dua puluh sembilan

2.6K 121 0
                                    

"Mending lo makan" ujar Alaksa saat melihat Rion yang masih menyesali kesalahannya membeli Ice Cream untuk Liana.

"Gue jadi nggak nafsu makan" tolak Rion.

"Kan bisa lo beli ulang" balas Alaksa yang mengerti dengan jalan pikiran Rion yang merasa bersalah sekarang.

"Gimana kalo kita habisin Ice Cream ini, biar nanti gue beli yang choco mint semua"

"Yaudah lo yang makan duluan" suruh Alaksa pada Rion. Sepupunya itu pasti sudah kelaparan hanya saja rasa bersalah membuatnya menjadi malu untuk makan.

"Lo juga dong"

"Gue masih kenyang" tolak Alaksa kemudian hendak mengambil rokoknya untuk dia nyalakan namun langsung dia urungkan ketika melihat beberapa dos susu untuk ibu hamil.

"Ini semua lo yang beli?" Tanya Alaksa sambil menatap dos coklat yang sudah dibuka. Liana sepertinya memang maniak coklat. Makanya dia langsung membuka varian yang coklat saja.

"Iya, gue beli semua varian, biar dia bisa bebas pilih yang mana yang dia su--" ucapan Rion langsung terhenti ketika ponselnya berbunyi, Rion kemudian mengangkatnya dan langsung izin untuk pulang duluan.

"Makanannya lo bawa aja, gue juga nggak makan" ujar Alaksa ketika Rion hendak berjalan pergi.

"Lo yakin nih?"

"Iya"

"Okedeh" kemudian mereka berjalan keluar dari dapur, dan Rion berjalan menuju kamar Liana dengan Alaksa yang memilih berdiri didepan pintu, Rion mulai memperbaiki selimut Liana, dan mencium kening Liana. Semua itu tidak luput dari pandangan Alaksa karna pintu yang Rion biarkan terbuka. Liana juga tetap terlelap dalam tidurnya, sehingga mereka bisa pergi tanpa takut membangunkan Liana.

Keduanya kini masuk dimobil mereka masing-masing kemudian Rion lebih dulu meninggalkan basement apartemen, sementara Alaksa memilih kearah minimarket yang tadi mereka datangi dan membeli semua varian Ice Cream Choco mint.

Alaksa kemudian balik kembali ke apartemen Liana setelah membeli semua Ice Cream choco mint di minimarket tersebut dan dia masukkan ke dalam kulkas Liana.

Setelah itu Alaksa ke kamar Liana untuk mengecek Liana lagi kemudian mengatur suhu ruangan dan mematikan lampu kamar, kemudian dia pergi setelah itu.

Alaksa tidak menyadari kalau Liana sudah bangun dari tadi hanya saja dia belum ingin berbicara dengan Alaksa di jam segitu. Liana kemudian mendengar pintu kamar ditutup disusul dengan bunyi pintu apartemen yang ditutup dari luar.








🥀








Hampir 2 minggu Alaksa hanya mengawasi Liana dari kejauhan dia tidak pernah mendekat atau bahkan datang ke apartemen Liana. Rion juga selalu menemaninya kemanapun dan juga checkup pertamanya minggu lalu.

"Alaksa" panggil Rion dari ujung koridor.

"Lo ngapain disini?" Tanya Alaksa yang tidak mendapati Liana disisi Rion seperti biasa, jadi untuk apa Rion datang ke kampus sendirian tanpa Liana.

"Lagi ngurusin nilai-nilai gue sekaligus kumpulin UAS Liana"

Terus Liana dimana? Pikir Alaksa.

DRAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang