DUA

13.5K 317 4
                                    

Wajah Arisa yang muncul dengan senyum from ear to ear, membuat ketiga temannya yang duduk menunggunya di kursi kantin mengernyit ngeri. Pasalnya setiap kali Arisa seperti ini, pasti ada saja kelakuan ajaib yang akan dilakukannya.

"What happen? Your smile make me scared," akhirnya salah satu dari tiga temannya Arisa itu bertanya.

Arisa menyengir, tidak memberikan jawaban. Dia malah melebarkan senyumnya dan duduk dengan santainya di kursi yang telah disiapkan temannya itu untuknya. Dia tau kalau sikapnya itu membuat ketiganya semakin penasaran, tapi dia tidak peduli karena dia ingin membuat kejutan.

Hahaha.

Tidak apa-apakan kalau dia sedikit jahil, sebelum berbagi cerita bahagianya nanti?

Menyeruput coffee latte milik Navisha sesukanya, Arisa mengabaikan decakan dan wajah kesal temannya itu. Toh dia percaya apa yang akan diceritakannya ini akan membuat membuat Navisha akan segera melupakan kekesalannya. Merasa sudah waktunya untuk memberitahukan kejutannya pada Navisha, Micha dan Allie, Arisa kemudian memasang wajah sok manis yang membuat ketiganya saling melempar tatapan aneh satu sama lain.

"Jadi teman-temanku yang tercinta..." ucapan Arisa berjeda, "sebentar lagi teman kali yang cantik ini tidak akan jomblo lagi. Nanti malam Dellarisa Amanda Putri resmi memiliki pasangan.."

Navisha, Micha dan Allie terdiam seketika.

"Huh?" Allie yang duluan memberi reaksi.

"Sepertinya aku salah mendengar." Micha menggoyang-goyangkan telinganya.

Sedangkan Navisha sudah langsung melempar tatapan ngeri pada Arisa. "Kamu tidak lagi mabukkan?" Tanyanya.

Arisa segera memasang wajah datar mendengar tuduhan tidak bermutu milik Navisha. "Apa aku terlihat seperti orang yang sedang mabuk sekarang?"

Kepala Navisha menggeleng tidak yakin, "makanya aku nanya kamu mabuk atau nggak. Kamu jelas sedang bertingkah menakutkan saat ini."

"Idih memangnya aku apa menakutkan," cibir Arisha untuk sesaat mengalami penurunan mood. Namun sesaat saja karena kemudian dia kembali tersenyum lebar. Pokoknya dia sudah berjanji dalam hatinya apapun yang terjadi hari ini, dia akan selalu tersenyum bahagia. "Terserah deh kalian percaya atau nggak, tapi yang pasti besok status teman kalian yang cantik ini ada diatas kalian."

Dan tepat kalimat itu selesai dari mulut Arisa, saat itu juga bolamata ketiga temannya berputar malas yang semakin menambah kesenangan Arisa.

"Jadi, bisa jelaskan lebih detail tuan putri Arisa kenapa tiba-tiba saja besok status kamu lebih tinggi dari kami mulai besok?" Akhirnya Allie mengambil alih kembali pertanyaan karena sebenarnyanya dia sangat penasaran dengan apa yang dimaksud Arisa.

Memasang wajah wajah songongnya, menyandarkan tubuhnya dipunggung kursi, lalu melipat kedua tangannya, Arisa kemudian bercerita kepada ketiganya tentang pembicaraannya dengan kedua orangtuanya tadi. Pembicaraan mengenai perjodohan yang diusulkan oleh mama papanya, tidak secara detail sih hanya poin-poin pentingnya doang.

"Jadi intinya kamu dijodohkan, gitu?" Tanya Micha setelah Arisa menyelesaikan ceritanya.

Kepala Arissa mengangguk songong, "Hmmm... begitulah." Jawabnya.

"Dan kamu tidak menolak?" Kali ini Navisha yang bertanya.

Dan lagi-lagi Arisa menjawab dengan cara yang sama. "Jelas tidak menolak. kamu taukan sesuka apa aku sama pak Altana Dewangga."

...

"Wait a minute. Siapa kamu bilang nama calon tunangan kamu?" Setelah terdiam sejenak, malah itu pertanyaan yang keluar dari mulut Allie.

"Altana Dewangga, memangnya kenapa?" jawab Arisa dengan raut wajahnya yang sedikit berubah karena merasa was-was. Nggak lucukan kalau mereka menyukai orang yang sama. Well meski yang dia tau Allie selalu bilang tidak menyukai siapapun dan belum berpacaran karena memiliki selera yang tinggi untuk laki-laki, Arisa tidak pernah taukan isi hati sebenarnya temannya itu.

...

"He is my brother," jawab Allie yang disambut mata melotot dan mulut menganga oleh ketiga temannya.

I Want You Sir!Where stories live. Discover now