Drugs and you

8.6K 679 181
                                    

Warning!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Warning!






"Setelah seminggu, anda harus kembali lagi untuk konsultasi dengan saya."

Senyum hyunjin terpatri. Walau gimana pun lelahnya, menjadi dokter memang sangat menyenangkan.

Hyunjin bersandar pada kursinya. Merenggangkan otot-otot tubuhnya sebelum mengambil map berisi berkas-berkas pasien.

Membaca kalimat demi kalimat dengan cermat dan meninjau apa saja yang di perlukan pasien untuk menjalani pengobatan.

Setelah semua selesai, tiba-tiba saja hyunjin mendapat satu telepon.

"Halo?"

"Ya, sarah?

Baru saja ingin berleha-leha. Hyunjin langsung berdiri dan membenarkan jas putihnya serta mengambil map yang terletak di meja.

Ada rapat, sekitar satu jam lagi.

"Sebentar ya, aku antar berkas dulu." Ucap hyunjin sebelum mutusin panggilan.

"Huh..lelahnya,"

Setelahnya hyunjin keluar dari ruangannya.

Gak bakal ngira kalau jam segini lorong rumah sakit bakal ramai. Ya, walaupun hampir setiap hari ramai.

Hanya saja ini sudah pukul sembilan dan rumah sakit akan segera tutup, sementara para dokter akan menyelenggarakan rapat.

Memang bukan hal asing lagi kalau rumah sakit disini mengadakan rapat di malam hari. Mungkin memang hasil perundingan semua dokter.

Lagi pun, rumah sakit ini memang khusus. Sangat berbeda dari rumah sakit lain dan terletak di pusat kota.

Bahkan hyunjin untuk masuk kesini saja sulit sekali.

Hyunjin berjalan seiring dengan ketukan sepatu nya bergema, kelihatan sedikit terburu-buru.

Dinding rumah sakit yang berwarna coklat muda dengan harum khas kayu manis memanjakan indra penciumannya.

Sebelum aroma itu tergantikan dengan aroma lainㅡ

Aroma nya tegas, maskulin, danㅡmemabukkan. Sangat kontras dengan aroma tubuh miliknya yang dominan lembut dan memanjakan.

Hyunjin menangkap ketukan sepatu lain di hadapannya, dan aroma parfum, ya, parfum- itu makin kuat.

Hyunjin pening dibuatnya. Memutuskan untuk mengalihkan pandangannya dari berkas menjadi ke depan.

Waktu seperti melambat.

Para perawat yang lalu lalang bergerak melambat seiring dengan matanya bertemu dengan seorang lelaki.

Lelaki itu juga menatapnya, dengan senyum yangㅡ entahlah, atau lebih tepatnya seringaian.

Matanya seperti membuat hyunjin jatuh kedalam. Jauh dan mengunci pergerakannya.

Lune ° ChanjinWhere stories live. Discover now