"BELI!" teriak Bokuto yang ada di depan toko.
Penjaga toko itu langsung ke depan, mengecek apakah benar ada yang beli atau tidak. Walau sebenarnya kesal, lagi enak-enak lihat idol njoget, tiba-tiba ada suara cempreng ngerusak momennya.
"Beli apa mas?" tanya [Name] yang jaga toko, kebetulan ibunya gak ada di rumah jadi dia yang harus jaga toko. Pengen nolak, takut durhaka.
Bokuto diem, tunggu--kayanya [Name] paham yang mau diucapin Bokuto.
"Lupa mau beli apa?"
"Eh-- GAK KOK!"
"Selow dong mas, nanti tetangga yang lagi tidur bangun."
Bokuto ngangguk paham. Ia sepertinya baru ingat apa yang pengen dia beli.
"Beli nasi goreng mbak sebungkus."
Sabar.
Sabar.
Harus sabar.
[Name] tersenyum, gadis itu tidak bisa mengontrol emosinya sekarang. Ia tidak bisa mengontrol emosinya untuk pembeli kekurangan otak yang satu ini. Tangannya bahkan ingin ia pukul ke meja, atau lebih tepatnya kepala pembeli ini yang ingin ia pukul ke dinding atau meja.
Hmm.
"Minggat sana anjing, ini toko bukan warteg."
Bokuto diem, hm... kayanya ia baru dibegoin ama Kuroo. Kuroo bilang di sini ada yang jual nasi goreng enak. Eh pas di sini gak jualan nasi goreng. Hm....
"KUROO GOBLOG!"
Padahal yang jual nasi goreng di depannya. Maaf ya, Bokuto matanya lagi kena katarak sesaat sedangkan otakknya masih diservis. Jadi dimohon mengerti keadaan Bokuto.
YOU ARE READING
Penjaga Toko
FanfictionBeberapa cerita kehidupan [Name] yang menjaga toko keluarganya. Dengan disertai tips sesat yang diajari oleh Karma, yang terkadang ia pakai. Warning yang beli gableq semua.
