🌻02🌻

54.3K 2.7K 532
                                    

Selamat datang👋

Kalian nemu cerita ini dari mana?

Jangan lupa ⭐ dan 💬 nya, yaw!

♡♡♡

Suara kicauan burung di luar sana berhasil mengusik tidur gadis cantik yang kini tengah meringkuk di atas kasur. Dengan mata yang masih terpejam, Tania menyibakkan selimut lalu menggeliat untuk meregangkan otot-otot tubuhnya. Gadis itu merubah posisi menjadi duduk lalu kembali memejamkan mata dan menggeliat sebelum akhirnya ia beranjak dari kasur empuknya itu.

Tania berjalan malas menuju kamar mandi sembari terus mengucek matanya yang masih terasa berat. Sesampainya di ruangan itu, ia langsung membasuh wajah cantiknya. Tidak lupa ia juga menggosok gigi supaya mulutnya terasa lebih segar.

Setelah itu Tania menuju dapur untuk membuat sarapan karena sudah merasa lapar. Ia membuka kulkas untuk memilih menu apa yang akan ia buat pagi ini. Namun, seketika wajahnya berubah menjadi sendu kala melihat dalam kulkas yang hanya berisi telur saja.

"Kok cuma ada telur sih? Perasaan kemarin masih penuh deh kulkasnya," monolognya.

"Oh iya, itukan kemarin bulan lalu maksudnya," lanjutnya lalu terkekeh.

Tania mengambil satu butir telur, lalu menutup kembali benda persegi berpintu dua itu. Kemudian ia mengambil teflon dan memberinya sedikit minyak, lalu menaruh benda pipih itu di atas kompor.

Saat akan menyalakan kompor, di waktu yang bersamaan juga terdengar ketukan pintu dari luar. Gadis berambut panjang itupun mengurungkan niatnya untuk menggoreng telur. Tania gegas menuju ruang tamu untuk membukakan pintu.

"Siapa sih? Masih pagi juga," gumamnya.

Klek!

Saat pintu terbuka, di situlah Tania langsung mencium aroma yang sedap, membuat perutnya menjadi semakin lapar.

"Bu Asih?" ucap Tania lalu melirik sekilas apa yang dibawa wanita di hadapannya itu.

"Kamu pasti belum sarapan kan? Ini Saya buatin nasi goreng buat kamu," kata Bu Asih sembari memberikan sepiring nasi goreng pada Tania.

Tania menerima piring itu dengan sopan, lalu menyengir menampilkan deretan gigi putihnya.

"Bu Asih tau aja kalau Tania belum sarapan."

"Saya sudah hafal kamu, Tania. Ini kan tanggal tua, pasti kamu belum belanja bahan-bahan dapur, benar kan?" tanya Bu Asih yang sudah hafal dengan keseharian Tania.

"Bener banget, Bu. Baru aja Tania mau buat telor ceplok, eh Bu Asih datang bawain nasi goreng yang baunya..." Tania menghentikan ucapannya lalu menghirup bau makanan tersebut.

"Huumm, enak banget. Bikin perut Tania tambah lapar," ucapnya diakhiri kekehan kecil. Begitu juga Bu Asih yang geleng-geleng kepala melihat gadis di depannya tersebut.

"Sudah sana di makan dulu. Saya mau lanjut beres-beres rumah," pinta Bu Asih.

Tania mengangguk, "makasih ya, Bu."

"Sama-sama." Setelah mengatakan itu, Bu Asih pun melenggang pergi. Sementara Tania masuk ke rumah untuk menikmati makanan gratis itu.

DUDA TAMPAN (End) Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt