Minggu # Deka

3.4K 211 9
                                    

"kamu gak malem mingguan? kayanya jomblo terus"

Deka menatap ayahnya itu yang kini ikut duduk di ruang tengah,di sofa tepat dibelakangnya yang sedang duduk bersila di lantai berkarpet tebal.

"Janji main game yah" jawab Deka menyalakan PSP 4 pro nya itu.

"Menantu ayah gak dikenal-kenalin gitu sih"

"Yaudah besok" jawab Deka yang sepertinya acuh tak acuh menjawabnya.

"Awas aja besok gak as ada,ayah kurangin 70% uang jajan kamu" canda ayahnya itu.

"Gak sekalian 100% yah" balas Deka

Sementara ayahnya itu hanya tertawa mendengar penuturan Deka yang sepertinya tampak malas.

"Ayah perhatiin , akhir-akhir ini kamu kaya ada masalah,kenapa?"

Raka menatap anaknya itu yang masih sibuk mengetik pada keyboard iPhonenya itu.

Deka lantas menghentikan kegiatannya itu dan menatap ayahnya yang masih rupawan sampai sekarang, blaster Indo-Jerman.

"Gak usah gitu ,kamu anak ayah. Ayah tau kalo kamu lagi gak tenang minggu-minggu ini. Alve?"

Deka masih diam tak memberikan jawabannya.

"Kalau diam berarti ayah anggap iya." Lanjut Raka.

"Kalau ada masalah itu diselesaiin,dikomunikasiin. Ayah tau kamu mungkin susah,tapi kalo didiemin dan berakhir fatal kamu gak mau kan?" Sambungnya.

"Kalo kamu lagi nunggu sesuatu, sabar. Pasti ada alasan kenapa Alve gak jelasin itu" tutup Raka.

Deka lantas tertegun dengan ucapan ayahnya itu,darimana ayahnya tau?

"Iya ayah" jawab Deka akhirnya.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

"Om,maaf ya om ganggu" salam Dion pada Ayah sahabatnya itu. Memamerkan gigi rapihnya.

"Ah sok minta maaf, biasanya juga sampe berantakan" canda Raka yang kemudian menyalimi tangan Gian kemudian bertanya saat melihat Randy.

"Eh belom pernah liat yang ini" katanya

"Randy om" salam Randy yang menampilkan senyum bersinarnya.

"Anggota baru om,tapi belom bayar biaya masuk" sela Dion yang dihadiai tertawaan Raka.

Sementara Deka hanya fokus pada ketikan di iPhonenya.

Alverina
Besok kerumahnya
Disuruh ayah
Aku jemput jam 10

🦄

Deka menutup penuh wajahnya saat sinar matahari menusuk matanya yang baru saja terbuka itu. Mengerang dalam hati.

"Juan kamu gak mau bangun ini udah siang"

Deka makin menenggelamkan wajahnya pada bantal saat mamahnya mencoba menarik selimut yang menggulung tubuhnya.

"Nanti mah jam 9 aja" jawab Deka dengan suara khas bangun tidurnya, memiringkan posisinya membelakangi mamahnya itu.

"Jam 9?ini aja udah jam 11 Juan. Ayo bangun ,mandi buruan"

Mamahnya itu kini mulai menarik-narik kaos yang dipakainya.

Deka seketika bangun dari tidurnya saat mendengar kata jam 11 . Ia kan berjanji menjemput Alve.

"Gak usah sok kaget. Kamu janji jemput menantu mamah kan?udah di bawah orangnya" lanjut mamahnya itu yang kini mulai berjalan keluar kamar.

Cold Creamy || Manurios (Complete ✔️)Where stories live. Discover now