Dug dug dug..
"LEE TAEYONG KELUAR!"
Taeyong yang sedang belajar untuk ujian mendengus, heol apa apaan ini kenapa ayahnya berteriak serta menggedor pintu kamarnya dimalam hari
Dug dug dug..
"TAEYONG-AH KELUAR DARI KAMARMU!"
Gedoran dipintu semakin keras dengan malas Taeyong beranjak dari meja belajarnya menuju kearah pintu kamarnya yang tidak berhenti digedor, ia tidak ingin membuat tetangganya terganggu atas teriakan sang ayah
Ceklek
Saat pintu terbuka Taeyong dapat melihat ayahnya yang masih memakai baju kerja yang melekat ditubuhnya serta wajah marahnya
"Ada ap- akh sakit appa!" Sebelum menyelesaikan pertanyaannya ayah Taeyong terlebih dahulu menyeret sang anak keruang tengah
Ayahnya mendorong Taeyong hingga jatuh bahkan membentur sofa
"Apa yang appa lakukan?" Tanya Taeyong meringis merasa sakit dibahunya
"Harusnya aku yang bertanya APA YANG KAU LAKUKAN LEE TAEYONG?!" Tanyanya membentak
Taeyong dibuat bingung oleh ayahnya sungguh hari ini ia pulang tepat waktu dan tidak membuat masalah apapun kenapa ayahnya sangat marah pada dirinya
"Bisa kau jelaskan maksud dari foto itu?" Ayah Taeyong melempar beberapa lembar foto diatas meja
Taeyong mengambil salah satu foto tersebut lalu dirinya terbelalak itu foto dirinya dan sang ibu yang sedang berpelukan didepan rumah saat kedatangan Taeyong tempo hari
"I-ini" Taeyong tidak tahu harus berkata apa
"Aku mengizinkanmu pergi kesana karena urusan sekolah bukan untuk bertemu dengan jalang itu!" Ayah Taeyong kembali membentak
"Dia ibuku bukan jalang!" Taeyong membalasnya dengan membentak
"Kau selalu saja membelanya yang sudah jelas salah" Ayahnya mencengkeram rahang Taeyong kuat
"Dia ibuku hiks" Taeyong menangis karena sakit atas cengkraman ayahnya dan tidak terima ibunya yang dihina
"Sudah aku peringatkan berapa kali jangan pernah menemuinya lagi kau selalu membangkang" geram ayahnya tanpa melepas cengkraman dirahang sang anak
"A-aku me-merindukan a-adikku" ujar Taeyong terbata
"Jika kau merindukan adikmu tunggu sebentar lagi dia akan tinggal disini bersamamu" ucap sang ayah yang dibalas gelengan ribut oleh Taeyong
Respon yang diberikan Taeyong cukup membuat ayahnya kembali naik pitam didoronglah sang anak hingga kepalanya membentur ujung meja kaca
"MAUMU APA HUH?!" Tanyanya emosi
"MAUKU BIARKAN JAEMIN HIDUP BERSAMA EOMMA DISANA!" Taeyong berteriak mengabaikan darah yang mengalir didahinya
Sungguh keinginan Taeyong hanya satu ia tidak ingin adiknya merasakan penderitaan yang ia alami disini
"Harusnya kau bersyukur hidup bercukupan disini dasar anak tidak tahu diuntung harusnya kau tidak usah lahir sekalian!" Tak cukup disitu ayahnya menendang Taeyong tepat diperutnya hingga Taeyong terbatuk
"Setidaknya Jaemin mendapat kasih sayang yang cukup disana" balas Taeyong berusaha berdiri
"Aku berkerja siang dan malam untukmu dan kau bilang itu bukan kasih sayang?" Tanya ayahnya geram
"Kasih sayang tidak selalu berbentuk uang percuma kau memberiku uang banyak tapi kau juga memberiku luka yang sangat dalam!" Taeyong berhasil berdiri dan berhadapan dengan sang ayah
"Karena kau selalu membantah!" Balas ayahnya
"Aku akan tetap membawa Jaemin untuk tinggal disini" tegas ayahnya lalu segera berbalik untuk menuju kamarnya
"Aku tidak ingin adikku merasakan sakitnya siksaan yang kau berikan padaku cukup aku yang merasakan itu semua jangan dengan adikku" lirih Taeyong yang sukses membuat langkah kaki ayahnya terhenti
"Itu alasanku" Taeyong menatap nanar punggung sang ayah
Ayah Taeyong berbalik menghadap anaknya
"Apa yang akan kau lakukan agar aku tidak membawa Jaemin tinggal bersama kita?" Tanya ayahnya melipat tangannya didada
"Apapun akan aku lakukan" jawab Taeyong mantap
"Matilah" Taeyong tertohok atas permintaan sang ayah sebegitu bencikah ayahnya pada dirinya?
"Baiklah" ucap Taeyong final
Dirinya mengambil pisau yang berada dikeranjang berisi buah diatas meja sedangan ayahnya terbelalak melihat anaknya yang sudah memegang pisau ditangannya
"Appa aku tahu kau masih dendam padaku karena aku yang memberi tahu Eomma bahwa appa selingkuh bukan? aku hanya ingin mengatakan jangan libatkan Jaemin dia tidak tahu apa-apa biarkan ia hidup bahagia bersama Eomma disana, jika kau membenciku cukup aku saja jangan pada Eomma dan Jaemin mereka tidak bersalah" Taeyong menggoreskan pisau tajam tersebut di nadinya sedangkan ayah Taeyong hanya menatap sang anak
"Seperti yang kau katakan aku memang tidak berguna dan tidak pantas untuk dilahirkan kau tidak perlu bersusah payah mencari uang untukku lagi" Taeyong kembali menggoreskan pisau tersebut diluka sebelumnya hingga tangannya kini penuh dengan darah, air matanya pun terus mengalir di pipinya
"Tae-" ayahnya bak bagaikan patung melihat kondisi anak sulungnya
"Appa aku lelah" Taeyong pun ambruk dilantai
BRAK!
"ASTAGA TAEYONG" seorang wanita berkepala empat berlari kearah Taeyong dan memangku kepala Taeyong dipahanya
"APA YANG KAU LAKUKAN PADA KEPONAKANKU LEE JUNGHYUN?!" Tanya wanita yang ternyata adik dari ayah Taeyong dengan emosi
"A-aku tidak tahu" Ayah Taeyong masih membeku ditempat
"Imo" ucap Taeyong diambang kesadarannya
"Iya sayang?" Tanyanya menangis
"Aku lelah" dan saat itu kesadaran Taeyong hilang
TBC
Makin drama ya:(
Mungkin kedepannya Jae bakal update ga menentu mian:(
Voment juseyoooo 😚
YOU ARE READING
MY EX (Jaeyong)
Fanfiction[COMPLETE] WARN BOYXBOY YAOI Hanya karena kesalahpahaman hubungan bisa saja berakhir. Ini cerita nyata cuma Jae pinjem member NCT sebagai castnya.