Hanbin mengajak Hayi menginap malam ini, karena besok libur dan ya alibi nya untuk mengerjakan tugas bersama.
"Di sebelah ruang tv ada pintu putih, masuk aja itu kamar tamu"
Hayi berjalan ke arah yang Hanbin tunjuk, melihat foto masa kecil Hanbin, dan beberapa foto ia dan temannya.
Cukup luas, dan Hayi takut tidur disini.
"Gue tidur ya, besok pagi aja ngerjain tugas nya, ga pagi sih siang siang, good night"
Memang, mana pernah Hanbin ingin belajar, itu hanya alibi semata demi bermalam dengan pujaan hati.
"Iya bin."
Malam berlalu namun Hayi tak kunjung pergi tidur, terlalu takut, dan tak biasa dengan suasana baru.
"Bin???"
"Gue tidur disini ya?"
Hayi membawa bantal dari kamar nya lalu duduk di sofa kamar Hanbin.
"Kamar rumah lu gede banget, takut."
Hayi mulai berbaring dan memainkan selimut yang ia bawa.
"Bin, beneran tidur?"
Yang dipanggil pun tak menjawab, Hayi menyimpulkan Hanbin sudah tidur.
"Kemaren lu sama Jennie ya? Kan dia pacaran sama kating bin, ngapain deketin dia..."
Suara Hayi mengecil
"Jennie juga kecantikan buat lu! Lu mah sama yang buluk buluk aja! Ga cocok pokok nya"
Walau suara nya kecil namun penuh penekanan
"Ga kok gue ga cemburu, serius"
Hayi berdiri lalu duduk di samping kasur Hanbin.
"Gue kemaren ditembak kak Jae, tapi ga gue terima, kata lu dia brengsek, jadi gue tolak."
Tangan lentik Hayi membenarkan rambut Hanbin yang menutupi wajah sendu yang sedang tertidur.
"Lebay ga sih, alay ih ngapain gue ngomong sama lu, jelas jelas lu lagi mimpi, paling mimpiin Dahyun ya? Bukan gue..."
Hayi mengusap rambut Hanbin pelan.
"Sayang deh sama lu, tapi gue berani nya pas lu tidur doang."
Hayi berdiri, kembali ke sofa lalu tidur.
"Pagi bin"
Sapa Hayi, yang disapa menepuk kursi disebelahkan.
"Kok tidur di sofa sih? Sakit badan lu ntar"
"Gapapa, takut kamar lu luas banget parno gue"
Hanbin menganggung, lalu member secangkir kopi ke Hayi
"Love u too mbul"
Ok dunia berhenti saat itu juga
"AH GUE MALU ANJIR KIM HANBIN!"
Hanbin hanya tertawa, tolong ya beritau Hayi kalau Hanbin masih terjaga sampai fajar tiba, bukan fajar orang tapi pagi.
"Lucu banget sih si pacar "
"Dih apa banget gue bukan pacar lu"
"Ga ada penolakan kim hayi, lu pacar gue"
