25.//Extraña Situación Ridícula

17.1K 1.1K 27
                                    

- Saat aku menghadapi situasi konyol ini sekarang -




















×××××××××××

"Assalamualaikum." ucap salam seseorang dari luar.

Tok!
Tok!
Tok!

Mendengar itu, Sela dan sang nenek saling berpandangan dengan tatapan bingung. "Siapa tamu yang datang se-pagi ini?" tanya nenek Sela.

"Biar aku yang membuka pintunya, eyang." ucap Sela dan langsung berjalan ke arah pintu di ruang tamu.

Cklek!

Pintu terbuka dan seorang pria bertubuh jangkung dan berwajah oriental khas Indonesia. Dengan wajah bingung Sela menatap pria itu keseluruhan. Nampak asing.

Pria itu terus tersenyum meski melihat Sela yang nampak sedang kebingungan. "Apa aku sedang berbicara dengan Sela?" tanya pria itu dengan senyuman yang masih mengembang.

Sela mengangguk.

"Siapa Sela?" teriak sang nenek dari dalam.

Sela menengok ke belakang arah dapur rumah sang nenek.

"Silahkan, masuk." gadis itu mempersilakan sang pria untuk masuk dan duduk di ruang tamu.

Seketika Sela langsung berjalan cepat ke arah dapur. Menyibak tirai yang menjadi pembatas juta yang menjadi penutup antara ruang tamy dan dapur. Nenek Sela langsung memasang wajah tanda tanta besar kepada sang cucu.

"Siapa tamunya?"

"Entah. Pria, dengan pakaian keren, tampan, juga... Aneh." deskripsi Sela untuk tamu pria yang di anggapnya aneh itu.

"Hush! Kamu ini. Cepat, siapkan secangkir teh."

"Oke."

***

Saat Sela keluar dari dapur dengan membawa baki berisi 2 cangkir teh, sang nenek sedang berbincang ringan sembari tak jarang mereka pun juga tertawa bersama.

Melalui sudut matanya, Sela dapat melihat jika pria itu terus memperhatikannya saat ia menaruh cangkir teh di atas meja. Jangan lupa, masih tetap dengan senyuman yang mengembang di bibirnya.

Saat Sela akan kembali ke dapur, tangannya di cekal oleh sang nenek.

"Duduklah. Tidak sopan meninggalkan tamu." ujar sang nenek.

Dengan gugup, Sela mengangguk kemudian duduk di samping sang nenek.

"Silahkan kalian berbincang." ucap sang nenek. Membuat kening Sela berkerut.

"Jangan tinggalkan kami berdua..." bisik Sela ditelinga sang nenek.

Nenek Sela tersenyum.

"Ini dia, teman masa kecilmu yang nenek ceritakan tempo hari." ujar sang nenek.

"Hai, Sela? Kurasa kau sedikit melupakanku." ucap pria itu.

Destiny (Mafia Series)Where stories live. Discover now