12 (Singto POV)

8.2K 514 54
                                    

Aku baru saja membuka mataku, setelah sarapan yang tertunda dengan adegan berbincang ria, aku dan Krist langsung mandi sendiri-sendiri! Sebelum mulai membaringkan tubuh di atas ranjang. Aku meraih ponsel di atas nakas, jam menunjukkan pukul 2 waktu Singapura. Setelah mengembalikan ponsel, aku beralih ke arah Krist yang masih memejamkan mata. Aku tersenyum sebelum mataku menangkap sebuah kertas yang menempel di kepala ranjang kami. Ada sebuah tulisan di kertas itu,

"Bagus!! Tidak ada sperma!! Dan tidak ada kondom di kamar! Saat kalian bangun, datanglah ke kamar Mae! Kita pergi keluar bersama! Mae siapkan pakaian gantinya di atas kursi untuk kalian! Dari Mae yang cantik"

Aku menghela nafasku penuh lega, untung saja tadi kondomnya aku pindah kebawah bantal! Jika tidak, pasti Mae akan meluncurkan roket penghancur kepadaku.

Wait! Apa aku lupa mengunci kamar hingga Mae bisa masuk? Aku segera turun dan melihat, yaaaa -_- aku lupa tidak mengunci kamar. Untung saja tadi kami pending buat cucunya, kalo lanjut, bisa bahaya. Kan nggak lucu kita lagi main ala-ala bikin cucu tiba-tiba ada yang masuk ke kamar?

Aku kembali membaringkan tubuhku, kini aku meringsut ke dalam selimut dan menarik tubuh Krist kedalam pelukanku. Krist mulai bergerak merasa terganggu mungkin, karena aku yang menariknya kedalam pelukanku.

"Mmmhhh..." Krist bergumam, membuka sedikit matanya untuk melihatku lalu terpejam lagi dengan senyuman.

Oh tidak! Apa yang barusan aku lihat? Dia sangat menggemaskan! Aku benar-benar ingin berteriak mengatakan pada dunia jika aku tengah bersama orang yang paling menggemaskan saat ini!

"I want kiss you" Aku berkata di depan wajahnya, didekat hidungnya dengan nada berbisik,

"Do it..." Krist memberikan ijin, aku menciumnya, mengecup bibirnya yang lembut, oh benda kenyal yang lembut sekali, aku mulai membuka mulutku, menyesap  bibir bawahnya dengan lembut. Oh aku tak bisa menjelaskan kelembutan bibirnya.

Krist mulai memainkan lidahnya, sebelum memundurkan wajahnya. Aku dapat melihat bagaimana matanya yang mulai mengerjap, membiasakan dengan cahaya ruangan.

"Let's play the game..." Kedua ujung bibirnya tertarik ke atas menunjukkan senyuman paling manis. Bahkan manisnya akan membuatku diabetes.

"Game? Again? Aku memilih incest, Phi-Nong? Bagaimana?"

"Oke, karena yang lalu kita sudah mencoba game daddy sugar, jadi kayaknya tak masalah jika kita bermain Phi-Nong. Phi Sing akan memanggil ku Nong dan aku hanya akan memanggil Phi. Oke?"

"Oke, 24jam dari sekarang?" Aku harus memastikan waktunya, Krist mengangguk setuju.

"Phi..."

"Iya Nong..." *Jujur gw pengen ngetik "Dalem Nong" hahahaa*

"Kiss again, please?" Aku tersenyum, ku majukan kepalaku, mendekat untuk mengecupnya. Sebuah kecupan saja, tapi sepertinya Krist tidak terima? Karena ia langsung berguling di dan menjadi di atas tubuhku.

"Aku akan menjadi Nong yang nakal!" Krist berucap dengan semangat. Cukup membuatku terkejut, mari kita lihat apa yang bisa dilakukannya.

"Dan Phi akan menjadi Phi yang penurut!" Lanjutnya membuatku langsung mengangkat salah satu alisku terheran.

Krist menyibakkan kaosku hingga hampir terlepas, namun saat bagian lengan kaos melewati siku, Krist menahannya dan menarik bagian lubang kepala menjadi dibelakang kepalaku. Sehingga, mau tidak mau tanganku menjadi ke atas, dan menjadikan kepalaku sebagai penahan kaos. Oh Krist, bagaimana bisa kau punya ide seperti ini?

"Tak ingin membantuku melepas tanganku?" Aku bertanya tapi Krist menggeleng.

"Phi tidak boleh menggunakan tangan Phi tanpa ijinku, jika Phi menggunakan tangan, aku akan mandi, tidak ada membuat anak!" Aku yakin mataku langsung melebar, dia membuatku horny lalu meninggalkan ku? Itu akan menyakiti juniorku!

My Teacher? (SK)  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang