanita tinggi dan cantik di ambang pintu.

"WAH TAEYONG ada apa" Chenle merasa senang sekali karena ia bisa melihat teman masa kecil nya.

"Jisung bilang temui dia di atap sekarang juga" Ucap Taeyong sambil tersenyum ke arah Chenle.

"Oh oke aku kesana dulu, terimakasih Taeyong" Chenle langsung berlari ke arah tangga menuju atap.

Diam-diam Taeyong mengikuti Chenle dari belakang sambil membawa buku yang terselip satu buah pisau di dalamnya.

"Jisungie?" Chenle telah sampai di atap dan ia tak menemukan siapa-siapa.

Lalu tiba-tiba dari arah belakang Taeyong langsung menyandera Chenle dan mengarahkan Pisau itu ke arah leher Chenle.

"HEII LEPASKAN AKU TAEYONG ADA APA" Chenle memberontak tetapi ia tidak bisa melepaskan tangan Taeyong yang melilit Lehernya.

"Ini hukuman mu telah mengambil Jisung dari ku"

Taeyong langsung menancapkan pisau itu ke leher Chenle dan seketika darah langsung mencuat keluar dari leher Chenle.

Setelah merasa Chenle sudah tak berdaya lagi Taeyong langsung meninggalkan Chenle begitu saja.

Lalu...

"Hai teman lama" Tiba-tiba saja Chenle sudah berada di depan wajah Taeyong dengan keadaan darah mengalir dari leher indahnya.

"Bagaimana bisa..." Kaki Taeyong melemas ia langsung terduduk di lantai sambil menjauhkan diri nya.

"Hei tak ingat sayap ini?"

Taeyong terkesiap melihat sayap Chenle yang berubah menjadi sayap malaikat tetapi warnanya hitam.

"Oh tidak winwin..." Taeyong baru ingat bahwa Chenle memiliki kepribadian ganda bernama winwin.

"Kau benar aku winwin sang malaikat jatuh" Ujar winwin sambil terbang kearah Taeyong perlahan tapi pasti.

"Tidak winwin kumohon maafkan aku" Taeyong ketakutan setengah mati ketika ia tahu ia sudah berada di ujung atap sekolah yang berarti bergerak sedikit saja ia akan mati.

ᴅʀɪᴘᴘɪɴ | ChenSungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang