Fri

141 19 1
                                    

Pertemuan

Reno kembali ke momen di saat ia memergoki Bagas yang sedang bergumam mengenai taruhan.

"Taruhan apa yang lo maksud?" tanya Reno tegas.

Jelas sekali, Bagas gelagapan saat itu. Bagaimana tidak? Diam-diam, di balik penampilannya yang seperti kasanova itu, Reno mempunyai "kekuatan" yang tidak diduga.

"Bukan apa-apa kok," jawab Bagas sekenanya.

"I know you're lying now. Jujur apa susahnya?" Reno menatap dengan tatapan menyelidik.

Panik, Bagas hanya membalas, "Gue janji gak bakal ganggu dia lagi! Oke? Diem-diem ya tapi, gue gak mau berurusan panjang."

Bagas meninggalkan Reno yang tersenyum puas sore itu.

Teng! Teng! Teng!

Bel sekolah berbunyi, menandakan waktu istirahat tiba.

"Hm, Ren, gue balik ke kelas dulu ya. Reisa pasti udah nunggu."

Stella berdiri, diiringi Reno di sampingnya. "Gue anter ya. Makasih juga udah mau jadi temen ngobrol selama dihukum, hehe," Reno tersenyum simpul.

"Y-yaudah. Yuk," jawab Stella.

Gawat! Mukaku sekarang kayak gimana ya? Apa kayak kepiting rebus?! Ah tidak! batin Stella.

Dusted.Where stories live. Discover now